Suzume oleh Makoto Shinkai

Halo semuanya! Apa kabar? Saya harap kalian semua sehat dan bahagia. Kali ini saya mau berbagi ulasan tentang film yang baru saja saya tonton di bioskop kemarin. Filmnya adalah Suzume no Tojimari atau Suzume dalam edisi bahasa Indonesia. Film ini adalah film animasi terbaru dari sutradara favorit saya, Makoto Shinkai. Pasti kalian sudah tahu dong siapa dia? Ya, dia adalah sutradara yang menghasilkan film-film animasi fenomenal seperti Kimi no Na Wa (Your Name), Tenki no Ko (Weathering with You), dan 5 Centimeters per Second. Film-filmnya selalu membuat saya terpesona dengan visualisasi yang indah, cerita yang menyentuh, dan musik yang menghanyutkan.

Nah, Suzume adalah film terbarunya yang rilis pada tanggal 8 Maret 2023 lalu di Indonesia. Film ini bercerita tentang seorang gadis SMA bernama Suzume yang tinggal bersama bibinya di Kyushu setelah kehilangan ibunya dalam sebuah gempa bumi. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pemuda misterius bernama Souta yang sedang mencari pintu-pintu rahasia di seluruh wilayah Jepang. Pintu-pintu itu ternyata adalah gerbang masuk ke dunia lain yang dihuni oleh makhluk-makhluk fantastis seperti naga dan cacing raksasa. Jika pintu-pintu itu tidak ditutup dengan benar, maka makhluk-makhluk itu bisa keluar dan menyebabkan bencana alam di dunia manusia.

Suzume pun ikut berpetualang bersama Souta untuk menemukan dan menutup pintu-pintu itu dengan bantuan Daijin, seekor kucing hitam ajaib yang bisa berbicara dan membawa mereka ke dunia lain. Dalam perjalanan mereka, Suzume mulai merasakan perasaan lebih kepada Souta dan juga belajar untuk mengatasi trauma masa lalunya akibat gempa bumi yang merenggut ibunya.

Film ini sangat menarik untuk ditonton karena memiliki banyak elemen yang membuatnya unik dan berbeda dari film-film Makoto Shinkai sebelumnya. Pertama, film ini mengambil inspirasi dari mitologi Jepang tentang asal-usul gempa bumi dan peran kucing dalam dunia spiritual. Kedua, film ini menampilkan banyak tempat-tempat terbengkalai di Jepang yang memiliki pesona tersendiri. Ketiga, film ini memiliki plot twist di akhir cerita yang membuat saya terkejut dan terharu.

Selain itu, film ini juga tetap mempertahankan ciri khas Makoto Shinkai yaitu desain dan animasi yang menakjubkan. Setiap adegan di film ini seperti lukisan hidup yang memanjakan mata saya. Detail-detailnya sangat halus dan realistis sehingga membuat saya merasa seperti berada di sana bersama para karakternya. Desain karakternya juga sangat cantik dan imut, terutama Daijin si kucing hitam lucu yang jadi maskot film ini.

Tidak lupa juga musiknya yang sangat pas dengan suasana film ini. Lagu tema utamanya dinyanyikan oleh RADWIMPS, band rock Jepang yang sudah bekerja sama dengan Makoto Shinkai sejak Kimi no Na Wa. Lagunya berjudul “Suzume no Tojimari” juga dan memiliki lirik yang menggambarkan perasaan Suzume kepada Souta. Selain itu ada juga lagu-lagu lain dari band-band indie Jepang seperti YOASOBI, Aimyon, Eve, dll.

Secara keseluruhan, saya sangat merekomendasikan film Suzume kepada kalian semua pecinta anime.

P.S. Tulisan ini dibuat menggunakan Bing AI Compose. Pemilik blog sendiri masih nunggu film-nya tayang di media streaming, karena tidak ada bioskop di dekat tempat tinggal.

Iklan

Diterbitkan oleh Cahya

A writer, a tea & poet lover, a xanxia addict, an accidental photographer, - a medical doctor.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: