Ada banyak lagu yang kusukai sejak kecil, walau suaraku tak pernah bagus, aku bisa teringat belajar dari Ibu untuk menyanyikan banyak lagu. Salah satu yang paling bisa kuingat hingga kini adalah “Rayuan Pulau Kelapa” oleh Ismail Marzuki.
Lagu ini indah dan memberikan kehangatan pada yang mendengarkannya.
Berikut adalah liriknya – hanya sekadar aku ingin mengenangnya kembali…
Tanah airku amat subur
Dengarkanlah rayuan kalbuku
Kepadamu jiwaku berlagu
Rayuan tanah airku
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
||da Campo
||
Melambai lambai nyiur di pantai
Berbisik bisik raja K’lana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah Airku Indonesia
Indah bukan? Hmmm… semoga aku tidak salah mengingatnya. Dan empat baris pertama aku cetak miring karena aku dulu aku tidak bisa menemukan refrensi dari mana datangnya syair itu, setahuku di buku teks lagu, “Rayuan Pulau Kelapa” dimulai dari baris kedua. Ah…, namun begitulah aku menyanyikannya sejak sekolah dasar dulu jadi terbiasa dengan empat syair empat baris ini.
Karena semakin jarang yang nyanyi lagu itu, lama-lama diklaim Malaysia sebagai lagu daerahnya.
SukaSuka
M Susanto,
Semoga saja tidak demikian…
Hanya mungkin siapa yang akan bersedia memperkenalkan musik klasik Indonesia pada anak-anak sekarang ini, atau pada pemuda-pemudi kita kembali.
SukaSuka
Jadi inget dulu jaman SD pernah nari pake kipas bulu2 diiringin lagu ini buat nyambut Uskup yg dateng dr jauh 😀
SukaSuka
Mbak Sheilla,
Iya, romansa ketika masih anak-anak…
Tapi anak-anak sekarang nyanyinya lagu pop dewasa semua – dengan gaya yang melow…
Apa karena tidak terbiasa mendengarnya, saya tidak tahu apa harus senang atau menyayangkannya …
SukaSuka
Yang saya tahu, memang dimulai dari bait ke dua itu, Bli…
SukaSuka
Mbak Isnuansa,
Sepertinya hanya saya yang menyanyi empat bait 🙂
SukaSuka