Kuliah anak zaman sekarang sangat berbeda dengan kuliah era generasi sebelumnya, bahkan dengan kuliah saya yang sedasa warsa yang lalu mungkin juga berbeda jika melihat teknologi pendukung yang dimanfaatkan di dalamnya. Dan ini mungkin dialami oleh orang-orang seperti saya, yang mengambil kembali program pascasarjana.
Tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi mereka yang akan kuliah kembali, namun menemukan situasi harus berhadapan dengan teknologi yang serba baru, atau justru asing sama sekali dengan semua teknologi tersebut.
Pertama-tama, jangan panik jika Anda bertemu dengan kesulitan. Jika banyak di sekitar Anda yang bisa, maka Anda pun yakinlah pasti bisa. Jika banyak di sekitar Anda yang tidak bisa, ya Anda bisa belajar bersama-sama.
Komputer & Sistem Operasi
Ups, mungkin sekarang tidak disebut komputer, tapi laptop, atau mungkin tablet. Dengan kemampuan mobilitas yang tinggi, laptop-notebook-netbook menjadi pilihan mahasiswa sebagai pendamping mengerjakan tugas-tugas akademik (plus mencari secercah hiburan).
Setiap laptop selalu membawa sistem operasi (harusnya!), kebanyakan menggunakan produk Microsoft seperti Windows 7, Windows 8, dan Windows 10. Sebagian kecil menggunakan turunan Unix, seperti Mac OS dan distribusi Linux.
Saya tidak akan menulis tentang Mac OS, karena saya tidak menggunakan perangkat ini. Saya juga tidak akan menulis tentang distribusi Linux, karena saya yakin, pengguna distribusi Linux tidak akan menemukan kesulitan bermakna dalam topik ini, they are too smart to become ignorant.
Jadi mari kita fokus pada Windows 7, Windows 8, dan Windows 10.
Jika Anda masih menggunakan Windows 7, maka bersabarlah – Anda mungkin akan sedikit frustasi (dan mungkin lebih banyak putus asa). Jika Anda menggunakan Windows 8, saya sangat menyarankan melakukan peningkatan ke Windows 10 jika memungkinkan. Bukan karena Windows 8 buruk, tapi karena pengguna awam dengan antarmukanya akan menemukan menggunakan Windows 8 menyebabkan pengalaman pengguna seperti mimpi buruk.
Jadi saran saya, jika bisa, tingkatkan ke Windows 10, terutama Windows 10 versi terkini (karena selalu ada peningkatan besar per semester pada versi Windows 10).
Office – Perkantoran bagi Pelajar
Sistem operasi dan suita perkantoran adalah dua hal yang tidak terpisahkan, merupakan titisan modern dari fungsi mesin tik tempe dulu. Tanpa suita perkantoran, Anda tidak akan bisa menyelesaikan sebagian besar tugas perkuliahan.
Ada banyak sekali suita perkantoran bagi kelompok masyarakat pekerja, namun hanya sedikit yang bisa dipilih untuk perkuliahan. Satunya berbayar dan cukup menguras kantong bagi pelajar yang beranggaran pas-pasan, satunya gratis – tangguh – populer – walau tidak terkenal di Indonesia.
Yang berbayar dan populer di Indonesia adalah Microsoft Office. Suita perkantoran ini memiliki banyak versi, misalnya versi mayor seperti Office 2007, 2010, 2013, 2016, Windows 7 dan 8, sedangkan versi 2019 hanya mendukung Windows 10; versi perpetual adalah Office 365 for Personal, Home, dan Business; masing-masing dengan mekanisme lisensi yang berbeda-beda.
Jika Anda tidak memiliki anggaran untuk mendapatkan lisensi Microsoft Office, maka LibreOffice adalah suita perkantoran open source yang ada di sisi lainnya. Gratis dan mendukung standar bentuk dokumen terbuka yang digunakan secara internasional.
Saya hanya merekomendasikan kedua ini, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
PDF dan Buku Elektronik
Bahkan ketika tidak kuliah pun, PDF menjadi bentuk data berpindah yang paling populer. Siapa yang tidak pernah melihat berkas PDF?
Saat kuliah, Anda akan sangat bergantung pada aplikasi pembaca (dan mungkin penyunting) berkas PDF. Kebanyakan, kuliah hanya perlu membuka dan membaca berkas PDF.
Pilihannya akan menjadi sederhana, karena banyak sekali perangkat lunak untuk keperluan ini. Misalnya saja, Adobe Reader, Foxit Reader, Sumatra PDF, etc.
Rekomendasi saya, walaupun Windows dan Peramban seperti Chrome dan Edge sudah mendukung fungsi pembaca berkas PDF, memiliki aplikasi yang berdiri sendiri akan lebih memudahkan.
Pembaca buku elektronik jenis lainnya adalah pelengkap, kadang bisa dibutuhkan, kadang tidak. Misalnya saja dalam bentuk publikasi elektronik ePub, buku bentuk ini tidak banyak, dan jika ada mungkin bentuk PDF lebih disukai, atau jurnal ilmiah justru yang lebih diincar.
