A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Saya tidak memilikinya, tapi fablet Android besutan ASUS terbaru ini benar-benar menarik perhatian saya di awal tahun ini. Bahkan ketika sudah memegang Galaxy Note II, fablet ASUS Zenfone 6 tetap memiliki daya tarik sendiri. Beberapa hal yang ditawarkan oleh ASUS Zenfone 6 menjadi pertimbangan saya untuk (bila ada kesempatan) mencicipinya.

Bagaimana tidak, pertama telepon semi tablet ini termasuk yang mengusung teknologi high-end di dalamnya, dan middle-end di luarnya, dengan harga yang kompetitif dibandingkan dengan produk dari produsen lainnya.

Berikut beberapa pertimbangan saya mengenai gadget yang satu ini, dilihat dari keunggulan dan kekurangan yang mungkin dimiliki.

Keunggulan:

  1. Prosesor kelas atas dari Intel, menggunakan Intel® Atom™ Z2580 ( 2.0 GHz ) dan teknologi hyper-threading yang terkenal itu.
  2. Memori cukup lega sekitar 2 GB RAM, saya rasa ini sangat berkecukupan untuk teknologi berbasis 32-bit.
  3. Diska cukup luas, sekitar 16/32 GB, belum termasuk media penyimpanan awan dari ASUS sekitar 5 GB untuk seumur hidup. Plus masih bisa menggunakan kartu memori sampai 64 GB.
  4. Ponsel desain yang tipis, layar IPS terang dengan perlindungan Gorila Glass generasi ke-3, dan bisa peka sentuhan walau menggunakan sarung tangan.
  5. Kamera belakang 13 MP, teknologi yang mengambil gambar dengan baik, bahkan di tempat yang gelap.

Kekurangan:

  1. Baterai yang masih menjadi satu dengan ponsel, tidak bisa dilepas. Beberapa mengatakan ini sebagai kekurangan yang relatif.
  2. Android masih menggunakan Andrid 4.3 Jelly Bean, namun rencananya disediakan peningkatan ke Android 4.4 KitKat.
  3. Kebanyakan aplikasi didesain untuk prosesor ARM, jadi belum diketahui bagaimana berjalannya di prosesor Intel yang berarsitektur x86.

Beberapa fitur lain seperti ZenUI, dual-SIM, kemampuan mengambil foto pada momen terbaik bisa menjadi nilai ekstra bagi mereka yang menyukainya. Harganya berkisar di nilai tiga juta rupiah, dan masih memiliki varian lain yang lebih murah seperti Zenfone 4 & Zenfone 5.

Saya sendiri memang penyuka produk ASUS, dan sepertinya Zenfone 6 cukup akan menjadi lirikan banyak peminat di pasaran.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

2 tanggapan

  1. Zippy Avatar

    Kayaknya keren juga ya Fabletnya ASUS ini.
    Cuma nanti dulu deh kalo beli, soalnya bingung juga kebanyakan gadget.
    Lagian sayang duitnya :))

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Jual saja Mas yang lawas, ini rencananya saya mau jual BlackBerry lama yang saya punya.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Zippy Batalkan balasan