Era BPJS Kesehatan dengan sistem INA-CBGs sebagai bagian terintegrasi dari sistem pelayanan kesehatan nasional saat ini. Semua klaim rumah sakit ke pihak BPJS Kesehatan akan berdasarkan INA-CBGs yang dikelompokan ke dalam diagnosis-diagnosis berbasis pada ICD-1o CM/PCS.
Saya melihat di lapangan, pihak rekam medis masih menggunakan ICD-10 keluaran WHO edisi 2010. Sementara ICD-10 CM/PCS baru resmi digunakan Oktober 2013, sehingga seringkali diagnosis yang terdapat dalam program INA-CBGs, tidak pas dengan diagnosis ICD-10 yang dipegang oleh pihak rumah sakit.
Ini adalah salah satu kesulitan di lapangan, karena yang mendapatkan pelatihan penerapan INA-CBGs pun oleh pemerintah ternyata tidak semua paham tentang implementasi ini.

ICD-10 versi 2010 dari WHO dan versi lawas sebelumnya bisa diakses dari situs resmi WHO, atau membeli bukunya.
<span class="embedly-powered" style="float:right;display:block"><a target="_blank" href="http://embed.ly/code?url=http%3A%2F%2Fapps.who.int%2Fclassifications%2Ficd10%2Fbrowse%2F2010%2Fen" title="Powered by Embedly"><img src="http://static.embed.ly/images/logos/embedly-powered-small-light.png" alt="Embedly Powered" /></a></span>
‘}”>
Sedangkan untuk ICD-10 CM/PCS bisa didapatkan melalui aplikasi yang berbayar ataupun gratis baik di iOS dan Android. Sedangkan versi web untuk PC bisa didapatkan dari ICD-10 Data.
<span class="embedly-powered" style="float:right;display:block"><a target="_blank" href="http://embed.ly/code?url=http%3A%2F%2Fwww.icd10data.com%2F" title="Powered by Embedly"><img src="http://static.embed.ly/images/logos/embedly-powered-small-light.png" alt="Embedly Powered" /></a></span>
‘}”>
Untuk memudahkan kinerja pihak rekam medis, maka ICD-10 daring (online) tersebut bisa digunakan di rumah sakit, sampai pihak rumah sakit menyediakan aplikasi resmi tersendiri.