Saat libur saya melihat lagi beberapa koleksi serial anime lawas yang sempat saya tonton tahun lalu. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Sworld Art Online, atau disingkat SAO. Tanpa melihat bahwa ini adalah salah satu film anime favorit di akhir tahun 2012, saya sendiri sejak seri pertama dirilis – tidak melewatkannya sama sekali, padahal komiknya (manga) tidak begitu menarik menurut saya. Ada yang bilang karena novel pendeknya cukup menarik dan menduduki penjualan teratas sehingga dibuat menjadi serial animasi.
Mulai dari episode pertama, saya tahu bahwa SAO akan menjadi seri anime yang tidak bisa saya lewatkan begitu saja. Sepertinya serial ini meningatkan saya saat bermain video game Final Fantasy VIII beberapa tahun silam. Kisah romantisme dan petualangan, sangat sayang untuk dilewatkan – meski beberapa orang tidak setuju dengan masuknya romantisme ke dalam serial ini.
Ada juga serial anime sejenis dengan topik mirip yang dirilis belakangan, jika tidak salah adalah Ixion Saga Dimension Transfer (DT). Hanya saja mungkin teknik animasi karakter dan jalan ceritanya bukanlah kesukaan saya.
SAO berkisah dengan penyelaman ke dalam dunia video game online yang menggunakan teknologi realitas virtual, sehingga seakan-akan pemain dengan semua panca inderanya benar-benar merasa berada dalam dunia permainannya bersama ribuan pemain lain dari seluruh dunia. Ceritanya kemudian berkembang ketika mereka terjebak (tepatnya dijebak) di dalam dunia maya ini, jika mereka kalah atau mati dalam permaianan ini, maka para pemain juga akan mati di dunia nyata.
Pusat cerita berada pada tokoh Kirito, salah satu pemain paling berbakat yang ikut terjebak di dunia ini. Antara mengikuti nalurinya untuk tetap bertahan hidup, atau ikut campur terlalu jauh karena mengikuti perasaannya. Psikologi ceritanya cukup menarik, membayangkan ketika orang terjebak dalam sebuah dunia di mana dia bisa memiliki potensi fisik yang melampaui orang umumnya dan bisa menggunakan sesuai kehendaknya sendiri. Akankah tercipta ketertiban ataukah justru sebaliknya kekacauan.
Jalan cerita yang ditawarkan memang menarik, karena kadang ada memberi beberapa kejutan. Bisa memanfaatkan dengan baik latar permainan dunia maya adalah kekhasan tersendiri. Seni pengkarakteran dan efek visual yang ditampilakn juga apik, sehingga memanjakan penontonnya.
Misalnya saja bagaimana mereka menampilkan mode pertempuran sebuah MMORPG, benar-benar seperti dalam dunia video game yang dimainkan di era saat ini, hanya saja tampak lebih nyata.
Salah satu yang menguatkan serial anime ini menjadi favorit saya adalah jalan cerita yang hangat, diperkuat dengan musik latar yang ditata dengan baik. Saya tidak punya kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya, saya rasa benar-benar dibuat dengan tidak melupakan aspek apapun.
Mungkin saking populernya, serial ini juga dikabarkan akan dibuatkan film live action-nya dan rilis pada tahun 2014 mendatang.
Jadi jika ada di antara banyak serial anime yang saya saksikan di tahun 2012, mungkin SAO berada di peringkat ke-2 di dalam daftar favorit saya sepanjang tahun. Di urutan pertama adalah serial anime Hyouka, mungkin saya belum menulisnya – jika sempat saya akan mengulasnya. Dan diurutan ketiga setelah ini ada serial anime Dusk Maiden of Amnesia untuk tahun 2012 yang lalu.
Tinggalkan Balasan