A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

  1. Pengantar
  2. Beban Global Arthritis: Angka yang Mengkhawatirkan
  3. Dua Jenis Utama Arthritis
    1. 1. Osteoarthritis (OA) – Arthritis Degeneratif*
    2. 2. Rheumatoid Arthritis (RA) – Arthritis Autoimun*
  4. Gejala yang Perlu Diwaspadai
  5. Faktor Risiko: Siapa yang Berisiko?
  6. Diagnosis: Bagaimana Arthritis Dideteksi?
  7. Tatalaksana dan Pengobatan Modern
    1. Pendekatan Non-Farmakologis
    2. Terapi Farmakologis
    3. Intervensi Bedah
  8. Pencegahan: Langkah Proaktif
  9. Kesimpulan
  10. Catatan Kaki
  11. Referensi

Pengantar

Bayangkan bangun pagi dengan persendian yang kaku, nyeri saat bergerak, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang sederhana seperti membuka botol atau menaiki tangga. Inilah realitas yang dihadapi lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia yang hidup dengan arthritis¹. Arthritis bukan sekadar “penyakit orang tua” seperti yang sering dipersepsikan masyarakat—kondisi ini dapat menyerang siapa saja, dari bayi hingga lansia, meskipun risikonya memang meningkat seiring bertambahnya usia.

Istilah “arthritis” berasal dari bahasa Yunani: arthro yang berarti sendi, dan itis yang berarti peradangan. Secara medis, arthritis adalah istilah umum yang mencakup lebih dari 100 jenis penyakit yang berbeda yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan kerusakan pada persendian serta jaringan di sekitarnya.

Beban Global Arthritis: Angka yang Mengkhawatirkan

Secara global, sekitar 350 juta orang menderita berbagai bentuk arthritis. Di Amerika Serikat, satu dari lima orang dewasa memiliki diagnosis arthritis, dan proyeksi menunjukkan angka ini akan terus meningkat. Berdasarkan data WHO tahun 2019, 18 juta orang di seluruh dunia hidup dengan rheumatoid arthritis, dengan sekitar 70% di antaranya adalah perempuan, dan 55% berusia di atas 55 tahun.

Sementara itu, osteoarthritis sebagai jenis arthritis yang paling umum, menyerang 595 juta orang secara global pada tahun 2020, setara dengan 7,6% dari populasi dunia, dengan peningkatan 132,2% dalam jumlah total kasus sejak 1990. Proyeksi ke depan menunjukkan bahwa pada tahun 2050, kasus osteoarthritis diproyeksikan meningkat 74,9% untuk lutut, 48,6% untuk tangan, dan 78,6% untuk pinggul².

Arthritis bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga beban ekonomi yang signifikan. Di Amerika Serikat pada tahun 2016, osteoarthritis bertanggung jawab atas perkiraan pengeluaran perawatan kesehatan sebesar 80 miliar dolar AS².

Dua Jenis Utama Arthritis

1. Osteoarthritis (OA) – Arthritis Degeneratif*

Osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang paling umum, sering disebut sebagai arthritis degeneratif atau “pengapuran sendi” dalam bahasa awam. OA adalah kondisi degeneratif sendi yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan, mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak bebas⁶.

Pada OA, kartilago*—jaringan yang berfungsi sebagai bantalan antar tulang—mengalami kerusakan bertahap. Ketika kartilago menipis, tulang dapat bergesekan satu sama lain, menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan hilangnya pergerakan sendi. OA paling sering terjadi pada lutut, pinggul, tulang belakang, dan tangan⁶.

Karakteristik Osteoarthritis:

  • Onset gradual, biasanya dimulai pada usia 40-an hingga 50-an
  • Sekitar 60% penderita osteoarthritis adalah perempuan⁶
  • Faktor risiko: usia, obesitas, cedera sendi sebelumnya, penggunaan sendi berlebihan
  • Sendi yang paling sering terkena: lutut, pinggul, tangan, tulang belakang

2. Rheumatoid Arthritis (RA) – Arthritis Autoimun*

Rheumatoid arthritis adalah jenis arthritis autoimun yang paling umum. Berbeda dengan OA, RA adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh dan umumnya menimbulkan nyeri pada sendi⁵.

Jika tidak diobati, RA dapat menyebabkan kerusakan parah pada sendi dan jaringan di sekitarnya, serta dapat menyebabkan masalah jantung, paru-paru, atau sistem saraf⁵. Pada RA, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sehat di persendian, menyebabkan peradangan kronis.

Karakteristik Rheumatoid Arthritis:

  • Penyakit autoimun yang menyerang sistem imun tubuh
  • Sendi yang paling sering terkena adalah tangan, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, lutut, bahu, dan siku⁵
  • Perempuan terserang RA dua dari tiga kali lebih sering dibandingkan laki-laki⁴
  • Dapat menyerang usia berapa pun, tetapi paling sering dimulai pada usia 40-70 tahun
  • Bersifat sistemik—dapat mempengaruhi organ lain seperti mata, paru-paru, dan jantung

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala arthritis dapat bervariasi tergantung jenisnya, namun beberapa gejala umum meliputi:

Gejala Umum:

  • Nyeri sendi yang persisten atau berulang
  • Pembengkakan pada sendi
  • Kekakuan sendi, terutama di pagi hari
  • Kemerahan dan rasa hangat pada area sendi
  • Penurunan rentang gerak
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari

Perbedaan Gejala OA dan RA:

  • OA: Nyeri biasanya memburuk dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat; umumnya terjadi pada satu atau beberapa sendi tertentu
  • RA: Nyeri dan kekakuan lebih buruk di pagi hari dan setelah periode tidak aktif; cenderung simetris (menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh)

Faktor Risiko: Siapa yang Berisiko?

Berdasarkan data epidemiologi terbaru, beberapa faktor risiko utama arthritis meliputi:

Faktor Risiko Umum:

  1. Usia: Hampir 54% orang dewasa AS yang berusia 75 tahun atau lebih memiliki arthritis¹
  2. Jenis Kelamin: Sekitar 26% perempuan di Amerika Serikat telah didiagnosis dengan arthritis, dibandingkan dengan sekitar 20% laki-laki³
  3. Obesitas: Khususnya untuk OA pinggul dan lutut, obesitas berkontribusi melalui kelainan metabolik, peradangan sistemik, dan menyebabkan beban berlebih pada sendi⁶
  4. Riwayat Cedera Sendi: Cedera atau penggunaan sendi berlebihan meningkatkan risiko OA
  5. Riwayat Keluarga: Faktor genetik berperan, terutama pada RA
  6. Merokok: Penelitian menunjukkan ada 11 cara untuk mengurangi risiko pasien terhadap rheumatoid arthritis⁴, termasuk tidak merokok

Diagnosis: Bagaimana Arthritis Dideteksi?

Diagnosis arthritis melibatkan beberapa pendekatan:

  1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala yang dialami, dan memeriksa sendi untuk tanda-tanda pembengkakan, kemerahan, dan rentang gerak
  2. Pemeriksaan Laboratorium:
    • Tes darah untuk mendeteksi penanda inflamasi (ESR, CRP)
    • Tes faktor reumatoid (RF) dan anti-CCP untuk RA
    • Analisis cairan sinovial* (cairan sendi)
  3. Pencitraan:
    • Rontgen untuk melihat kerusakan sendi
    • MRI atau CT scan untuk gambaran lebih detail
    • Ultrasonografi untuk mendeteksi peradangan

Tatalaksana dan Pengobatan Modern

Pendekatan Non-Farmakologis

Manajemen osteoarthritis sering melibatkan berbagai pekerja kesehatan yang berkontribusi pada strategi rehabilitatif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi seseorang. Olahraga dapat memperkuat otot yang terkena dan membantu mobilitas⁶.

Strategi utama meliputi:

  • Latihan fisik teratur untuk memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas
  • Manajemen berat badan untuk mengurangi tekanan pada sendi
  • Terapi fisik dan okupasi
  • Penggunaan alat bantu (tongkat, brace, splint)

Terapi Farmakologis

Berdasarkan pedoman terbaru, pengobatan arthritis mencakup:

  1. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS): Celecoxib secara konsisten dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap ulkus gastroduodenal dibandingkan dengan OAINS non-selektif⁷. Penelitian terbaru menunjukkan celecoxib menawarkan keamanan gastrointestinal yang lebih baik.
  2. Disease-Modifying Antirheumatic Drugs (DMARDs): Untuk RA, termasuk methotrexate, leflunomide
  3. Terapi Biologis: Target spesifik jalur inflamasi, seperti inhibitor TNF-alpha
  4. Kortikosteroid: Untuk mengendalikan inflamasi akut
  5. Terapi Tambahan: Penelitian sistematis menunjukkan bahwa delima (Punica granatum) yang kaya akan polifenol bioaktif memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang menjanjikan yang dapat melengkapi terapi konvensional pada penyakit reumatik⁸

Intervensi Bedah

Untuk kasus lanjut:

  • Artroplasti* (penggantian sendi)
  • Artrodesis* (fusi sendi)
  • Osteotomi* (pemotongan dan penyesuaian tulang)

Pencegahan: Langkah Proaktif

Beberapa strategi pencegahan kunci telah diusulkan untuk mencegah osteoarthritis dan mengendalikan perkembangan penyakit, khususnya mengurangi penggunaan sendi berlebihan dan mempromosikan gaya hidup sehat⁶.

Rekomendasi pencegahan:

  1. Pertahankan berat badan ideal
  2. Olahraga teratur dengan intensitas yang tepat
  3. Lindungi sendi dari cedera
  4. Konsumsi diet seimbang kaya antioksidan
  5. Hindari merokok
  6. Kelola kondisi kesehatan lain (diabetes, penyakit jantung)

Kesimpulan

Arthritis adalah kondisi kompleks yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dengan dampak signifikan terhadap kualitas hidup dan produktivitas. Dengan prevalensi yang terus meningkat seiring penuaan populasi global, pemahaman yang baik tentang arthritis menjadi sangat penting.

Dengan populasi yang menua dan tingkat obesitas serta cedera yang meningkat, prevalensi osteoarthritis diperkirakan akan terus meningkat secara global⁶. Namun, osteoarthritis bukanlah konsekuensi yang tak terhindarkan dari penuaan⁶.

Deteksi dini, pengelolaan yang tepat, dan pendekatan multidisiplin dalam perawatan dapat membantu pasien mengendalikan gejala dan mempertahankan kualitas hidup yang baik. Dengan kemajuan dalam pemahaman patofisiologi dan pengembangan terapi baru, harapan untuk pengelolaan arthritis yang lebih efektif terus meningkat.


Catatan Kaki

Istilah Medis:

  • *Osteoarthritis: Radang sendi degeneratif
  • *Rheumatoid Arthritis: Radang sendi autoimun
  • *Kartilago: Jaringan rawan yang melapisi permukaan sendi
  • *Cairan sinovial: Cairan pelumas di dalam sendi
  • *Artroplasti: Operasi penggantian sendi
  • *Artrodesis: Operasi penyatuan sendi
  • *Osteotomi: Prosedur bedah pemotongan tulang

Referensi

  1. Global RA Network. About Arthritis and RA. https://globalranetwork.org/project/disease-info/
  2. Long H, et al. Global, regional, and national burden of osteoarthritis, 1990–2020 and projections to 2050: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2021. The Lancet Rheumatology. 2023. DOI
  3. SingleCare. Arthritis Statistics 2025. https://www.singlecare.com/blog/news/arthritis-statistics/
  4. WHO. About Arthritis and RA – Global RA Network
  5. WHO. Rheumatoid arthritis – Fact Sheet. 28 June 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rheumatoid-arthritis
  6. WHO. Osteoarthritis – Fact Sheet. 14 July 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/osteoarthritis
  7. Beaudart C, et al. Current Evidence on Celecoxib Safety in the Management of Chronic Musculoskeletal Conditions: An Umbrella Review. Drugs. 2025;85(10):1289-1306. DOI
  8. Carvalho JF, Hautz E. Pomegranate (Punica granatum) as an Adjunctive Therapy in Rheumatic Diseases: A Systematic Review. Clinical Nutrition ESPEN. 2025. DOI

Tentang Penulis: Artikel ini disusun berdasarkan publikasi ilmiah terbaru dari PubMed dan pedoman dari organisasi kesehatan global seperti WHO, dengan tujuan memberikan informasi kesehatan yang akurat dan mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Tinggalkan komentar