Stroke merupakan salah satu kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mengurangi risiko kerusakan otak dan komplikasi lainnya. Di Indonesia, kesadaran akan gejala dan tindakan awal saat stroke terjadi masih perlu ditingkatkan.
Salah satu cara untuk membantu masyarakat mengenali gejala stroke adalah dengan memahami akronim FAST, yang merupakan singkatan dari Face (wajah), Arms (lengan), Speech (bicara), dan Time (waktu). Akronim ini merupakan bagian dari Skala Stroke Cincinnati Pra-Rumah Sakit yang digunakan oleh petugas medis dan masyarakat umum untuk mengidentifikasi gejala stroke sebelum pasien tiba di rumah sakit.

F: Face (Wajah)
Gejala pertama yang harus diperhatikan adalah kemungkinan adanya kelumpuhan pada wajah. Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk tersenyum atau menunjukkan giginya. Jika satu sisi wajah tidak bergerak sebaik sisi lainnya atau tampak turun, ini bisa menjadi tanda stroke.
A: Arms (Lengan)
Kemudian, periksa apakah ada kelemahan pada lengan. Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua lengan lurus ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas selama sekitar 10 detik. Jika salah satu lengan tidak bergerak, atau salah satu lengan terlihat turun lebih dari yang lain, ini juga bisa menjadi indikasi stroke.
S: Speech (Bicara)
Periksa kemampuan bicara orang tersebut. Mintalah mereka untuk mengucapkan kalimat sederhana atau kalimat familiar lainnya. Jika orang tersebut mengucapkan kata-kata dengan tidak jelas, salah kata, atau tidak dapat berbicara sama sekali, ini bisa menjadi tanda stroke.
T: Time (Waktu)
Waktu adalah faktor kritis dalam penanganan stroke. Jika Anda mengenali salah satu dari gejala di atas, segera hubungi layanan medis darurat. Penanganan yang cepat dapat meningkatkan peluang pemulihan dan mengurangi risiko kerusakan permanen.
Pentingnya Mengenali Gejala Stroke dengan FAST
Mengenali gejala stroke dengan cepat melalui akronim FAST sangat penting karena setiap menit berharga ketika seseorang mengalami stroke. Semakin cepat pasien mendapatkan bantuan medis, semakin baik peluangnya untuk pemulihan. Studi menunjukkan bahwa pasien yang mendapatkan perawatan dalam waktu 60 menit setelah gejala pertama muncul mengalami peningkatan hasil yang signifikan, termasuk penurunan mortalitas di rumah sakit dan pengurangan disabilitas jangka panjang.
Dengan memahami dan menerapkan skala FAST, masyarakat dapat berperan aktif dalam membantu mengenali dan merespons gejala stroke, yang pada akhirnya dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak jangka panjang dari stroke. Oleh karena itu, edukasi tentang FAST dan gejala stroke harus terus ditingkatkan di seluruh lapisan masyarakat.
Referensi:
- Cincinnati Prehospital Stroke Scale – Wikipedia.
- Prehospital Stroke Assessment Tools and Benefits.
- To FAST or Not to FAST? – AHA/ASA Journals.
- Cincinnati Prehospital Stroke Severity Scale (CP-SSS) – MDCalc.

Tinggalkan komentar