Summer Wars merupakan film animasi di tahun 2009 karya Mamoru Hosada, jadi menulisnya sekarang pun mungkin agak terlambat, namun harus saya akui mendapatkan Blu-Ray-nya sangat sulit – namun karena saya suka dengan novel ringannya, maka saya pikir pasti anime adaptasinya akan sangat bagus juga. Ya, ternyata memang sangat menarik.
Film ini berkisah tentang Kenji, seorang pelajar SMA yang berbakat dalam Matematika dan nyaris dikirim untuk mewakili negaranya dalam olimpiade Matematika. Ia memiliki bepekerjaan sampingan untuk menjadi moderator dalam dunia virtual OZ. Dan dia dengan tidak sengaja mendapatkan undangan dari kakak kelasnya Natsuki untuk menemani ke kampung gadis yang paling populer di sekolahnya ini guna menghadiri perayaan ulang tahun sang nenek.
Kenji tidak pernah tahu, bahwa dia akan diperkenalkan sebagai kekasih gadis yang disukainya sesampainya di kampung. Dia juga tidak tahu bahwa dia kemudian menjadi tersangka pembobolan sistem keamanan OZ yang didalangi oleh Love Machine, sebuah program kecerdasan buatan yang selalu ingin tahu. Dan dia tidak tahu jika di sekitarnya ada banyak sosok-sosok luar biasa yang membantunya berperang melawan Love Machine yang mengancam dunia dengan krisis nuklir.
Film animasi yang bernapaskan romantisme, aksi dan kekeluargaan ini sangat menarik. Detil emosi yang dibawanya tidak melewatkan sedikit aspek pun. Setiap tokoh memiliki karakter tersendiri dan mampu ditampilkan untuk saling berhubungan secara natural, dalam pengertian tidak ada sesuatu yang ditampakkan berlebihan.
Ide cerita pun sangat menarik, terutama tentang OZ, sebuah dunia virtual digital yang digunakan oleh hampir setiap orang di dunia untuk menjalankan aktivitas virtual dengan lebih mudah, termasuk bertransaksi, memantau berita – melalui avatar yang mewakili setiap penggunannya – tanpa kehilangan kehidupan yang sesungguhnya di dunia nyata. Sangat berbeda sekali dengan fenomena jejaring sosial dunia maya kita saat ini.
Untuk efek khusus dan latar musik saya kira sedang, tidak luar biasa, namun pas sekali dengan ceritanya. Detil gambar 2D-nya pun memukau di banyak adegan, terutama yang menampilkan gambar-gambar alam, dan animasi dunia virtual OZ – sederhana, namun memukau.
Jalan ceritanya dibuat sedemikian tidak membosankan, ada hal-hal yang tidak terduga di dalamnya. Kecuali Anda sudah membaca novel ringannya, mungkin tidak akan ada kejutan lagi, karena plot umumnya sama.
Film yang memenangkan 4 penghargaan bergengsi sebagai film animasi terbaik di tahun 2010 – termasuk Sitges International Film Festival – ini saya rasa sangat cocok untuk dijadikan film keluarga, karena masih mencerminkan pendidikan budaya Timur yang pas untuk semua orang. Bagi yang muda mungkin memberikan masukkan tentang kompleksitas keluarga, bagi yang tua mungkin sedikit tentang dunia informasi teknologi.
Saya berharap film yang didistribusikan oleh Warner Bross. Picture ini bisa tayang di akhir tahun dengan alih bahasa yang lebih baik. Lumayan guna menjadi tontonan saat liburan.
Never turn your back on family, even when they hurt you. Never let life get the better of you. And if you remember nothing else, remember to find time to eat together as a family. Even when times are rough; especially when times are rough. There’s no lack of painful things in this world, but hunger and loneliness must surely be two of the worst.
Karena selalu ada pesan yang baik dalam film-film seperti ini. Jika Anda penasaran dengan film yang menghasilkan delapan belas juta dolar Box Office ini, berikut sedikit cuplikannya.
Tinggalkan Balasan