A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Makanan hasil pemrosesan berlebihan adalah makanan yang telah mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya, seperti sosis, nugget, keripik, dan lain-lain. Makanan ini biasanya mengandung banyak bahan tambahan, seperti garam, gula, lemak, pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Makanan hasil pemrosesan berlebihan dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan, seperti:

Photo by Vincent Rivaud on Pexels.com
  • Meningkatkan risiko obesitas. Makanan hasil pemrosesan berlebihan cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi, sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, jantung, dan kanker.
  • Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Makanan hasil pemrosesan berlebihan mengandung banyak garam, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani jantung. Selain itu, makanan ini juga mengandung banyak lemak jenuh dan trans, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Kolesterol jahat dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
  • Meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Makanan hasil pemrosesan berlebihan mengandung banyak gula, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula dalam tubuh. Resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes tipe 2, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan gula secara efektif sebagai sumber energi.
  • Meningkatkan risiko kanker. Makanan hasil pemrosesan berlebihan mengandung banyak pengawet, pewarna, dan perasa buatan, yang dapat bersifat karsinogenik atau memicu pertumbuhan sel kanker. Beberapa jenis kanker yang dikaitkan dengan konsumsi makanan hasil pemrosesan berlebihan adalah kanker usus besar, lambung, payudara, prostat, dan pankreas.

Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi konsumsi makanan hasil pemrosesan berlebihan dan lebih memilih makanan segar dan alami, seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak. Makanan ini mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Satu tanggapan

  1. FotograPer Avatar
    FotograPer

    Salam kenal. Betul pisan. Banyak bukti misalnya orang Jepang, Korea dan lainnya suka makanan mentah. Begitu pula orang di desa lebih cenderung mengkonsumsi lalaban yang umumnya mentah seperti suraung, leunca, atau cengek yang pedasnya tidak membuat sakit perut. Ayo belajar memulai sesuatu yang natural.

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar