Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Mengunjungi XT Square

Ada sebuah pusat wisata budaya, kuliner dan belanja baru di Yogyakarta (mungkin tidak terlalu baru), yang dibuka pada pertengehan bulan Desember ini; XT Square (belum memiliki situs web resmi, tapi dapat ditemukan di foursquare). Malam ini di antara hujan rintik, saya sempat mengunjunginya setelah menikmati jagung bakar di salah satu sudut Kota Yogyakarta.

Awalnya ragu menuju tempat ini meski sering dilewati, namun setelah meramban di dunia maya, ternyata jam bukanya hingga pukul satu dini hari, jadi mengapa tidak? Meskipun memang terdengar aneh sebuah tempat belanja dan wisata buka dari pukul 13.00 s.d. 01.00. Mungkin ada sedikit konsep pasar malam di sini.

Lokasinya berada di sudut antara Jalan Veteran (akses masuk) dan Jalan Perintis Kemerdekaan (akses keluar). Gerbang masuk ada di dekat pertigaan dengan Jalan Pandean, dan pintu keluar menjadi perempatan tersendiri dengan menghadap Jalan Pramuka. Jika Anda bingung, cukup tanya ke mana menuju Umbulharjo, terminal lama, karena kalau tidak salah XT merupakan istilah “eks terminal” (bekas terminal lama).

Karcis kendaraan roda dua seharga Rp 1.000,00 dan tempat parkir cukup luas, ada di sekitar areal ada juga di lantai bawah.

Maket
Maket XT Square, setidaknya beginilah tampilan XT Square kira-kira (sumber: Blog Pesona Jogja).

Saya tidak mengunjungi semuanya, hanya lokasi penjualan batik, meski dari kejauhan terdengar sayup live music di dekat area kuliner. Sekilas saya melihat deretan kios batik di sana menyerupai yang ada di Safir Square (yang kini sudah tutup, entah sementara atau selamanya). Dan ternyata dari salah satu pedagang menyebutkan, mereka memang pindahan dari Safir.

Mungkin rencananya nanti banyak pedagang batik dan kerajinan yang direlokasikan ke XT Square, misalnya yang ada di Malioboro. Sehingga pusat wisata belanja bagi yang ingin mencari batik, kerajinan tangan dan cinderamata dengan harga dan kualitas beragam bisa datang langsung ke XT Square.

Mungkin kalau dilihat kembali, untuk deretan kios yang menjual cinderamata dan batik, mirip dengan Pasar Seni Sukawati yang ada di Kabupaten Gianyar, Bali. Anda bisa datang ke satu lokasi dan mendapatkan semua yang diinginkan.

Sebenarnya saya ingin mengambil beberapa gambar, tapi karena suasana malam yang gerimis, penerangan di beberapa area yang sebenarnya menarik tidak begitu nyaman untuk mengambil gambar via ponsel, apalagi kunjungan tidak begitu ramai (masih kalah jauh dengan pasar malam Sekaten), bukannya menjadi promosi yang positif, saya khawatir malah menjadi tanda tanya bagi calon pengunjung.

Beberapa kios memberikan diskon akhir tahun, namun saya rasa jika Anda pandai menawar, Anda bisa mendapatkan harga yang layak. Jika Anda sedang berada di Jogja, sempatkanlah mengunjungi XT Square, apalagi karena bisa dikunjungi pada malam hari – ini akan menjadi wisata malam alternatif di Yogyakarta. Namun bukan berarti bisa sampai malam larut, meskipun menurut pedagang dikatakan lokasi buka hingga pukul 00.00, tapi rerata pukul 22.00 mereka sudah pada mengantuk – dan Anda tentu tahu apa maknanya itu.



Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: