Halo, selamat datang di blog saya. Kali ini saya ingin berbagi tentang hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengadopsi kucing sebagai hewan peliharaan. Mungkin ada di antara kalian yang sudah memiliki kucing atau berencana untuk mengadopsi kucing dari tempat penampungan atau dari teman. Namun, sebelum memutuskan untuk membawa pulang kucing ke rumah, ada beberapa hal yang perlu kalian pertimbangkan terlebih dahulu.
Kucing adalah hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Mereka memiliki berbagai warna, bentuk, dan kepribadian. Kucing juga pintar dan bisa belajar trik-trik sederhana. Selain itu, kucing bisa menjadi teman yang setia dan menyenangkan. Kucing juga bermanfaat untuk kesehatan manusia, karena mereka bisa mengurangi stres dan tekanan darah. Jadi, jika Anda mencari hewan peliharaan yang menarik, kucing bisa menjadi pilihan yang tepat. Dan orang cenderung lebih mudah menyukai kucing, ini bisa dilihat dari jumlah unggahan gambar, video, ataupun meme di Internet dari sekian banyak jenis hewan peliharaan, maka kucinglah yang mendominasi.

Apakah kalian siap untuk berkomitmen?
Mengadopsi kucing bukanlah hal yang sepele. Kucing adalah makhluk hidup yang memiliki kebutuhan dan perasaan. Kalian harus siap untuk merawat kucing dengan baik dan bertanggung jawab atas kesehatan dan kebahagiaannya. Kalian juga harus siap untuk menghabiskan waktu dan biaya untuk memberikan makanan, air, tempat tidur, mainan, vaksinasi, sterilisasi, perawatan medis, dan lain-lain. Selain itu, kalian harus siap untuk berkomitmen jangka panjang, karena kucing bisa hidup hingga 15 tahun atau lebih.
Kita tidak bisa mengadopsi kucing lalu membiarkan kucing mengurus dirinya sendiri. Waktu adalah komitmen paling mendasar. Pemilik harus menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan kucing, semakin banyak kucing yang dimiliki semakin banyak waktu yang harus disediakan. Waktu juga disediakan untuk merawat kucing, seperti grooming, membersihkan tempat buang airnya, atau mengantarkan kucing ke klinik hewan untuk vaksinasi atau berobat ketika kucing sakit. Dan oleh karena usia kucing bisa panjang, maka komitmen ini bisa sangat panjang, seperempat atau sepertiga usia hidup kalian bisa digunakan untuk saling mengisi.
Biaya adalah komitmen kedua. Hewan peliharaan bisa dikatakan kebutuhan sekunder atau tersier, tergantung sudut pandangnya, dan selalu memerlukan biaya.
The upfront costs for new cat parents range from $755 to $3,020 to set your home and new kitten up for success. Annual costs for the essentials, from cat food and toys to litter, range from $325 on the low end to $1,600 on the high end. Lastly, the optional extras cost most cat parents between $1,170 and $3,605 per year.
Rover
Paling besar tahunannya adalah biaya makanan bagi kucing. Makanan standar berkisar antara IDR 60.000 – 100.000 per kilogram; sementara yang premium bisa mencapai IDR 170.000 – 200.000 per kilogramnya. Tentu saja ada makanan kucing dengan harga IDR 20.000 – 30.000 per kilogram, tapi banyak yang tidak merekomendasikannya untuk dikonsumsi kucing dalam jangka panjang karena dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan kucing.
Hitungannya tidak pasti, tergantung usia, berat badan, gaya hidup, dan tingkat aktivitas. Jika kucing beratnya 1 kg, pemilik harus memberi mereka sekitar 15-20 gram makanan kering sehari. Jika kucing memiliki berat 2 kg, antara 30 dan 40 gram. Jika kucing memiliki berat 3 kg, antara 45 dan 60 gram. Jika kucing memiliki berat 4 kg, antara 60 dan 80 gram. Jika kucing memiliki berat 5 kg, antara 75 dan 100 gram. Jika kucing memiliki berat 6 kg, antara 90 dan 120 gram.
Hitungan kasarnya adalah, seekor kucing dewasa antara 4-5 kg menghabiskan sekitar 80 gram makanan kering sehari, dan itu berarti dalam sebulan sekitar 2,5 kg makanan kering. Jika kalian memilih makanan dengan harga IDR 100.000 per kilogram, maka kalian berkomitmen menyiapkan IDR 250.000 per bulan untuk makanan satu ekor kucing dewasa. Jika kalian ingin memberikan makanan premium, tinggal dobelkan nilai tersebut.

Kucing akan lebih sehat dengan makanan yang berkualitas. Ini juga membuat kalian mulai berhitung berapa kekuatan anggaran yang bisa kalian berikan per bulannya. Dan ini penting untuk dipertimbangkan berkali-kali, karena harga makanan kucing mengikuti inflasi, sementara pendapatan kalian mungkin tidak mengikuti secara pararel.
Pembiayaan awal juga kalian perlukan untuk mempersiapkan vaksinasi kucing. Kucing memerlukan vaksin sekitar 3-4 kali pada tahun pertama kehidupannya, tergantung kondisi endemi penyakit yang mengancam kucing di daerah tempat kalian tinggal. Siapkan anggaran sekitar IDR 1.000.000 untuk vaksin. Kucing yang sakit oleh penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin memerlukan biaya pengobatan yang jauh lebih besar dibandingkan biaya vaksin.
Biaya lain-lain mungkin seperti kebutuhan akan kandang, litter boxes, mainan kucing, cat condo, dan lain-lain.
Komitmen yang ketiga adalah komitmen untuk menerima. Karena seseorang menginginkan kucing, bukan berarti dia bisa menerima kucing itu. Kucing memiliki kepribadian yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Ada kucing yang suka main, ada yang pendiam; ada yang suka dipeluk, ada yang tidak mau dipegang; ada yang tidak bersuara, ada yang mengeong terus menerus. Bahkan jika mereka berasal dari induk yang sama dan dibesarkan oleh orang yang sama dan di lingkungan yang sama, mereka bisa memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Kucing yang kalian adopsi mungkin memiliki kepribadian yang tidak kalian duga, atau bahkan tidak kalian suka. Mereka mungkin berburu reptil dan membawa buruannya masuk rumah yang membuat kalian bergidik. Atau kalian berharap kucing kalian akan dapat memburu tikus rumah, tapi mereka justru menjadi partner in crime? Di sinilah komitmen untuk menerima diperlukan. Jika kalian tidak siap menerima, maka kalian mungkin akan memperlakukan kucing kalian dengan buruk, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Apakah kalian memiliki tempat yang aman dan nyaman untuk kucing?
Kucing membutuhkan tempat yang aman dan nyaman untuk tinggal. Kalian harus memastikan bahwa rumah kalian tidak memiliki bahaya atau benda-benda yang bisa melukai kucing, seperti racun, obat-obatan, tali, kabel listrik, tanaman beracun, dll. Kalian juga harus memastikan bahwa rumah kalian memiliki cukup ruang untuk kucing bergerak dan bermain. Jika kalian tinggal di apartemen atau rumah yang tidak memiliki halaman, kalian harus mempertimbangkan untuk menjaga kucing di dalam rumah saja atau memberikan akses ke balkon atau jendela yang terlindungi.
Periksa apakah rumah kalian memiliki tanaman yang ada dalam daftar tanaman yang berbahaya bagi kucing, misalnya philondendron, photos, dieffenbachia, peace lily, atau ponsettia. Rapikan kabel, tali temali, dan cegah akses menuju atap, plafon rumah, atau celah kecil di mana kemungkinan kucing dapat masuk namun tidak dapat keluar.
Simpan pestisida dan obat-obat kalian di lemari/kabinet yang terkunci. Inilah ada prosedur keselamatan standar di setiap rumah, baik kalian memiliki kucing ataupun tidak. Jika tidak tersedia, pastikan tempatnya cukup tersembunyi dan tidak bisa diakses dengan mudah.
Kalian juga perlu mempertimbangkan, apakah kalian akan menjadikan kucing kalian indoor (rumahan) atau outdoor (lepas liar). Kucing yang dipelihara di dalam rumah umumnya berusia lebih panjang, sekitar 10-15 tahun, dibandingkan rerata hanya 2-5 tahun jika kucing lepas liar.
Itu karena ada banyak bahaya di luar ruangan yang dapat dihadapi kucing, mulai dari parasit dan penyakit hingga mobil, pemangsa, racun, dan hewan lainnya. Saat kalian menjaga kucing kalian di dalam ruangan, kalian sudah melindungi mereka dari potensi bahaya ini. Kalian juga menghabiskan lebih banyak waktu dengan kucing kalian, yang juga memberi kalian kesempatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan apa pun lebih cepat daripada terlambat.
Tapi kucing juga menyukai kegiatan liar mereka secara bebas di luar sana. Kalian bisa mengajak mereka keluar rumah dengan persiapan keselamatan yang baik, misalnya menggunakan kekang (harness) untuk mencegah kucing mendadak kabur/lari saat terkejut. Jika kucing sepenuhnya lepas liar, pastikan memberikan kucing terapi antiparasitic secara berkala, misalnya obat kutu dan obat cacing. Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai hal ini.
Oh ya, berbicara tentang dokter hewan. Ada baiknya kalian mengetahui di mana tempat praktik dokter hewan, puskeswan, klinik hewan, hingga rumah sakit hewan terdekat dari tempat tinggal kalian.
Kalian akan memerlukan informasi ini ketika kucing sudah jadwalnya untuk vaksin, berobat ketika sakit, atau saat akan disteril. Misalnya ketika saya di masih di Yogyakarta, di GPS saya terdapat penanda (bookmark) klinik hewan Cecropia dan Kayu Manis yang paling mudah saya akses dari tempat tinggal kami, sehingga jika ada apa-apa dengan si empus, bisa segera mendapatkan pertolongan.

Apakah kalian tahu karakteristik dan kebutuhan khusus dari jenis atau ras kucing yang ingin kalian adopsi?
Setiap jenis atau ras kucing memiliki karakteristik dan kebutuhan khusus yang berbeda-beda. Ada kucing yang aktif dan suka bermain, ada juga yang tenang dan suka tidur. Ada kucing yang ramah dan manja, ada juga yang mandiri dan pemalu. Ada kucing yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, ada juga yang sulit menyesuaikan diri. Ada kucing yang membutuhkan perawatan bulu ekstra, ada juga yang tidak. Kalian harus mengetahui karakteristik dan kebutuhan khusus dari jenis atau ras kucing yang ingin kalian adopsi agar bisa memberikan perawatan yang sesuai.
Kucing ras seperti Ragdoll, Exotic, American Shorthair, British Shorthair, dan Persian relatif paling mudah dirawat. Beberapa jenis kucing lebih rentan terhadap masalah kesehatan, misalnya Siamese, Persian, Himalayan, Scottish Fold, dan Manx. Dan untuk wilayah Indonesia, kalian mungkin hampir tidak mungkin menemukan ras Turkish Angora, Savannah Cat, Caracal, Lykoi, dan Serval.
Tentu saja kalian selalu bisa mengadopsi kucing kampung, mereka yang tidak termasuk dalam ras mana pun. Kucing kampung dapat tumbuh sehat, cantik/gagah tergantung pada perawat dan makanan yang kalian berikan. They are the hidden gems of feline’s world.
Apakah kalian sudah berkonsultasi dengan keluarga atau orang-orang yang tinggal bersama kalian?
Mengadopsi kucing adalah keputusan yang harus disetujui oleh semua anggota keluarga atau orang-orang yang tinggal bersama kalian. Kalian harus memastikan bahwa tidak ada yang alergi terhadap bulu atau air liur kucing, tidak ada yang takut atau tidak suka dengan kucing, dan tidak ada yang akan mengganggu atau menyakiti kucing. Kalian juga harus memastikan bahwa semua orang bersedia untuk membantu merawat dan menjaga kucing.
Ini penting, karena biasanya rekomendasi jumlah kucing yang kalian dapat pelihara dengan anggapan tidak masalah dengan anggaran kalian adalah sejumlah N+1; N>0. Di mana N adalah jumlah anggota keluarga dewasa yang berkomitmen untuk ikut merawat kucing yang diadopsi.
Misalnya jika di rumah ada dua orang dewasa, maka jumlah kucing yang dapat diadopsi adalah 2+1=3. Sementara saya sendiri membuat batas maksimal menjadi 2N+1. Lebih dari itu biasanya kucing kurang mendapatkan perhatian/terlantarkan.
Jangan sertakan jumlah anak atau anggota keluarga dewasa yang tidak berkomitmen. Jika ada seorang anak meminta kucing, dan hanya satu orang dewasa yang bersedia berkomitmen memelihara, maka jumlah N adalah 1.
Tapi anak ingin kucing, tapi tidak satu pun dari orang tua memiliki komitmen untuk memelihara atau merawatnya, maka sebaiknya tidak usah mengadopsi kucing. Kita banyak melihat kucing ditelantarkan pemiliknya karena mereka mengadopsi hanya untuk anak, tapi kemudian tidak ada yang mengurus.
Kalian juga sebaiknya mempertimbangkan situasi lingkungan. Rumah mungkin sudah asese, tapi lingkungan belum tentu memberikan lampu hijau. Jika Anda tinggal di perumahan padat, apartemen, rusunawa, kost, dan kontrak, maka ini adalah situasi lampu kuning. Pastikan kucing dapat diterima di lingkungan kalian sebelum mengadopsi, ada tepat yang tidak mengizinkan kucing.
Lihat juga populasi kucing di lingkungan Anda, jika sudah banyak kucing bahkan kucing liar, maka mungkin menambah kucing dari luar melalui adopsi akan membawa beban lebih, apalagi di lingkungan hunian padat. Tidak semua orang bisa menerima kucing, misalnya mungkin saja tetangga kalian tidak suka kucing. Kalian mungkin dapat memilih melakukan semi-adopsi atau adopsi-komunal, di mana kucing-kucing tersebut, termasuk yang liar menjadi tanggung jawab bersama. Mereka datang, kalian beri sedikit makan dan ajak main sejenak, lalu mereka pergi lagi ke rumah berikutnya. Kadang relasi seperti ini tidak terlalu buruk.
Apakah kalian sudah mencari informasi tentang tempat penampungan atau orang yang ingin memberikan adopsi?
Sebelum mengadopsi kucing dari tempat penampungan atau dari orang lain, kalian harus mencari informasi tentang latar belakang dan kondisi kesehatan dari kucing tersebut. Kalian harus menanyakan tentang usia, jenis kelamin, ras, riwayat vaksinasi, sterilisasi, penyakit, perilaku, dll. Kalian juga harus menanyakan tentang syarat-syarat adopsi dan biaya-biaya yang mungkin diperlukan. Kalian harus memilih tempat penampungan atau orang yang terpercaya dan bertanggung jawab.
Namun hal ini juga agak sulit dilakukan di negara kita. Hewan peliharaan tidak dipasangi chip sebagaimana di Amerika misalnya. Kadang seseorang mendapatkan kucing dari kenalannya. Kadang mendapatkan kucing dari tetangganya, yang kemudian setelah beberapa hari, kucing itu pulang lagi ke rumah aslinya.
Apakah kalian siap mensteril kucing kalian?
Sterilisasi kucing dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan dan perilaku pada kucing, seperti penyebaran penyakit dan perilaku agresif. Biaya sterilisasi kucing sekitar IDR 300.000 – 600.000, jadi masih termasuk terjangkau bagi mereka yang sudah berkomitmen untuk mengadopsi kucing.
Kucing termasuk hewan teritorial, predator, dan karnivora. Mereka mungkin tampil lucu dan imut sebagai hewan domestik, namun tidak menghilangkan sifat alami mereka sebagai pemangsa. Dan mereka dapat berkembang biak dengan baik di lingkungan yang sehat.
Sterilisasi kucing bermanfaat setidaknya pada tiga aspek, yaitu kesehatan kucing, kesehatan kalian, dan kesehatan lingkungan.
Kucing menjadi lebih sehat dan panjang umur melalui sterilisasi, mereka menjadi lebih tidak agresif, tidak sering melalang buana berkeliaran, menghilangkan kebiasaan pipis (sparying) sembarangan, mengurangi risiko kanker tertentu seperti kanker testis dan kanker payudara, mengurangi risiko terinfeksi FIV (Feline Immunodeficiency Virus).
Bagi kalian, tentu saja menghemat kantong, dan energi kalian tidak habis untuk mengurus kucing yang bertambah banyak seperti membelah diri. Jika anggaran kalian terbatas, maka bertambahnya jumlah kucing akan mengurangi kemampuan kalian memberikan perawatan dan nutrisi yang terbaik bagi mereka.
Kucing jika dibiarkan berkembang biak tanpa kendali, mereka akan menjadi spesies invasif yang merukan ekosistem lokal. Kucing-kucing dapat membunuh jutaan mamalia kecil, reptilia, dan unggas setiap tahunnya. Mereka adalah predator invasif yang mengganggu rantai makanan alami yang ada di alam ketika mereka pergi ke luar dan membunuh hewan yang berasal dari wilayah tersebut. Mereka mungkin merupakan spesies invasif yang paling merusak, “sumber tunggal terbesar kematian antropogenik untuk burung dan mamalia AS” menurut studi yang ditulis bersama oleh para ilmuwan di Smithsonian Conservation Biology Institute dan Layanan Ikan dan Margasatwa A.S.
So, it is important to keep your cat indoors or build an outdoor enclosure for them to prevent them from killing wildlife.
ucdavis.edu
Kalian sebagai adopter atau calon adopter kucing berkewajiban untuk menjaga kesehatan kucing, diri kalian sendiri, dan kesehatan lingkungan.
Bagaimana, kalian sudah siap menjadi adopter yang baik? 😊
Atau ceritakan pengalaman kalian sebagai adopter kucing di sini.
Tinggalkan Balasan