Sudah hampir selama 30 tahun HIV dan AIDS telah dikelilingi oleh banyak mitos dan kesalahpahaman. Pada beberapa kasus, ide-ide yang datang dari pengertian yang keliru ini kadang malah membuat orang semakin rawan menjadi HIV positif. Meski ada banyak pertanyaan belum terjawab seputar HIV, namun para peneliti kita telah belajar banyak hal akan penyakit yang satu ini.
Walau tidak semua mitos ini ada di setiap negara, namun kita bisa menjumpainya di berbagai belahan dunia. Jadi jangan terkejut jika Anda mungkin pernah mendengar salah satu dari mitos berikut.
Saya bisa tertular HIV jika berada di sekitar penderita HIV
Bukti menunjukkan bahwa HIV tidak menyebar melalui sentuhan, air mata, keringat, atau air ludah. Anda tidak dapat tertular HIV melalui:
- Bernapas dalam ruang (udara) yang sama dengan orang yang diketahui sebagai HIV positif;
- Menyentuh tempat duduk toilet atau gagang pintu setelah tersentuh oleh seorang HIV positif;
- Minum dari sumber air publik (di Indonesia mungkin kita belum bisa menemukan keran air yang dapat langsung minum sebagaimana di beberapa negara maju lain);
- Berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang yang HIV positif (baca kembali: HIV dan Ciuman);
- Berbagi peralatan makan bersama penderita HIV positif;
- Menggunakan peralatan olahraga di pusat kebugaran;
Anda dapat tertular melalui darah, semen, cairan vagina atau susu dari ibu yang terinfeksi.
Saya tidak perlu khawatir menjadi HIV positif, obat-obatan baru akan membantu saya tetap sehat
Ya, obat-obatan antiretroviral dapat meningkatkan dan memperpanjang hidup banyak orang yang HIV positif. Namun obat-obatan ini banyak yang sangat mahal dan menghasilkan efek samping yang cukup serius. Dan belum ada yang memberikan kesembuhan. Juga, kelompok jenis HIV yang mulai kebal obat membuat terapi menjadi bertambah sulit.
Saya bisa tertular HIV dari nyamuk
Karena HIV menyebar melalui darah, orang-orang menjadi khawatir bahwa gigitan atau sengatan serangga bisa menjadi potensi penularan HIV. Beberapa penelitian – bagaimana pun juga – tidak menunjukkan bukti untuk mendukung ini – bahkan di area yang banyak terdapat nyamuk dan banyak kasus HIV-nya. Ketika serangga menggigit, mereka tidak menyuntikkan darah dari orang atau hewan terakhir yang mereka gigit. Juga, HIV hanya bertahan hidup dalam jangka waktu yang pendek dalam tubuh serangga.
Saya dinyatakan HIV positif – Habislah saya
Pada tahun-tahun awal epidemi HIV, tingkat kematian akibat HIV sangat tinggi. Namun kini, obat-obatan antiretroviral membatu orang-orang dengan HIV positif – bahkan mereka yang dengan AIDS – hidup lebih lama.
Saya setia pada lawan jenis dan tidak menggunakan narkoba – saya tidak akan menjadi HIV positif
Kebanyakan laki-laki memang terinfeksi HIV dari kontak seksual dengan laki-laki lainnya atau menggunakan narkoba jarum suntik. Namun, sekitar 16% laki-laki dan 78% perempuan menjadi HIV positif melalui kontak seksual dengan lawan jenis (heteroseksual).
Jika saya menjalani terapi, saya tidak akan menularkan HIV
Ketika terapi HIV berjalan dengan baik, ia dapat menurunkan jumlah virus di dalam darah hingga ke kadar yang begitu rendah sedemikian hingga tidak terdeteksi dalam pemeriksaan darah. Namun penelitian menujukan, bahwa virus masih bisa bersembunyi di bagian tubuh yang lainnya. Sangatlah esensial bagi Anda untuk menerapkan seks aman sehingga Anda tidak membuat orang lain tertular HIV (menjadi HIV positif).
Saya dan pasangan sama-sama HIV positif – jadi tidak ada alasan bagi kami menerapkan seks yang aman
Menjalankan pola seks yang aman dapat saling melindungi Anda dan pasangan anda dari paparan kelompok HIV lainnya (kemungkinan jenis yang kebal obat)
Saya bisa tahu bahwa pasangan saya HIV positif
Anda bisa menjadi HIV positif dan tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Satu-satunya cara Anda dapat mengetahui bahwa Anda atau pasangan adalah HIV positif adalah melalui tes. Di sekitar kita dapat melakukan tes secara suka rela di instalasi VCT (silakan merujuk pada “Apa Itu VCT” di blog Itik Kecil dan “Alamat Layanan VCT” di website ODHA Indonesia).
Anda tidak bisa tertular HIV melalui seks oral
Memang benar bahwa seks oral memiliki risiko lebih kecil dalam penularan HIV dibandingkan tipe seks lainnya. Namun Anda dapat tertular HIV melalui seks oral baik dengan seorang seorang laki-laki maupun wanita yang HIV positif. Selalu gunakan pelindung lateks saat melakukan seks oral.
Tulisan ini diadaptasi dari: The Top 10 Myths and Misconceptions About HIV and AIDS.
Tinggalkan Balasan