A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Herpes adalah infeksi virus yang menyerang kulit dan saraf. Herpes dapat menyebabkan luka melepuh yang gatal dan nyeri pada area yang terinfeksi. Luka melepuh biasanya sembuh dalam beberapa minggu, tetapi virus herpes tetap berada di dalam tubuh dan dapat kambuh kapan saja.

Salah satu komplikasi yang mungkin terjadi akibat herpes adalah nyeri pasca herpes (postherpetic neuralgia). Nyeri pasca herpes adalah kondisi di mana rasa sakit pada area yang terinfeksi berlanjut setelah luka melepuh sembuh. Nyeri ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, dan dapat mengganggu kualitas hidup penderita.

Sumber: Cleveland Clinic.

Nyeri pasca herpes disebabkan oleh kerusakan saraf akibat infeksi virus herpes. Kerusakan saraf ini membuat saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan, sehingga penderita merasakan rasa sakit yang berlebihan atau tidak sesuai dengan stimulus yang diberikan. Misalnya, sentuhan ringan atau suhu dingin dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Nyeri pasca herpes dapat diobati dengan berbagai cara, tergantung pada tingkat keparahan dan lama gejalanya. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

  • Obat-obatan. Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada saraf, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), obat antikonvulsan, obat antidepresan, atau obat opioid. Obat-obatan ini harus diminum sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak boleh disalahgunakan atau digunakan secara berlebihan, karena dapat menimbulkan efek samping atau ketergantungan.
  • Krim atau salep topikal. Krim atau salep yang mengandung capsaicin, lidocaine, atau menthol dapat dioleskan pada area yang nyeri untuk memberikan sensasi hangat, dingin, atau mati rasa yang dapat mengurangi rasa sakit. Krim atau salep ini harus digunakan dengan hati-hati dan tidak boleh terkena mata atau selaput lendir, karena dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar.
  • Terapi fisik. Terapi fisik dapat membantu memperbaiki fungsi saraf dan mengurangi rasa sakit dengan melakukan latihan gerak, pijat, akupunktur, stimulasi listrik transkutan (TENS), atau terapi panas atau dingin. Terapi fisik harus dilakukan di bawah bimbingan dokter atau fisioterapis yang berpengalaman dan sesuai dengan kondisi penderita.
  • Terapi psikologis. Terapi psikologis dapat membantu penderita mengatasi stres, depresi, kecemasan, atau trauma yang mungkin timbul akibat nyeri pasca herpes. Terapi psikologis dapat melibatkan konseling, terapi perilaku kognitif (CBT), hipnoterapi, meditasi, relaksasi, atau teknik lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional penderita.
  • Terapi alternatif. Beberapa terapi alternatif yang diklaim dapat membantu mengurangi nyeri pasca herpes adalah herbal, suplemen, homeopati, aromaterapi, atau terapi cahaya. Namun, efektivitas dan keamanan terapi alternatif ini belum terbukti secara ilmiah dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi penderita. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba terapi alternatif ini.

Nyeri pasca herpes adalah kondisi yang dapat mengurangi kualitas hidup penderita secara signifikan. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan dukungan dari keluarga dan teman-teman, penderita dapat mengelola nyeri pasca herpes dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Tinggalkan komentar