Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Antara DISQUS dan INTENSE DEBATE

Saya sudah pernah membahas tentang DISQUS dalam “Setelah Mencoba DISQUS Commenting System”, maka beberapa saat yang lalu saya mencoba INTENSE DEBATE Commenting System yang merupakan saingan berat DISQUS. Berikut penjelasan singkat tentang INTENSE DEBATE yang ada di WordPress Plugin Directory:

IntenseDebate Comments enhance and encourage conversation on your blog or website. Custom integration with your WordPress admin panel makes moderation a piece of cake. Comment threading, reply-by-email, user accounts and reputations, comment voting, along with Twitter and friendfeed integrations enrich your readers’ experience and make more of the internet aware of your blog and comments which drives traffic to you!

Full comment and account data sync between Intense Debate and WordPress ensures that you will always have your comments stored locally on your own server.

Konon sistem komentar ini juga dilahirkan oleh orang-orang yang melahirkan sistem blog wordpress. Saya pun mencobanya, berikut langkah-langkah memasang sistem komentar INTENSE DEBATE di blog wordpress (untuk blog lain seperti Blogger, TypePad, and Tumblr silakan merujuk ke bagian pemasangan INTENSE DEBATE).

  1. Pertama kita perlu mendaftarkan akun di http://intensedebate.com;
  2. Unduh dan instal plugin INTENSE DEBATE dari http://wordpress.org/extend/plugins/intensedebate/;
  3. Aktifkan dan mulai sinkronisasi.

Sinkronisasi tergantung jumlah komentar Anda, sekitar 100 komentar per menit. Barulah pengaya ini bisa digunakan di blog wordpress. Beriku beberapa fitur yang ditawarkan dan menurut saya juga ada di DISQUS. Jadi secara prinsipal keduanya memiliki fitur dan fungsi yang hampir mirip.

 

  • Reply By Email
  • Users Reputations
  • RSS Feeds
  • Widgets
  • Threaded Comments
  • Sync Comments
  • Tracking and Notifications
  • Profiles
  • Comment Voting
  • Social Traffic Drive
  • Askimet Antispam
  • Gravatar readyTentu saja tidak menyebut kemampuan berkomentar dengan menggunakan akun jejaring sosial seperti facebook dan twitter, atau pun menggunakan OpenID. Lalu apa pembedanya dengan DISQUS. Ada beberapa poin yang saya perhatikan secara sekilas.

 

  • DISQUS mengambil alih seluruh sistem komentar WordPress sedangkan INTENSE DEBATE hanya mengambil alih sebagian.
  • Pengaturan sistem komentar pada DISQUS bisa langsung dari halaman admin blog wordpress, sedangkan INTENSE DEBATE harus lewat halaman pengaturan INTENSE DEBATE (pengaturan di sini adalah pengaturan tampilan/layout, plugin, akun, moderasi, custom css, widget dan lain sebagainya).
  • INTENSE DEBATE mendukung beberapa pengaya seperti smiley dan comment luv, namun DISQUS belum.
  • INTENSE DEBATE memiliki fitur memilih apakah menggunakan sistem komentar asli wordpress baik pada blog maupun mobile blog, sedangkan DISQUS dengan sendirinya menyesuaikan dengan blog dan mobile blog.

Lalu menurut saya sendiri mana yang lebih bagus?

Jika Anda memilih, sistem komentar asli wordpress memang lebih baik. Tapi jika memilih antara DISQUS dan INTENSE DEBATE, saya akan memilih DISQUS, well blogging is about feeling, saya tidak punya alasan khusus, saya hanya lebih suka DISQUS, jika Anda?

Iklan


26 tanggapan untuk “Antara DISQUS dan INTENSE DEBATE”

  1. nah ini mas, saya ada masalah pada bagian count disqus yang tidak terdeteksi pada jumlah komentar seperti yang dibawah judul post… gmna ya mas, mohon solusinya..

    Suka

  2. fOTO Profil avatar punyaku gak nampil kenapa ya bro?

    Suka

  3. mumet

    Suka

  4. saya pake intense debate, mau nanya gan ID itu kalau koment disitu nofollow p dofollow? maklum gaptek..he

    Suka

    1. Andi, memang ada ya istilah “do follow” secara riil? Standar borang tanggapan biasanya “no follow” karena secara teknis bukan merupakan bagian dari rujukan web. Tapi saya tidak pernah melihat sampai sejauh itu, coba saja diintip dari sumber kode halaman yang menerapan Intense Debate, apakah ada penyisipan markah rel=nofollow :).

