Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Segara Kalbu

Ragaku adalah perahu
Yang tak henti mengaru-aru
Di bawah bentang segala yang biru
Napasku menjadi lagu

Menarik dan menguak segala pilu
Merajut luka laksana beludru
Air mata yang tersipu malu
Aku melihat segara kalbu

Di atas angin yang tak pernah layu
Anak-anak manusia asyik membubu
Sebagaimana moyang mereka sejak lalu
Demi seribu, seribu, seribu deru haru

Ada senyum tanpa tipu
Pada layar terhembus sang bayu
Ada tangis tanpa bendu
Pada rembulan yang tersedu

Segara kalbu
Tampungan harta sedari hulu
Santapan sukma yang kelulu
Lebih nikmat dibanding karya sang gerau

Segara kalbu
Siapa yang dapat jadi pandu
Tak kan mengucap pelalau
Amabakdu ancala prabu

Ilustration: Ocean by Cristal Whiser (DeviantArt)


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: