A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Memahami Patofisiologi, Bahaya Fisik, dan Jalan Menuju Pemulihan

Di era media sosial yang kerap mengagungkan standar kecantikan yang tidak realistis, gangguan makan atau eating disorder menjadi isu kesehatan masyarakat yang mendesak. Salah satu yang paling mematikan dan kompleks adalah Anorexia Nervosa.

Sering kali, masyarakat awam menganggap anorexia hanya sebagai fase “diet ekstrem” atau perilaku mencari perhatian. Padahal, secara medis, ini adalah gangguan psikiatri serius dengan angka kematian tertinggi di antara gangguan mental lainnya. Artikel ini akan mengupas tuntas apa yang terjadi di balik tubuh dan pikiran penderita anorexia nervosa.


Apa Itu Anorexia Nervosa?

Gambar anorexia nervosa body dysmorphia illustration

Anorexia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan pembatasan asupan energi yang ekstrem, ketakutan yang intens terhadap kenaikan berat badan, dan gangguan persepsi terhadap bentuk tubuh (dismorfia tubuh).

Penderita anorexia sering kali melihat diri mereka “gemuk” meskipun kenyataannya mereka sudah sangat kurus atau bahkan mengalami malnutrisi parah. Kondisi ini bukan tentang makanan semata; ini adalah cara yang tidak sehat untuk mengatasi masalah emosional, di mana penderita menyamakan kurus dengan harga diri.

Dua Tipe Utama Anorexia

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), anorexia dibagi menjadi dua subtipe:

  1. Tipe Pembatas (Restricting Type): Penurunan berat badan dicapai murni melalui diet ketat, puasa, atau olahraga berlebihan tanpa disertai perilaku makan berlebih (binge) atau pembersihan (purge).
  2. Tipe Makan Berlebih/Pembersihan (Binge-Eating/Purging Type): Individu juga melakukan pembatasan makan, namun diselingi episode makan berlebih yang diikuti perilaku memuntahkan makanan, penggunaan obat pencahar (laksatif), atau diuretik.

Mengapa Seseorang Bisa Terkena Anorexia? (Etiologi)

Para ahli sepakat bahwa tidak ada penyebab tunggal. Ini adalah interaksi kompleks antara faktor Biopsikososial:

  • Biologis: Genetika memainkan peran besar. Studi terbaru menunjukkan adanya ketidakseimbangan kimia otak (neurotransmiter) seperti serotonin dan dopamin yang mengatur nafsu makan, suasana hati, dan kontrol impuls.
  • Psikologis: Sifat perfeksionisme, kecemasan (anxiety), dan obsesif-kompulsif sering ditemukan pada penderita. Mereka cenderung memiliki kebutuhan tinggi untuk “mengontrol” sesuatu ketika hidup mereka terasa kacau.
  • Lingkungan & Sosial: Budaya yang mengagungkan ketipisan (thin-ideal internalization), tekanan teman sebaya, trauma masa kecil, atau komentar negatif tentang tubuh (body shaming) dapat menjadi pemicu (trigger).

Gejala Klinis: Lebih dari Sekadar Kurus

Mengenali anorexia bisa sulit karena penderita sering menyembunyikan kondisi mereka. Berikut adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai:

1. Tanda Fisik

  • Penurunan berat badan drastis tanpa alasan medis lain.
  • Amenore: Hilangnya siklus menstruasi pada wanita usia subur karena tubuh “mematikan” fungsi reproduksi untuk menghemat energi.
  • Lanugo: Tumbuhnya rambut-rambut halus di seluruh tubuh (wajah, lengan, punggung) sebagai upaya tubuh menjaga kehangatan karena hilangnya lemak isolator.
  • Intoleransi dingin: Selalu merasa kedinginan, bahkan di cuaca hangat.
  • Masalah kulit: Kulit kering, kekuningan (karotenemia), dan kuku rapuh.

2. Tanda Perilaku dan Emosional

  • Menolak makan di depan umum atau membuat alasan untuk tidak makan.
  • Ritual makan yang aneh (memotong makanan sangat kecil, mengunyah sangat lama).
  • Olahraga berlebihan (compulsive exercise) meskipun sedang sakit atau cedera.
  • Sering menimbang badan dan memeriksa cermin (body checking).
  • Penarikan diri dari lingkungan sosial.

Komplikasi Medis: Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Gambar medical complications of anorexia nervosa infographic

Ketika tubuh kelaparan (starvation state), ia akan mulai memecah jaringannya sendiri untuk bertahan hidup. Ini menyebabkan kerusakan sistemik:

Sistem TubuhKomplikasi Medis
KardiovaskularDetak jantung melambat (bradikardia), tekanan darah rendah (hipotensi), risiko gagal jantung, dan kematian mendadak akibat gangguan irama jantung.
Tulang (Muskuloskeletal)Penurunan kepadatan tulang (osteopenia atau osteoporosis), meningkatkan risiko patah tulang di usia muda.
NeurologisKesulitan konsentrasi, kejang, hingga penyusutan volume otak (brain atrophy).
Cairan & ElektrolitKetidakseimbangan kalium, natrium, dan klorida. Kekurangan kalium (hipokalemia) sangat berbahaya bagi fungsi jantung.
GastrointestinalKonstipasi parah, kembung, dan gastroparesis (pengosongan lambung yang lambat).

Penting: Anorexia nervosa memiliki tingkat mortalitas (kematian) tertinggi di antara semua gangguan kejiwaan, baik akibat komplikasi fisik maupun bunuh diri.


Diagnosis dan Tatalaksana

Diagnosis ditegakkan oleh profesional kesehatan mental berdasarkan kriteria DSM-5. Setelah terdiagnosis, pengobatan harus bersifat Multidisiplin, melibatkan psikiater, psikolog, dokter spesialis gizi klinik, dan dokter penyakit dalam atau anak.

1. Stabilisasi Medis

Prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa. Jika pasien mengalami malnutrisi berat, gangguan elektrolit, atau masalah jantung, rawat inap di rumah sakit diperlukan untuk proses refeeding (pemberian makan kembali).

  • Waspada Sindrom Refeeding: Pemberian nutrisi yang terlalu cepat pada tubuh yang kelaparan parah dapat menyebabkan lonjakan insulin dan perpindahan elektrolit yang fatal. Ini harus diawasi ketat oleh dokter.

2. Psikoterapi

Setelah fisik stabil, terapi psikologis dimulai untuk mengatasi akar masalah:

  • Family-Based Treatment (FBT/Metode Maudsley): Terapi lini pertama untuk remaja, di mana orang tua memegang kendali penuh atas pemulihan nutrisi anak hingga anak mampu makan sendiri secara normal.
  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT): Efektif untuk dewasa, membantu mengubah pola pikir negatif tentang berat badan dan citra tubuh.

3. Farmakoterapi

Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan anorexia. Namun, obat antidepresan (seperti SSRI) atau antipsikotik dosis rendah terkadang diresepkan untuk mengatasi gejala penyerta seperti depresi berat atau kecemasan parah yang menghambat proses makan.


Harapan untuk Sembuh (Prognosis)

Pemulihan dari anorexia nervosa adalah sebuah perjalanan maraton, bukan lari cepat. Proses ini sering kali non-linear (naik-turun). Namun, pemulihan total sangat mungkin terjadi, terutama jika intervensi dilakukan sejak dini.

Dukungan keluarga dan lingkungan yang tidak menghakimi sangat krusial. Kita perlu berhenti mengomentari bentuk tubuh orang lain, meskipun maksudnya memuji (seperti “Wah, kamu kurusan, bagus deh!”), karena kita tidak tahu perjuangan apa yang sedang mereka hadapi.


Referensi Utama:

  1. American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed., text rev.).
  2. Treasure, J., Duarte, T. A., & Schmidt, U. (2020). Eating disorders. The Lancet.
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2016). Asuhan Nutrisi pada Remaja.
  4. National Institute of Mental Health (NIMH). Eating Disorders.

Catatan Kaki & Istilah:

  • Dismorfia Tubuh: Gangguan mental di mana seseorang tidak bisa berhenti memikirkan satu atau lebih cacat yang dirasakan atau cacat dalam penampilan mereka.
  • Amenore: Kondisi tidak terjadinya haid atau menstruasi.
  • Bradikardia: Kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat dari biasanya (di bawah 60 kali per menit pada dewasa).
  • Gastroparesis: Kelumpuhan lambung yang membuat makanan lama dicerna.

DISCLAIMER MEDIS:

Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan edukasi semata. Tulisan ini tidak menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jangan pernah mengabaikan nasihat medis profesional atau menunda mencarinya karena sesuatu yang Anda baca dalam artikel ini. Jika Anda memiliki masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Tinggalkan komentar