Semua calon dokter layanan primer (dulu disebut dokter umum, dan sekarang pun masih), setelah menyelesaikan pendidikan klinis, dan lulus ujian yang bermacam-macam, wajib mengikuti program Internship Dokter Indonesia. Program ini selalu memiliki pro dan kontra, karena mungkin segala hal yang kita lakukan selalu memiliki tidak hanya satu sisi.
Di satu sisi internship bisa membuat dokter yang baru menyelesaikan pendidikan klinis menerapkan ilmunya langsung di lapangan. Namun teknis penerapan ilmu ini kadang tidak sama di satu tempat dan yang lainnya menurut pengalaman saya dan cerita teman-teman. Ada yang boleh bekerja sesuai dengan kompetensinya, ada yang tidak boleh bekerja sama sekali, atau mungkin (adakah) yang dipekerjakan? Ke lapangan sebenarnya menurut saya tidak harus dengan internship, karena toh dokter saat masuk kerja di sebuah rumah sakit akan tetap diminta magang terlebih dahulu, padahal sudah lulus internship.
Saya senang mendengar dana program internship (katanya) ditambah. Karena pada zaman dulu, dana yang diberikan membuat hidup segan, mati pun enggan. Tempat dokter internship berada kadang tidak memberikan apa-apa kecuali ucapan terima kasih yang tulus, dan kondisi ini mungkin lebih baik daripada tempat internship yang (katanya juga) meminta sumbangan pada dokter internship, mungkin dikiranya bergelar dokter, dompet pada tebal semua. Dan beruntunglah mereka yang internship pada wahana yang memberikan tunjangan setidaknya pangan dan papan, sehingga tidak kelaparan dan kehujanan/kepanasan, kalau sandang mungkin masih tersedia sejak era kuliah.

Bagaimana pun aturan adalah aturan, ambil sisi baiknya saja, kehidupan tidak akan selesai jika kita terlalu banyak berkeluh kesah. Perjalanan ke daerah yang mungkin tidak akan kita jumpai lagi di lain kesempatan pada usia manusia yang relatif pendek. Pertemuan dan pengalaman yang bisa diambil dari semua itu. Dan tentu saja, pengalaman nyata, bagaimana kita bisa “survive” sebagai seorang dokter di dunia kesehatan yang keras, pelajaran yang tidak ada di bangku kuliah ataupun pendidikan klinis; kecuali mungkin yang memiliki dukungan dana besar tidak akan menjadi kendala.
Bagi sejawat yang hendak menjalani internship, jangan khawatir, jangan terlalu banyak memilih, biarkan saja langkah kaki membawa kita ke tempat yang jauh, sehingga kita melihat dunia dengan lebih luas.
Tinggalkan Balasan