Saya tidak memiliki televisi, tidak juga aktif membaca surat kabar, namun kabar pertikaian antara dua ormas (pemuda?) di Bali masih tetap bisa sampai pada saya. Melalui lini masa pada situs jejaring sosial yang membludak, mau tidak mau informasi ini saya terima juga. Ini juga menunjukkan betapa pedulinya masyarakat Bali akan situasi ini.