Tim openSUSE-education sudah mengumumkan rilis terbaru seri openSUSE Edu L-i-f-e yang kali ini mengusung arsitektur 64-bit dan menggunakan desktop MATE. Sebenarnya edisi ini dikeluarkan secara spesial untuk mendukung sekolah-sekolah SMA di Gujarat, India, sehingga mereka bisa mempelajari sistem operasi dan informasi teknologi tanpa perlu khawatir ke depannya akan ketergantungan dengan perangkat lunak proprietary.
Saya rasa ini langkah yang bagus, membuat pelajar menjadi merdeka dan mandiri berkreasi menemukan apa-apa yang mereka perlukan, termasuk dukungan untuk berkembang di era teknologi informasi saat ini. Mungkin hal ini juga diterapkan di Indonesia, karena sifatnya sistem open source seperti openSUSE bisa diadaptasi di manapun.
Sekolah-sekolah di Indonesia masih dikekang dan dijajah oleh perangkat lunak proprietary, bahkan sekolah-sekolah baru yang dibangun di Indonesia pun masih beriklan dengan mendewa-dewakan perangkat lunak proprietary. Generasi mendatang kita masih terancam dengan penjajahan ini melalui dunia pendidikan, sebagaimana yang dialami oleh generasi saya. Bagi mereka yang peduli pendidikan tentunya hal ini akan menjadi perhatian sendiri.
Tim openSUSE-education memilih desktop MATE karena di tempat yang tuju, dekstop ini bisa didesain sesuai dengan buku pelajaran para siswanya. Bagaimana dengan di Indonesia? Saya kira tidak akan jauh berbeda. Anak-anak pelajar di sana sudah mulai membiasakan diri menggunakan LibreOffice untuk menghasilkan dokumen format terbuka, sementara di Indonesia di mana menjadi ketentuan dokumen format terbuka sebagai Standar Nasional Indonesia, tapi para pelajarnya sama sekali tidak mendapatkan kesempatan berkenalan dengan jenis dokumen ini – kecuali pemangku kebijakan sekolah berani berinisiatif.
Jadi, apakah Anda tertarik menerapkannya di sekolah Anda?
Tinggalkan Balasan