Hidup sebelum internet di Indonesia
Halo, teman-teman! Apa kabar? Kali ini saya mau berbagi tentang pengalaman saya hidup sebelum internet di Indonesia. Mungkin bagi kalian yang lahir di era digital, sulit membayangkan bagaimana rasanya hidup tanpa internet. Tapi bagi saya yang lahir di tahun 80-an, hidup sebelum internet adalah kenangan yang indah dan berharga.
Saya ingat betul saat saya masih kecil, saya suka bermain bersama teman-teman saya di halaman rumah atau di lapangan dekat sekolah. Kami bermain bola, layang-layang, petak umpet, gobak sodor, dan berbagai permainan tradisional lainnya. Kami tidak perlu khawatir tentang gadget, media sosial, atau game online. Kami hanya menikmati waktu bersama dan bersenang-senang.
Saya juga ingat betul saat saya masih sekolah, saya harus mencari informasi untuk tugas sekolah dari buku-buku di perpustakaan atau majalah-majalah di kios. Saya harus menulis tugas dengan tangan atau mengetik dengan mesin tik. Mereka yang bisa mengetik paling cepat biasanya dapat kerja tambahan di kegiatan ekstrakurikuler sekolah sebagai juru tik.
Saya harus mengirim surat atau kartu pos untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang jauh. Saya harus menunggu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu untuk mendapatkan balasan. Kita bahkan punya istilah sahabat pena di era 80-90 an.
Hidup sebelum internet di Indonesia memang tidak sepraktis dan secepat hidup dengan internet. Tapi hidup sebelum internet juga memiliki kelebihan dan keistimewaan tersendiri. Hidup sebelum internet membuat saya lebih menghargai hubungan dengan orang-orang di sekitar saya. Hidup sebelum internet membuat saya lebih kreatif dan mandiri dalam mencari solusi untuk masalah-masalah yang saya hadapi. Hidup sebelum internet membuat saya lebih sabar dan bersyukur atas apa yang saya miliki.

Sekarang, saya tidak menolak perkembangan teknologi dan kemudahan yang ditawarkan oleh internet. Saya juga menikmati berbagai fasilitas dan manfaat yang bisa saya dapatkan dari internet. Tapi saya juga tidak melupakan masa lalu saya yang penuh warna dan makna. Saya berharap kalian yang lahir di era digital juga bisa mengenal dan menghormati budaya dan tradisi yang ada sebelum internet. Karena hidup sebelum internet adalah bagian dari sejarah dan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Tinggalkan Balasan