Dalam percakapan keseharian dengan bahasa Inggris, “silver spoon” bermakna keberadaan dalam lingkungan yang berlimpah kesejahteraannya. Mungkin bisa juga digunakan merujuk pada kelompok atau golongan bourgeois. Namun entah itu atau bukan yang dimaksudkan oleh Arakawa Hiromu dalam serial “Gin no Saji” yang menjadi pilihan bacaan saya di akhir pekan ini.
Pencipta serial “Full Metal Alchemist” ini menarik minat saya dengan sebuah latar cerita yang baru sama sekali. “Gin no Saji” mengambil latar cerita seorang anak perkotaan yang belajar mati-matian untuk diakui, namun pada akhirnya memilih menjauh dari orang tuanya untuk bersekolah di sekolah menengah kejuruan bidang agrikultural.
Pada awalnya dia berpikir dengan potensi dan kerja kerasnya, maka sekolah agrikultural bisa dilewati dengan mudah. Namun seorang anak perkotaan yang biasa hidup dengan semua prasarana pendukung kota yang nyaman, kini harus berhadapan sendiri dengan kehidupan desa yang memerlukan kerja membanting tulang. Dia menemukan bahwa teman-teman sekelasnya ternyata sudah terbiasa dengan semua kerja lapangan secara langsung, karena sebagian dari mereka berasal dari keluarga peternak dan petani.

Karya yang memenangkan Manga Taisho Award (Cartoon Grand Prize) pada tahun 2012 ini memang memberikan sesuatu yang tidak biasa.
Jika Anda membaca ini, mungkin Anda akan tertarik kembali menjadi seorang petani atau peternak. Cerita yang dihadirkan banyak memiliki sisi yang menggugah dan menyentuh, pembelajaran dari sebuah kepolosan. Tentu saja unsur humor yang disisipkan tidak akan membuat kita bosan membacanya.
Penyelipan unsur-unsur pendidikan dan budaya dibuat begitu menawan, juga interaksi sosial yang apik. Saya kadang dibuat berharap, bahwa ada kehidupan sekolah seperti ini di negeri kita.
Tinggalkan Balasan