Ketika saya mulai menulis, salah satu hal yang paling sulit saya ekspresikan adalah onomatope (dalam bahasa Inggris: onomatopoeia). Kita harus menjadi pengamat yang baik dalam menghasilkan onomatope yang merupakan terjemahan suara di sekitar kita ke dalam bunyi dengan tulisan. Selain itu kita juga harus banyak membaca karya-karya sastra sebelumnya, sehingga tahu apakah ada onomatope yang telah diterima oleh masyarakat secara umum.
Misalnya saja, kita semua tahu bahwa “Kukuruyuk” adalah suara ayam, “Dor” adalah suara tembakan, atau “Plak” yang merupakan suara tamparan. Semua ini adalah onomatope umum. Namun bagaimana misalnya dengan suara “Pika”? Bagi yang tidak pernah menonton atau tentang Pokemon, mereka tidak akan tahu bahwa itu adalah onomatope bagi salah satu tokoh dalam Pokemon, Pikachu.
Dalam bahasa Inggris kita bisa menemukan pelbagai jenis onomatope dalam halaman situs writtensound.com yang cukup membantu.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia, belum ada situs khusus, hanya beberapa penggiat bahasa yang pernah menyebutnya dalam tulisan mereka, misalnya oleh Mbak Rini Nurul di tahun 2011, yang sekitar lima tahun kemudian diangkat kembali cituan Mas Ivan Lanin.
Kita juga bisa mengenali lebih banyak onomatope dari komik, ini adalah cara yang paling menyenangkan. Hanpir semua komik menulis ulang efek suara untuk memberikan gambaran yang lebih jelas pada pembacanya.

Bagi negara dengan tingkat membaca yang rendah pada masyarakatnya, termasuk pada saya, maka otomatis onomatope menjadi sangat asing di ujung lidah saya.
Tapi setidaknya, saya bisa belajar lebih banyak ketika saya hendak menulis.
Tinggalkan Balasan