Topik mengenai bagaimana mengakses berkas ePub, saya bahas melalui tulisan lain.
Peramban – Penghubung Anda dan Dunia
Anda mungkin memiliki Internet Explorer, Edge, Firefox, Chrome, Opera, Braver, Vivaldi, Midori, Safari dan lain sebagainya, semua dengan ciri dan pengguna tersendiri.
Untuk perkuliahan, saya hanya bisa merekomendasikan Chrome, kecuali Anda adalah seorang yang mengerti tentang utilisasi peramban, tidak banyak pilihan lain yang sebaik Chrome (kecuali mungkin Chromium).
Dan pastikan setelah memiliki peramban Chrome, jadikan asali/default pada Windows.
Akun, Akun, dan Akun
Jika Anda menggunakan Microsoft Windows 10, setidaknya Anda wajib mempertimbangkan memiliki akun Microsoft atau Outlook. Jika Anda menggunakan Android, Anda tentunya tidak bisa tanpa akun Google atau Gmail.
Jika Anda gemar mengakses Jurnal seperti the Lancet (bagi kalangan medis), Anda mungkin perlu akun Elsevier, atau mungkin di tempat lain seperti JAMA atau BMJ.
Belum lagi jika Anda menggunakan aplikasi tertentu yang memerlukan masuk dengan nama pengguna dan sandi. Maka koleksi nama pengguna dan sandi mungkin akan jadi membingungkan Anda.
Buat catatan kecil, di mana Anda menyimpan semua sandi Anda.
Keamanan dan Awan
Anda mungkin paham jika berbicara tentang keamanan komputer/laptop, tapi tidak semua orang paham dengan komputasi awan.
Keamanan terhadap virus komputer selalu ada, dan mengancam data kuliah atau penelitian Anda. Tidak ada satu pun metode yang sepenuhnya aman dari perangkat lunak berbahaya – termasuk virus komputer. Tetapi setidaknya Anda bisa membuatnya menjadi cukup aman.
Pada Windows 10, Windows Defender sudah cukup baik. Tapi jika Anda menambahkan program keamanan, hindari yang pemeliharaannya merepotkan – satu contohnya adalah SMADAV versi gratis. Kecuali Anda punya waktu ekstra untuk melakukan pemeliharaan, antivirus seperti ini justru memberi keamanan semu. Anda bisa memilih untuk tidak pelit dan membeli lisensi untuk SMADAV, atau mengganti dengan antivirus lain yang pemeliharaannya lebih ramah dan tidak memusingkan Anda.
Lalu amankan dokumen kuliah dan penelitian Anda dengan memanfaatkan penyimpanan awan. Pilihan penyimpanan awan terserah Anda, seperti Google Drive, Microsoft OneDrive, Dropbox, SpiderOak dan lain sebagainya.
Menyimpan dokumen atau cadangannya dalam pencadangan awan setidaknya memberikan garansi dari kerusakan dan kehilangan dokumen Anda. Mengaktifkan OneDrive pada Windows 10 juga mengaktifkan sistem antisipasi terhadap serangan ransomware.
Pastikan sebelum memulai semuanya, minta seseorang yang paham untuk memeriksa keamanan komputer Anda, termasuk isolaso inti, keamanan prosesor dan sistem boot, serta firewall yang aktif. Satu antimalware dan satu jenis firewall yang berjalan efektif sudah cukup baik.
Dan, pamungkas terakhir bagi yang suka WiFi-an gratis di kampus, Anda perlu lalu lintas jaringan yang aman. Maka manfaatkanlah VPN.
Perangkat Lunak Penunjang
Perangkat lunak penunjang yang Anda penunjang yang Anda akan perlukan sangat tergantung pada kegiatan perkuliahan Anda. Tanya pada senior atau kakak tingkat, apa yang Anda akan perlukan.
EndNotes, Mendeley, atau Zotero biasanya akan sangat diperlukan dalam melakukan sitasi.
SPSS, R Studio atau RKWard (dan R tentunya), atau yang sederhana seperti JASP bisa membantu Anda dalam melakukan analisis statistik. Ada yang berlisensi berbayar, ada juga yang gratis.
Adobe Suite, Afinity Suite, CAD mungkin akan diperlukan bagi mereka yang bekerja dengan desain.
ProWritting Aid atau Grammarly akan membantu mahasiswa menulis dalam bahasa Inggris, baik British maupun American. Namun jika Anda hendak menerbitkan tulisan hingga ke Q1, dan bahasa Inggris tidak menjadi bahasa aktif kedua atau pertama Anda, maka mungkin bantuan ahli seperti Scribendi akan menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan – tapi isu ini adalah untuk cerita lainnya.
Saya rasa, yang mendasar sudah mencukupi, selanjutnya adalah bagaimana Anda dapat memanfaatkan semua itu dengan baik, berdaya guna, serta tepat guna.
Satu pendapat untuk “Menyiapkan Teknologi, Laptop, dan Gawai sebelum Kuliah”
Komentar ditutup.