Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Pirai – Si Asam Urat

Pirai umum dikenal sebagai asam urat dalam masyarakat awam, atau gout arthritis pada kedokteran modern. Pirai adalah salah satu bentuk artritis – peradangan pada sendi tulang, yang terjadi ketika asam urat (uric acid) meningkat kadarnya di dalam darah, lalu terkumpul di persendian dan menyebabkan peradangan yang akut.

Kondisi akut biasanya melibatkan satu sendi dengan nyeri yang hebat dan tiba-tiba, beberapa orang mungkin sampai terbangun pada malam hari menemukan di sekitar ibu jari kaki mereka bengkak dan terasa sakit seperti baru saja ada yang menghantamnya dengan palu. Pada kondisi kronis, nyeri dan peradangan terjadi berulang dan melibatkan lebih dari satu sendi.

Pirai dicetuskan oleh jumlah/kadar asam urat yang berlebihan dalam sirkulasi tubuh (peredaran darah), hal ini bisa hadir oleh dua faktor, pertama karena tubuh menghasilkan asam urat berlebihan; atau, kedua karena pembuangan/ekskresi asam urat terganggu, atau tubuh kewalahan untuk mengeluarkan asam urat.

Ketika banyak asam urat berkumpul pada cairan sendi (sinovial), maka terbentuklah kristal-kristal asam urat. Kristal-kristal ini yang menyebabkan sendi membengkak dan terjadi reaksi peradangan, oleh karena sistem pertahanan tubuh menyerang kristal-kristal ini untuk dihancurkan.

Hiperurisemia (meningkatkannya kadar asam urat pada darah) adalah pencetus mendasar pirai, namun penyebab pastinya tidaklah selalu jelas. Ada sejumlah faktor risiko yang tampaknya meningkatkan kemungkinan seseorang terserang pirai.

Misalnya dari faktor asupan (diet/pola makan), sebuah penilitian selama 12 tahun sekitar 8 tahun yang lalu menyebutkan:

Higher levels of meat and seafood consumption are associated with an increased risk of gout, whereas a higher level of consumption of dairy products is associated with a decreased risk. Moderate intake of purine-rich vegetables or protein is not associated with an increased risk of gout. [Choi, HK]

Maka bisa dikatakan, jika konsumsi daging dan makanan laut yang tinggi akan meningkatkan risiko pirai, sedangkan konsumsi produk susu yang tinggi akan menurunkan risikonya. Konsumsi sayuran atau protein kaya purin tidak perlu ditiadakan, karena pada porsi yang wajar tidak meningkatkan risikonya.

Karikatur Pirai
Sebuah karikatur tahun 1799 yang menggambarkan serangan pirai, oleh James Gillray.

Pirai juga dapat terjadi secara genetik, mereka yang memiliki sindroma metabolik. Pirai cukup umum terjadi pada laki-laki, pada perempuan yang pasca menopause, atau mereka yang gemar mengkonsumsi minuman beralkohol, minuman yang dimaniskan dengan fruktosa.

Mereka yang memiliki diabetes, obesitas, penyakit ginjal, anemia (terutama tipe sel bulan sabit), kanker darah (terutama leukemia). Atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.

Guna menegakkan diagnosis pirai atau gout arthritis ini, maka pemeriksaan paling sederhana yang dapat dilakukan adalah analisis cairan sinovial – orang awam menyebutnya dengan pelumas atau minyak sendi. Sejumlah cairan sinovial diambil dan diperiksa di bawah mikroskop, jika kristal asam urat ditemukan, maka diagnosis pirai dapat ditegakkan.

Pemeriksaan lain yang menunjang adalah pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar asam urat, pemeriksaan radiografi (foto polos/rontgen) untuk melihat kondisi sendi – meskipun sendi bisa tampak normal. Sebagai catatan, tidak semua orang dengan asam urat yang tinggi akan terkena serangan pirai (gout attack).

Serangan pirai menyebabkan nyeri yang hebat sehingga dapat mengganggu aktivitas keseharian. Obat-obat penahan nyeri dan anti peradangan adalah lini depan dalam mengatasi nyeri hebat ini. Jika nyeri teramat hebat, maka obat-obatan golongan opiat seperti kodein mungkin diresepkan oleh dokter Anda.

Jika Anda tidak bisa mengakomodasi obat-obatan golongan anti-inflamasi non-steroid (NSAIDs), maka kolkisin (colchicine) adalah pilihan untuk menurunkan reaksi peradangan dan nyeri. Biasanya nyeri akan hilang sepenuhnya dalam 48 jam.

Beberapa obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat seperti allopurinol atau probenecid akan diresepkan jika:

  • Anda mengalami beberapa kali serangan dalam tahun yang sama atau serangan cukup parah;
  • Anda mengalami kerusakan sendi;
  • Anda memiliki tofi/tofus;
  • Anda memiliki batu ginjal tipe kristal asam urat.

Tentunya yang tidak kalah penting adalah perubahan pola diet penderita pirai. Pertama hindari alkohol, kurangi konsumsi purin berlebih seperti pada jeroan, kacang-kacangan (buncis, kacang polong), jamur, bayam, kembang kol, asparagus, melinjo, ikan teri, sarden, dan lain sebagainya.

Batasi seberapa banyak daging yang Anda konsumsi per sajian. Hindari makanan berlemak seperti es krim dan goreng-gorengan. Konsumsi banyak karbohidrat. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, lakukan perlahan, kehilangan berat badan dengan cepat dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal tipe kristal asam urat. Konsultasikan pada ahli gizi Anda untuk mendapatkan panduan asupan makanan rendah purin yang baik.

Diet Rendah Purin
Piramida pola diet rendah purin. Perbanyak mulai dari dasar piramida, dan kurangi yang ada di puncak piramida.

Tidak ada pencegahan mengkhusus untuk pirai, atau bisa dikatakan kondisi ini tidak bisa dicegah. Namun Anda dapat menghindari faktor-faktor yang mencetuskannya. Menggunakan terapi yang tepat, sedemikian hingga seorang penderita pirai dapat menjalani hidup yang normal.

Jika kondisi ini dibiarkan tanpa diterapi, maka bisa menyebabkan menjadi pirai yang kronis, pembentukan batu ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal yang kronis.

Iklan


8 tanggapan untuk “Pirai – Si Asam Urat”

  1. saya tuh kalau melihat teman saya terkena serangan asam uratnya rasanya sedih banget.. ga bisa ngapa ngapain.. karanya sakit banget…

    Tapi ya tetap bandel juga tuh…

    Suka

    1. Dinasihati dong Mas biar ndak bandel. Kasihan kan kalau kambuh-kambuhan terus. Apalagi untuk kondisi yang bisa dikontrol secara mandiri.

      Suka

  2. asam urat itu seperti penumpukan asam laktat itu bukan sih mas?
    dulu waktu di smp katanya kalau badan pegel karena ada penumpukan asam laktat..

    Suka

    1. Ayo, dibuka lagi buku biologinya untuk perbedaan antara asam urat dan asam laktat :-).

      Suka

  3. Ayah saya punya asam urat juga, makanya makannya selalu dijaga. Kalau saya terakhir GCU sih masih normal, mudah2an sih aman2 saja pas next GCU…. sekarang makanan harus benar2 dijaga.

    Suka

    1. Iya Mbak, semua mesti dijaga dengan baik. Semoga nanti di pemeriksaan selanjutnya tetap baik hasilnya.

      Suka

  4. Ni Camperenique Avatar
    Ni Camperenique

    beberapa tahun yang lalu, kadar asam urat saya itu udah sampai 7, emang itu lagi rajin2nya makan jeroan sama buryam. tapi gak tau deh, mungkin juga turunan ya? tapi setelah mengatur pola makan sendiri pelan2 turun dan tidak pernah kumat sama sekali.

    adikku almarhum pas meninggal itu asam uratnya tinggi banget 😦

    intinya mah apa aja di makan tapi dalam porsi kecil dan dijarak2in, itu yg berlaku sama saya hehehe … tapi tiap orang beda2 gak sih treatmentnya Bli Dokter? 😀

    Suka

    1. Iya Mbak, karena setiap orang punya faktor risiko tersendiri, jadi pendekatan tata laksananya akan berbeda-beda pada masing-masing orang.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: