Banyak yang mengatakan bahwa Studio Ghibli mengucapkan selamat tinggalnya, atau setidaknya vakum dalam waktu yang belum ditentukan. Maka film animasi “The Wind Rises” yang dirilis akhir tahun yang lalu akan menjadi sebuah karya berharga dari perpisahan sebuah studio yang banyak membawa mimpi anak-anak dan remaja di seluruh dunia melalui karya animasi mereka.
The Wind Rises diangkat dari kisah hidup Horikoshi Jir? yang merupakan perancang pesawat tempur legendaris “Zero” milik Kekaisaran Jepang pada masa perang dunia II. Film ini mengangkat sisi perjuangan mewujudkan mimpi, perjalanan hidup dan karir, serta kisah romantis yang tidak pernah hendak dimimpikan siapapun, namun menjadi sebuah perjalanan yang paling manusiawi dari seorang anak manusia.

Saya menyukai film ini, 5/5 adalah sesuatu yang sangat memuaskan. Film ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan.
Film ini sangat menarik dan mengharukan. Miyazaki berhasil menghadirkan kisah nyata dengan gaya animasi yang indah dan detail. Saya terpesona dengan gambar-gambar pesawat terbang yang tampak hidup dan realistis. Saya juga terbawa emosi dengan cerita cinta antara Jiro dan Naoko, gadis yang menderita penyakit paru-paru. Hubungan mereka sangat romantis dan menyentuh. Saya menangis di beberapa adegan yang menunjukkan betapa besar cinta mereka.
Film ini juga memberikan pesan moral yang kuat. Miyazaki tidak memihak pada salah satu pihak dalam perang, tetapi menunjukkan dampak negatif dari perang bagi semua orang. Jiro adalah seorang idealis yang bermimpi membuat pesawat terbang yang indah dan berguna bagi manusia. Namun, dia harus menghadapi kenyataan bahwa pesawat terbang yang dia buat digunakan untuk membunuh orang-orang. Dia juga harus kehilangan orang-orang yang dicintainya karena perang dan penyakit. Film ini membuat saya berpikir tentang arti hidup, mimpi, dan tanggung jawab.
Kita mungkin diberikan kelebihan seperti kecerdasan dan keahlian, kita mungkin diberikan mimpi dan kekuatan untuk mewujudkannya. Tapi kehidupan tidak akan pernah mudah, dan semua kesulitan itu di mana kebahagiaan menjadi sesuatu yang begitu mahal kecuali kesederhanaannya adalah sesuatu yang akan memperlihatkan apakah kita manusia dalam makna yang sesungguhnya. Pilihan kita menghadapi kehidupan yang selalu memberikan tembok tinggi untuk dilewati menjadi cermin yang menunjukkan siapa kita sesungguhnya. Kita mungkin tidak akan memiliki kesempurnaan, namun kita bisa mendapatkan semua yang kita harapkan ketika belajar menerima dan menghargai apa yang ditawarkan oleh kehidupan. Bahkan setelah mimpi tercapai, semuanya mungkin tidak seperti apa yang kita harapkan, tapi ada sisi yang selalu menawarkan hakikat kedamaian.
Kisah dalam film animasi The Wind Rises mungkin tidak berat. Tapi Miyazaki Sensei membuat kemasan yang membuat kita dapat masuk ke dalam beban yang dihadapi si tokoh utama, kehidupan yang dijalaninya, sesuatu yang mungkin membuat kita cemburu, bahagia sekaligus sedih.
Ini adalah salah satu film keluarga yang layak dipertimbangkan menurut saya. Tapi karena tidak ada versi Blu-Ray yang memiliki terjemahan bahasa Indonesia, mungkin orang tua bisa mendampingi anak-anak dalam menontonnya.
Tinggalkan Balasan