Facebook adalah jejaring sosial yang masih cukup sering saya pakai dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya. Dan bahkan itu pun sangat masih terhitung sangat jarang sekali. Saya tahu panasnya suhu ‘politik’ dan kacaunya ‘argumentasi’ dua sisi yang belakangan ini melanda negeri kita, yang juga tak kalah meriah dibandingkan hujan disertai angin kencang di beberapa wilayah.
Sebenarnya saya ingin, ketika melihat linea waktu pada Facebook, setidaknya ada kabar yang bermanfaat, atau setidaknya tidak merusak suasana hati. Salah satu alasan saya belum memiliki televisi adalah karena saya tidak melihat banyak manfaat dari dalamnya dalam menyediakan informasi. Tapi bagaimana jika baris waktu di Facebook juga kemudian dipenuhi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan?
Ya, saya dengan sederhana melakukan ‘unfollow’, setidaknya kabar-kabar itu tidak akan muncul lagi dan menghabiskan waktu saya untuk mencari secuil penghiburan. Orang boleh bilang saya tidak peduli, tapi saya memang tidak peduli, karena peduli pun saya hanya melihat kekeliruan, untuk apa peduli pada kekeliruan yang menghendaki simpati? Menghabiskan waktu sia-sia.
Ah, dan setelah saya melakukan ‘bersih-bersih’ ini, tampilan baris waktu Facebook kembali seperti memang jejaring sosial, bukan jaring laba-laba yang penuh kekusutan.
Mengapa saya menggunakan Facebook?
Itu adalah pertanyaan kontrol yang saya gunakan untuk memilah, mana informasi yang ingin saya lihat di Facebook. Setidaknya dengan demikian saya bisa menjadi sedikit lebih lega.
Tinggalkan Balasan