A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Sebenarnya saya tidak tahu apa istilahnya dalam bahasa Indonesia, namun dunia fotografi biasa menyebutnya dengan istilah color accent, yaitu suatu metode mempertahankan sebuah warna pada area fotografi atau pada objek spesifik di dalam gambar dan mereduksi warna lainnya, biasanya ke dalam warna hitam dan putih. Tentu saja ini bukan definisi mutlak, setidaknya demikian yang saya temukan saat mengamati sejumlah fotografi dengan color accent.

Jadi dalam fotografi ini seakan-akan sebuah warna diberikan titik berat, sehingga dapat ditonjolkan di antara warna-warna lainnya. Apalagi jika sebuah objek memiliki warna yang khas, sehingga secara tidak langsung akan menonjolkan objek itu sendiri.

Apa yang saya sukai dari penitikberatan warna adalah jika pengambilan gambarnya tepat, maka gambar akan mendapatkan kesan tajam (sharp) yang lebih baik. Apalagi jika objek yang diambil merupakan komplek warna cerah dengan makro yang baik.

Ada sejumlah teknik yang dapat digunakan, bisa dengan penyuntingan manual dengan memanfaatkan peranti lunak seperti Adobe Photoshop ataupun Gimp. Ada juga efek yang sudah didapatkan melalui peranti lunak kamera yang memiliki sensing method dengan one-chip color area. Biasanya kamera (D)SLR sudah memiliki fitur ini, namun ada tentunya kamera saku seperti yang saya gunakan memiliki fitur ini.

Ternyata mengambil gambar dengan efek color accent tidaklah mudah, apalagi jika memang tidak berkecimpung dalam dunia fotografi. Namun karena belakangan ini saya menemukan banyak foto/gambar senada, maka saya pun tertarik untuk mencobanya.

Purple Within
Foto Anggrek memanfaatkan fitur "color accent" pada kamera. Klik gambar untuk melihat gambar dalam ukuran yang lebih besar pada layanan Flickr.

Rupanya, hasilnya memang belum begitu memuaskan.

Foto di atas diambil dengan:

  • Kamera: Canon PowerShot SX30 IS
  • Paparan: 1/250 (0,004 detik)
  • Apertura: f/2.7
  • Jarak Fokus: 4,3 mm
  • Kecepatan ISO: 80
  • Pengindraan: Area warna chip-tunggal.

Saya masih beruntung mendapatkan bantuan fitur antiguncangan, jika tidak mungkin hasilnya akan lebih tidak memuaskan.

Di luar sana, ada banyak contoh fotografi dengan “color accent” yang bisa menjadi inspirasi bagi Anda. Tertarik mencoba?

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

14 tanggapan

  1. Fad Avatar
    Fad

    di edit saja di photoshop bisa Bli,, tapi saya pun nggak tahu caranya.. karena malas mengutak-atik photoshop itu.. 🙂

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Wah, kalau Photoshop™ saya ndak punya Fad, ndak sanggup beli harganya yang selangit itu.

      Suka

  2. Indobrad Avatar
    Indobrad

    mungkin terjemahannya ‘aksen warna’ gitu ya? gak tau juga 🙂

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Iya, begitu juga bisa Mas, oke-oke sajalah :).

      Suka

  3. Applausr Avatar
    Applausr

    sebenarnya sudah ok mas… hanya backgroundnya masih terlalu ramai sehingga terlihat warnanya terlalu menyatu… imho…

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Iya Mas, saya ndak begitu ahli menciptakan bokeh, belum belajar sampai sejauh itu :).

      Suka

  4. Andi Sakab Avatar

    wah menarik euy. kalo jajal pake kamera ponsel bisa engga ya? mungkin harus pake bantuan softwere ya, bli? tetapi kayaknya agak sulit kalo bahan dasarnya tetap engga mendukung 😦

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Saya tidak tahu apakah ada kamera ponsel yang memiliki fitur “color accent”, kalau peranti lunak bisa jadi ada. Di komputer juga bisa nantinya disunting lagi Mas Andi, ndak masalah kalau aslinya berasal dari kamera ponsel. Gambar yang diambil dari ponsel dengan kamera 3,2 MP saya rasa sudah cukup bagus untuk jadi bahan suntingan dan uji coba “color accent” dengan menggunakan Gimp.

      Suka

    2. Andi Sakab Avatar

       wah musti upgrade ponsel nih. masalahnya ponsel saya masih 2 MP 😀

      Suka

    3. Cahya Avatar

      Nah, itu juga bisa Mas, dicoba saja, masalah hasil itu belakangan :).

      Suka

  5. die Avatar
    die

    Tunggu aku beli kamera DLSR dulu mas, baru berani mencoba…

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Wah, ayo Pak, segera diborong. Kemarin saya lihat iklan di toko daring Bhineka ada penawaran membeli kamera Nikon D3X dapat bonus iPad terbaru 32GB yang ada Wifi dan 4G-nya.

      Suka

    2. die Avatar

      Hahaha…bisa langsung bokek aku…:D

      Suka

    3. Cahya Avatar

      Ha ha…, iya sih, padahal itu baru “body”-nya saja lho, belum lensa dan lampu kilatnya :).

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Fad Batalkan balasan