Jika bukan karena malas berganti nomor, saya mungkin sudah melepaskan nomor ponsel Indosat IM3 yang saya gunakan. Bergelut dengan mekanisme pembaruan paket data pra bayar Indosat adalah sesuatu yang tidak mengenakan. Ya, walau saya akui dalam banyak masalah layanan pelanggan mereka bisa menyelesaikan dengan baik dan memuaskan, namun masalah tersebut, entah kenapa rasanya tidak harus ada sejak awal.
Kita menjadi lebih banyak menyelesaikan masalah daripada mencegah masalah terjadi. Sudah lama nomor telepon seluler saya tidak memiliki pulsa untuk SMS ataupun menelepon. Saya memang tidak menyediakannya, karena biasanya pulsa ini akan terpotong pada saat pengalihan paket data.
Jika harus menunggu paket diperpanjang dengan menggunakan pulsa secara otomatis, kadang paket diperpanjang tidak tepat pada waktunya, dan pulsa terpotong karena dihitung digunakan dalam transfer data yang tidak termasuk dalam kuota. Guna menghindari ini terjadi terlalu sering, saya juga ‘terpaksa’ pindah dari sistem operasi BlackBerry OS 10 ke Android, karena pada saat ‘ikon’ BlackBerry tidak muncul di sebelah ikon jaringan, meskipun itu 4G, maka dianggap sebagai penggunaan data jelajah (roaming) dan pulsa akan terpotong.
Sedemikian hingga saya selalu mengisi paket data dari toko online saat, biasanya sih Tokopedia atau dengan menggunakan Online Banking. Dan selalu sehari sebelum masa data habis, untuk jaga-jaga akibat terlalu banyak ‘trauma’ dari Indosat.
Dan saya selalu mengisi hanya paket data tanpa pulsa, sementara untuk menelepon, saya memanfaatkan Skype. Menggunakan Skype sementara bagi saya jauh lebih hemat untuk menelepon (ke operator lain) dibandingkan menggunakan pulsa Indosat, selama ada jaringan yang mumpuni tentunya. Dan kebetulan, jumlah panggilan yang saya lakukan setiap bulan memang tidaklah banyak.
Mahal itu relatif, namun mekanisme paket harga yang failure-proof semestinya absolut untuk penyedia sekelas Indosat Ooredo.
Tinggalkan Balasan