Film ke-18 Detective Conan mengambil judul “the Dimensional Sniper“, tentang pembunuhan yang dilakukan secara beruntun oleh penembak jitu di tengah keramaian kota, sehingga membuat seluruh kota menjadi panik. Sepertinya film ini adalah perayaan ke-20 tahun keberadaan Detective Conan, dan ceritanya masih belum mau berakhir.
Film kali menceritakan ketika Conan dan kawan-kawan tidak sengaja berada di lokasi seseorang yang ditembak secara misterius oleh penembak jitu yang tidak dikenal. Ini membuat Conan berusaha memburu penembak jitu tersebut, dan petualangannya bersama rekan-rekan detektif, kepolisian setempat dan para agen FBI dimulai memburu pelaku yang dicurigai adalah mantan anggota SEAL, yang merupakan bekas penembak jitu terbaik kedua di negaranya.
The Dimensional Sniper menawarkan lebih sedikit komedi dibandingkan biasanya, namun banyak aksi laga selayaknya film James Bond. Ada banyak adegan di mana Conan nyaris mati, dan harus diselamatkan secara ajaib berulang kali oleh rekan-rekannya. Filmnya memang tidak pernah masuk akal sejak dulu, tapi mungkin ini adalah salah satu yang termasuk paling tidak masuk akal.
Saya bisa bilang film ini cukup seru, walau kali ini penyelidikannya cukup dipaksakan, dengan argumen-argumen yang bergerak secara cepat. Tapi belum kehilangan cita rasa penyelidikan ala Holmes yang selalu ada dalam cerita detektif remaja ini. Di sini tidak ada tokoh baru kecuali tokoh tamu, tapi kita bisa menemukan beberapa titik yang hilang atau belum sempat disimak dalam manga rutinnya.
Secara keseluruhan, the Dimensional Sniper saya rasa sayang dilewatkan oleh pecinta Conan. Teka-teki yang ditinggalkan pelaku kali ini cukup unik, belum lagi jargon-jargon modern baru bermunculan di sini, berbeda dengan film-film sebelumnya.
Tinggalkan Balasan