      Suka

  5. Sebagai pemula aku baru mengenal IntenseDebate sehari yang lalu. DISQUS belum mencoba. Tetapi nampaknya InDebate lumayan……

    Suka

    1. Lumayan kok, ID memang memiliki penggemarnya :).

      Suka

  6. Sama Gan, ane juga suka dengan Disquss… tampilannya lebih rapi aja.. moderasi komentar jg enak….

    Nice info gan…

    Suka

    1. FaiKShare,

      Ya, saya suka karena sederhana, dan bisa balas komentar via ponsel dengan mudah.

      Suka

  7. ya. karena untuk blogger yg biasanya lebih memberikan fitur cantik seperti smiley bagusan pakai Debate. kalau saya sendiri lebih suka Disqus karena simple dan tidak memerlukan smiley untuk pembaca blog saya.

    Suka

  8. Sedang mencoba disqus, tar mau nyoba intensedebate juga. Saya agak kecewa dengan tidak didukungnya CommentLuv dan emoticon di Disqus 😦

    Suka

  9. saya suka disqus karena begini:
    mungkin karena permasalahan subjektif. entah kenapa saya tidak bisa memasang intensedebate di blog saya. saya sudah mengikuti petunjuk di intensdebate, tapi kotak komentar tidak juga muncul. tapi setelah saya melakukan instalasi untuk disqus, justru yang muncul adalah kotak komentar intensdebate dan disqus sekaligus (jadi ada dua kotak komentar). saya menyimpulkan ada yang kurang dari proses instalasi pada instense debate yang saya lakukan. yang pasti, disqus sangat interaktif dalam membantu para penggunanya, benar-benar membuat instalasi dan lain sebagainya semudah mungkin. itu alasan saya memilih disqus 😀

    Suka

  10. Just Revolution Avatar
    Just Revolution

    Sepertinya DISQUS cocok untuk blog baru, untuk blog lama yang widgetnya banyak, sepertinya DISQUS gak ngangkat. Jadi aku pake Intense debate.

    Suka

    1. Just Revolution,

      Saya kurang tahu masalah lama dan baru, serta kaitannya dengan widget. Tapi kalau memang merasa pas dengan Intense Debate kan tergantung narablognya 🙂

      Suka

  11. Setelah baca sana-sini, integrasi intensedebate dengan wordpress tentu lebih menjanjikan. 🙂 Asal masalah tombol submit itu disetel lebih aksesibel by default.
    .-= dani´s last blog ..Link Title Attribute in SEO, Accessibility, and Usability =-.

    Suka

    1. Ha ha, sepertinya Bli Dani masih alergi dengan tombol itu 😀

      Tapi entah kenapa saya lebih suka dengan DISQUS. Tapi seperti yang Bli Dani bilang, yang standar seperti ini saja. 🙂

      Suka

  12. Dari sisi yang memberi komentar, saya lebih milih disqus jika intense debate bandingannya. Tapi lebih memilih default bawaan wordpress. Kecuali nanti WordPress mengintegrasikan openid dan pelbagai akun media sosial. 🙂
    .-= dani´s last blog ..Tag Image sebagai Pranala yang Mudah Diakses =-.

    Suka

    1. Sebagian besar fungsi integrasi jejaring sosial sudah diambil plugin saat ini. Tidak tahu juga ke depannya. Karena jejaring sosial, ada naik dan turunnya juga 🙂
      .-= Cahya´s last blog ..Reason Makes You Lost The Essential =-.

      Suka

  13. golput aja deh, alias tidak keduanya, hehe
    .-= imadewira´s last blog ..10 Tips Lulus Tes CPNS =-.

    Suka

    1. Wah…, saya juga kembali ke asal nih. Kalau nanti ada perbaikan mungkin saya tertarik untuk menggunakan salah satunya, tapi tidak sekarang dah.

      Suka

  14. Saya bingung mau koment apa, lha wong gak mudeng sama yg beginian..hehe 😀
    maklum aja, orang gaptek plus sarana cuma hp jadul… 🙂

    Suka

    1. Hary4n4,

      Ini kalau Hary4n4 punya blog wordpress dengan domain sendiri, misal: Hary4n4.com gitu 🙂

      Kalau masih menggunakan wordpress.com biasanya sistem komentarnya yang asli bawaan wordpress.

      Suka

  15. kalo saya suka sistem komentar asli bawaan abang WP, ndak ribet, isi minimal 2 kolom beres 😀

    Suka

    1. Yudi,

      Iya memang bawaan asli wordpress memang yang paling disukai 😉

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: