Kemudian Tuhan datang padanya, kelinci kecil itu melompat kegirangan, Dia bertanya apakah Tuhan datang untuk mengabulkan permintaannya. Tuhan menjawab ya, lalu kelinci itu bertambah senang, ia meminta agar dapat persediaan wortel seumur hidup. Kelinci ini selalu khawatir akan tidak bisa makan esok hari.
Lalu Tuhan bilang itu tidak bisa, kelinci kecil itu protes, mengapa tidak, sudah setahun saya berdoa, dan tidak Kamu kabulkan – katanya. Tahukah Kamu betapa susahnya hidup saya selama ini…, ia merengek-rengek.
Oh maaf ini April Mop, kata Tuhan – berkilah. Cobalah berdoa lebih keras lagi, siapa tahu tahun depan saya bisa mengabulkannya.
Tentu Anda bisa menebak apa yang akan terjadi tepat setahun lagi.
Lalu salahkah Tuhan berbohong saat April Mop, tidak – karena tiap tahun demikian dan kelinci kecil itu dapat hidup tanpa persediaan wortel seumur hidup untuk setiap tahunnya dapat bertemu Tuhan dan meminta hal yang sama.
Tuhan mungkin sebenarnya membiarkan kelinci kecil itu belajar bahwa permintaannya tidak perlu selalu dipenuhi agar dia bisa bertahan hidup. Selama ia selalu bergerak untuk hidup, ia akan hidup, dibandingkan mengkhawatirkan hal itu, mungkin lebih baik ia menjalani hidup tanpa kekhawatiran.
Toh Tuhan selalu punya waktu untuk mengawasinya dan menghadiahkan "joke" padanya setiap tahun.
Dikutip dari sebuah komentar di “April Mop, Taklah Doa dalam Hening Malam”

Tinggalkan Balasan ke iiN greeN Batalkan balasan