Ini bukan tentang bash yang dijalankan dengan Windows. Saya mencoba menjalankan seluruh sistem linux 64-bit dengan virtualisasi di dalam Windows. Saya masih perlu mengerjakan beberapa hal dengan menggunakan Linux.
Pilihan saya jatuh pada Linux Lite, salah satu turunan Ubuntu (DEB) yang ramah digunakan pada mesin virtual dan bisa bekerja dengan baik ketika diberikan ‘jatah’ RAM hanya 4 GB saja.
Menggunakan Oracle VM VirtualBox, saya bisa memasang berkas ISO Linux Lite (yang diunduh dari website resminya) dengan mudah. Tidak banyak setelan diperlukan, dan dengan segera pasca pemasangan plus pembaruan perangkat lunak, sistem operasi ini bisa dijalankan dengan layar mendekati penuh pada Linux.
Awalnya saya memikirkan kemungkinan untuk melakukan ‘dual-boot‘ seperti era-era sebelumnya. Namun pemikiran itu saya urungkan. Bash on Linux on Windows juga bukan pilihan menarik walau dimungkinkan untuk kebutuhan saya.
Meski menjalankan sistem operasi dalam ekosistem tertutup mesin virtualisasi bermakna bahwa sistem utama tidak akan dipengaruhi oleh kerusakan pada sistem virtual, namun bukan keuntungan ini yang saya lirik. Saya hanya menikmati, saya bisa menjalankan dua sistem dengan cukup stabil pada saat yang bersamaan.
Linux Lite dipilih selain ringan, karena ukuran berkas instalasinya tidak melebihi 1 GB (baik versi 32-bit maupun 64-bit). Sempat mempertimbangankan elementary OS, tapi kemudian tidak jadi.
Sekarang sudah bisa ber-Linux-ria lagi walau menggunakan sistem operasi Windows 10.
Tinggalkan Balasan