Selama ini saya mencoba menulis di Arunametta dengan bahasa Indonesia, dan kesulitan yang paling saya alami selain waktu ternyata bukanlah ide, namun kosa kata. Menempuh beberapa tahun kuliah di mana hampir kebanyakan sumber dan bahan berbahasa asing, saya mengalami penumpulan dalam berbasa Indonesia. Bahkan dengan sembunyi-sembunyi belajar dari para maestro bahasa seperti @ivanlanin, saya masih menemukan bahwa saya memiliki banyak kekurangan yang tidak mungkin diselindungi.
Oleh karena itu, saya iseng saat ini mencoba untuk menulis dalam bahasa Inggris. Bukankah bahasa Inggris jauh lebih sulit dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia? Untuk beberapa hal, saya akui itu, namun ada kemudahan yang saya rasakan.

Saya boleh bilang, kemampuan berbahasa saya tidaklah baik, oke, jauh dari baik, apalagi sempurna. Baik itu untuk bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris. Sering melakukan tipo (salah tik) adalah salah satu habitus yang sulit dihilangkan.
Ketika kedua bahasa saya tidak memiliki kemampuan yang bisa dibanggakan, maka pilihan saya adalah menggunakan alat bantu.
Era teknologi berkembang dengan pesat, alat bantu begitu dekat dengan kita. Misalnya media translation (penerjemahan), media proof-reading (ketepatan ejaan dan tata bahasa), hingga media pembelajaran bahasa sastra dan ungkapan sastra.
Ketika saya mulai menulis dalam bahasa Inggris, saya menemukannya jauh lebih mudah dibandingkan dengan menulis dalam bahasa Indonesia. Saya mungkin harus belajar lagi lebih banyak istilah dan kosa kata, namun bantuan yang saya bisa akses jauh lebih banyak dibandingkan dengan saya menggunakan bahasa Indonesia.
Misalnya saya menggunakan Microsoft Word, maka bantuan ejaan yang saya dapatkan cukup kaku, bahkan kadang memberikan kesulitan lebih ketika menggunakan sambungan dan sebagainya. Sementara pemeriksa ejaan bahasa Inggris lebih matang dalam hal ini.
Akses terhadap karya sastra berbahasa Inggris yang bisa didapatkan dengan bebas dan berkualitas sebagai referensi jauh lebih banyak dibandingkan karya sastra lokal. Ini sangat membantu bagi saya. Atau mungkin saya yang kurang pengalaman dalam menemukan mereka?
Sehingga pada akhirnya, saya asyik menceburkan diri dalam menulis kali ini dengan tantangan yang baru.
Tinggalkan Balasan