A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Setiap tanggal 20 Agustus, kita akan diingatkan dengan Hari Nyamuk Sedunia – tentu saja mungkin tidak semua orang akan ingat. Apalagi di bulan-bulan Agustus sebelum musim penghujan tiba, jumlah kasus demam berdarah dan penyakit lain dengan vektor nyamuk sedang menurun rendah. Namun bukan berarti kita berhenti waspada.

Sejak 112 tahun yang lalu, ketika Ronald Ross dari Inggris pertama kali menemukan bahwa malaria terkait dengan gigitan nyamuk betina, dunia kesehatan menemukan sebuah fakta besar tentang salah satu penyakit yang menyebabkan banyak kematian dan bagaimana membuat pencegahannya.

Dan kemudian, kita mengenal banyak panyakit yang juga ditularkan melalui nyamuk selain malaria, misalnya saja demam dengue, filariasis, chikungunya, dan lain sebagainya, hingga kasus zika yang menjadi fenoma baru-baru ini.

Oleh karena itu, tidak salah masyarakat banyak yang menganggap nyamuk adalah salah satu serangga pembawa penyakit yang paling tidak disukai (selain lalat).

Indonesia memiliki program 3M Plus untuk melakukan pencegahan terhadap penularan penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Jika bisa, besar harapannya, agar masyarakat selalu ingat dalam rangka penerapannya. Tentu saja terobosan lain tetap dilakukan.

Selamat Hari Nyamuk Sedunia Tahun 2017, dan tetap waspada akan gigitan nyamuk pada diri kita dan anggota keluarga kita.

https://www.youtube.com/watch?v=jgEhvgoEoGg

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Tinggalkan komentar