Karena sering kali teledor dengan jadwal, saya bisa saja berakhir dengan menyaksikan diri saya yang terburu-buru terjebak macet di perjalanan. Entah kenapa saya memiliki sifat teledor ini, pergi ke suatu pertemuan, eh… bisa-bisanya notulen (buku notes) ketinggalan, pulang ke rumah, eh…, kunci kamar ketinggalan di dalam tas di tempat pertemuan.
Selalu saja ada yang membuat kepala saya pening, sampai membuat kaki saya pegal lari ke sana-sini karena keteledoran saya sendiri. Manggut-manggut di depan senior/atasan, minta maaf sambil keringat capek dan keringat dingin campur aduk jadi satu, aih…, entah apa rasanya. Namun begitulah sebagian besar hari-hari saya. Orang bilang terlalu memperhatikan kerikil di jalan sampai tidak sadar menabrak tiang listrik.
Tapi yang paling parah lagi, saya selalu menonaktifkan nada dering ponsel saya. Lha, di rumah sakit kan tidak boleh berisik, atau lebih tepatnya tidak etis. Kalau di rumah malah karena sudah capek dan tidak ingin gangguan, nada dering ponsel pun masih tetap bergoyang sunyi. Jadinya saya sering kali melewatkan pemberitahuan penting.
Namun jika pemberitahuan itu sendiri datang terlambat bagaimana? Dapatkah Anda datang rapat yang sudah berlangsung lusa ketika pemberitahuannya baru datang hari ini.
Nah itulah yang lucu yang saya terima via surel pagi ini, coba lihat gambar ini…
Tapi tidak salah sih, karena di sini pagi sih tanggal 13, namun di sana masih tanggal 12 April, kita kan pakai GMT(+) sedangkan di lokasi itu menggunakan GMT(-).
Tapi sudahlah…, kok saya yang pusing.
Tinggalkan Balasan