Belakangan ini saya jarang bermain fotografi lagi, karena kamera prosumer yang biasa saya gunakan sempat dipindahtangankan. Karena kamera Canon SX30 IS yang saya gunakan memiliki sensor yang relatif kecil, maka seringkali menimbulkan banyak noise pada ISO yang tinggi. Tentu saja hal ini adalah sesuatu yang wajar.
Gambaran noise sebenarnya tidak menyenangkan, karena bintik-bintik itu tampak begitu mengganggu, apalagi ketika berharap hasil foto menjadi bersih. Terutama dalam pencahayaan yang tidak begitu terang, misalnya ketika mendung; di situasi seperti ini noise lebih cenderung meningkat pada kamera yang saya gunakan. Namun tidak selamanya noise itu tidak bisa diolah.
Pada situasi tertentu seperti pencahayaan yang rendah, noise bisa memberikan kesan artistik dengan permainan pada eksposur (paparan cahaya) yang tepat. Jika berlebihan, noise bisa dikurangi dengan sejumlah peranti lunak seperti Adobe Lightroom (versi terbarunya bisa dibeli seharga $150).
Tentu saja dengan pola seperti ini kita tidak mendapatkan gambar yang realis, namun Anda bisa menikmati cita rasa impresionisme dalam melakukan eksplorasi. Noise memberikan kita kekuatan untuk mempermainkan cahaya dan warna.

Oleh karena tidak bergantung pada kesan yang nyata, maka eksplorasi noise tidak memerlukan objek khusus, sesuatu yang acak bisa memenuhi kepuasan kita dalam menjelajah dunia fotografi.
Tentu saja sebagai penggemar fotografi amatir, saya tidak bisa memberikan penjelasan yang memuaskan. Tapi setidaknya, saya puas saya bisa mengerjakan beberapa hal yang saya sukai melalui hobi sampingan saya ini.

Tinggalkan komentar