Sebenarnya saya berencana menyingkirkan ponsel dan menggantikannya dengan telepon rumah saja. Karena saya juga jarang menelepon dan mengangkat telepon. Tapi belakangan ini ada hal yang membuat saya mengurungkan niat saya itu. Pertama banyak aplikasi formal maupun non-formal yang mensyaratkan adanya isian nomor seluler, dan yang kedua ponsel yang saya gunakan membantu saya menjadi lebih produktif, bukan sekadar bermain jejaring sosial atau game saja.
Saya masih menggunakan kartu GSM dari Indosat, sementara kartu CDMA dari Smartfren rencananya akan saya hentikan setelah sekitar 10 tahun saya gunakan. Alasannya sederhana, Smartfren dulu saya pakai untuk mengakses data terutama jaringan BlackBerry, namun sekarang BlackBerry Messenger sudah ada di mana-mana dan lebih murah tanpa menggunakan paket BIS, sementara harga jual paket Internet dari Smartfren semakin mahal – sehingga saya tidak memiliki alasan untuk memperpanjang penggunaan nomor tersebut kecuali kasihan karena sudah lama menemani saya.
Apalagi keinginan Smartfren berpindah dari CDMA-EVDO ke GSM LTE membuat saya hanya menggunakan nomor aktif Indosat saja saat ini. Untuk keperluan data Internet, kembali juga Indosat memang tidak murah, tapi mencukupi bagi saya itu yang menjadi kunci pertimbangan saya.

Saya berlangganan data IM3 Play Online (gratis) sebagai data primer dan Super Internet 25K (Rp 25.000,00/bulan) pada ponsel saya. Ini memberikan saya akses rencana data seperti gambar di atas. Sekitar 500 MB untuk data utama, dan sekitar 5,5 GB untuk data tambahan yang cuma bisa diakses para kalong, dan sedikit pada yang gemar bangun pagi.
Ketika mendekati akhir batas masa aktif paket data tersebut, ternyata saya tidak banyak menggunakannya. Karena saya lebih memanfaatkan jalur WiFi publik atau akses WiFi RT/RW Net berlangganan yang murah. Setiap bulannya saya menghabiskan akses data puluhan gigabit, namun tentu saja paket data dari penyedia layanan Internet berbasis kartu GSM/CDMA tidak ada yang bisa mencukupi semua itu, setidaknya tidak dengan anggaran yang saya sediakan.
Jadi ketika saya beralih ke jaringan WiFi publik dan WiFi berlangganan, saya bisa memangkas kebutuhan akses data yang tinggi pada ponsel saya hingga lebih dari sekitar 1:40, jadi saya hanya menggunakan sedikit data dari layanan GSM. Ini bermakna saya cukup mengeluarkan biaya yang sedikit untuk mendapatkan 2,5% dari keperluan rencana data melalui layanan Indosat. Misalnya ketika saya bepergian di wilayah/area yang tidak ada jaringan WiFi publik. Dan Rp 25.000,00 adalah lebih banyak dari yang saya perlukan untuk mendapatkan membuat ponsel saya tetap membantu produktivitas di lapangan.
Tentu saja jika saya berada di wilayah yang tidak memiliki akses WiFi publik, saya pasti akan merogoh lebih banyak untuk mendapatkan puluhan GB data yang saya konsumsi setiap bulannya, atau mungkin memilih puasa data.
Tinggalkan Balasan