Saya tidak tahu mengapa, namun sejak beberapa prarilis yang disebarkan, tampaknya edisi ini cukup memikat saya. Sayangnya saya harus mengakui bahwa mengunduh dalam jumlah besar bukanlah pilihan bagi yang saat ini berada di wilayah pinggiran. Sebenarnya saya ingin sekali mencicipi sistem operasi openSUSE 12.3 ini, tapi untuk saat ini mari saya perkenalkan saja sebagai catatan kecil.
Ada beberapa poin yang menarik pada openSUSE 12.3 (entah apa kode namanya kali ini). Misalnya desktop KDE 4.10 yang merupakan salah satu yang paling cantik saat ini, pun demikian saya masih memilih GNOME jika seandainya memasang nanti. Lalu ada desktop baru E17, seperti apa ini? Saya sendiri juga penasaran.
Komputasi awan semakin ditingkatkan, belum lagi dukungan UEFI untuk perangkat x86_64, yang memungkinkan dipasangkan dengan Windows 8. Tapi saya rasa openSUSE sendiri sudah cukup tanpa perlu adanya Windows sebagai sistem dual-boot.

Satu hal yang cukup berubah saat ini adalah bentuk live media yang diberikan untuk dekstop KDE dan GNOME. Kalau dulu didesain untuk CD/DVD, sekarang lebih didesain untuk kandar kilat USB, sehingga besarnya bisa mencapai 1 GB. Namun tentu saja di dalamnya sudah tersedia peranti lunak tangguh seperti Libre Office 3.6 hingga GIMP, terdapat juga peralatan seperti gParted dan gRsync.
Jika Anda tertarik maka beberapa tautan ini bisa membantu:
- Pengumuman rilis openSUSE 12.3
- Cara upgrade dari versi sebelumnya
- Tinjaun openSUSE 12.3 KDE oleh Muktware
Masih punya pertanyaan? Silakan bergabung di Komunitas openSUSE Indonesia, Anda mungkin menemukan bantuan dan hal-hal menarik di sana.
Tinggalkan Balasan