Aspirin merupakan salah satu obat lama yang ada di pasaran dan bisa didapatkan secara bebas dan murah. Sejak dulu, aspirin memang diketahui memiliki sifat pencegah kanker; namun belum berani direkomendasikan karena kekhawatiran akan dampak penggunaan jangka panjangnya. Kini, ada penelitian yang memberikan gambaran tentang bagaimana aspirin dapat direkomendasikan untuk mendapatkan manfaatnya dalam mencegah kanker.
Penggunaan aspirin dosis rendah/sedang selama setidaknya lima tahun, bisa menurunkan risiko kanker pada usia 50 – 65 tahun. Ini mungkin membuat aspirin akan menjadi rekomendasi selanjutnya setelah program berhenti merokok, mengurangi obesitas atau mempertahankan berat badan ideal, olah raga teratur, dan makan makanan yang sehat dalam rangka mencegah kanker.
Pun demikian, mereka yang hendak menggunakan aspirin juga diminta mempertimbangkan dampak atau efek sampingnya.
Prophylactic aspirin use for a minimum of 5 years at doses between 75 and 325 mg/day appears to have favourable benefit–harm profile; longer use is likely to have greater benefits. Further research is needed to determine the optimum dose and duration of use, to identify individuals at increased risk of bleeding, and to test effectiveness of Helicobacter pylori screening–eradication before starting aspirin prophylaxis.
Mereka yang berusia di atas 70 tahun mungkin akan lebih rentan terhadap efek samping konsumsi aspirin jangka panjang seperti perdarahan di saluran cerna. Jika Anda berkeinginan untuk menggunakan aspirin sebagai alternatif pilihan guna mengurangi risiko kanker, silakan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk memahami keuntungan dan kerugiannya.
Tinggalkan Balasan