Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Blok Blog Spam Dengan Kata Kunci

Beberapa waktu belakangan ini, saya memperhatikan hal yang sama terjadi di blogsphere. Yaitu perubahan pola spamming yang terjadi pada blog-blog pribadi seperti milik saya ini. Blog saya ini menggunakan mesin wordpress dengan antispam WP-spamfree (silakan merujuk pada tulisan AntiSpam untuk Mesin Blog WordPress dan Sebulan Bersama WP-SpamFree).

Saya memilih melakukan perlindungan terhadap spam dengan menggunakan penghalangan kata kunci yang biasanya digunakan oleh spammer. Sebagaimana diketahui, biasanya spam jenis baru tidak selalu dikenali oleh mesin antispam, sehingga masuk ke bagian moderasi atau bagian spam untuk ditindaklanjuti oleh admin blog. Hal ini karena bisa jadi itu adalah komentar yang salah tangkap.

Begini alurnya:

Komentar ? spam filter ? spam=1 ? deleted

atau

Komentar ? spam filter ? spam=0 ? passed

Namun bisa jadi…

Komentar ? spam filter ? spam=? ? moderated

Spam filter sangat tergantung pada mesin spam yang digunakan, metodenya pun berbeda-beda.

Jika komentar itu diketahui secara pasti adalah spam, maka mesin akan serta merta menghapusnya, admin blog tak perlu melakukan apa-pun. Jika bukan spam, maka akan diloloskan (tergantung apakah akan dimoderasi selanjutnya).

Tapi bagaimana jika mesin antispam ragu-ragu atau tidak tahu bahwa itu adalah komentar spam?

Ya, bisa jadi komentar itu akan tertahan untuk dimoderasi atau masuk ke bagian spam, untuk ditindaklanjuti oleh admin. Bila komentar seperti ini ada banyak dan kita tidak mengunjungi blog setiap saat, tentunya akan sangat memakan waktu dengan memilah mana komentar yang sehat mana yang spam.

Karena saya tidak suka membuang waktu dengan meladeni dan memilah mana komentar spam yang harus dilaporkan, mana komentar sehat yang salah tangkap. Maka saya menerapkan blok kata kunci untuk menghadang spam ini.

Tahukah Anda bahwa dari 100 komentar spam yang masuk ke dalam blog memiliki pola yang serupa, dengan kata-kata yang serupa, dengan isi yang serupa. Dan jika Anda bisa menghalangi kata kunci ini, berarti ada kesempatan bagi Anda untuk menghalangi ratusan komentar spam berikutnya yang memiliki pola serupa walau belum dikenali oleh mesin antispam.

Pernahkah Anda melihat komentar berisi tulisan…

What a wonderful blog

Nice post

Great blog

Dan komentar lainnya yang bersifat memuji blog atau pemiliknya? Ya, ini adalah secuil contoh kata kunci yang sering digunakan oleh para spammer (atau mungkin beberapa blogjummper).

Tentu saja mesin antispam akismet rasanya tidak mungkin memblok kata-kata ini, karena setahu saya ia didesain untuk itu – cmiiw. Akismet hanya memblok satu kata (bukan frase), sehingga ia tidak mungkin menahan kata “nice” atau-pun kata “post” yang umum digunakan para spammer dalam satu frase “nice post”. Demikian juga dengan kata “great” dan kata “blog”, itu adalah kata-kata umum yang tidak mungkin ditolak.

Jadi jika spammer mengganti alamat surel-nya, alamat IP-nya atau URI-nya, maka mesin antispam-pun akan kewalahan.

Bayangkan jika kita memblok frase ini, maka kita bisa menahan komentar spam serupa di masa mendatang walau belum dikenali oleh antispam.

Polanya akan menjadi

Komentar ? blacklist filter ? catched ? comment blocked
Komentar ? blacklist filter ? passed ? spam filter ? comment processed

Jadi sistem penyaringan spam tidak perlu turun tangan langsung untuk, ketika komentar itu dihalangi, maka ia tidak bisa masuk sama sekali ke dalam blog, sehingga admin tidak perlu repot-repot memilah komentar positif palsu.

Walau komentarnya dibuat dengan manual, atau mungkin si spammer dibayar untuk melakukan spam tersembunyi guna mengarahkan trafik ke situs tertentu. Jika kita bisa melihat alurnya, bagaimana kata kuncinya, maka kita mencegahnya datang lagi di kemudian hari, dengan memangkas kunci masuknya ke blog kita.

Alasan inilah yang membuat saya mengganti mesin antispam dari akismet ke wp-spamfree. Selain itu masih banyak pengguna akismet yang bermurah hati membiarkan spam lolos di blog mereka, entah apa karena terlalu senang dipuji dengan kata-kata manis si spammer, atau karena kasihan dengan spammer yang sudah bersusah payah berkunjung ke blognya. Saya menduga (tanpa berdasar), hal ini membuat akismet semakin buruk ke depannya, di satu sisi ada yang meloloskan komentar spam, di sisi lain ada yang membloknya.

Maaf, blog saya bukan blog yang bagus, tidak perlu pujian apapun, jadi saya tidak bermasalah harus menghalangi pujian masuk ke komentar blog saya. Saya pun miskin rasa kasihan di dunia maya, semiskin lebar pita internet bulanan (monthly internet bandwidth) saya, jadi saya tidak punya rasa kasihan untuk spammer.

Walau tentu ada saja komentar yang mungkin bukan spam akan terhalangi, karena menggunakan kata-kata yang serupa yang sering digunakan oleh spammer.

Setiap metode memiliki efek sampingnya. Saya tidak ingin berkompromi dengan spam, sehingga sistem yang diterapkan menjadi lebih ketat. Mungkin saya tidak menemui masalah “Komentar Spam Manual Merajalela” ala Mbak Nunik, atau memang karena Bhyllabus memang tidak sepopuler Isnuansa.com sehingga tidak ada yang nyepam di sini, hi hi…, enaknya jadi narablog ga populer.

Iklan


26 tanggapan untuk “Blok Blog Spam Dengan Kata Kunci”

  1. link nya uda di adddi blog sayalink deleted by adminthanks

    Suka

  2. halo bisa minta tolong gak (maklum baru belajar ngeblog).. saya minta tolong,saya ingin menghentikan halaman ini ( link deleted by admin ) muncul setiap buka website saya… saya merasa sangat terganggu karena munculnya website itu setiap buka blog saya.mohon bantuannya.suksmasalam kenal

    Suka

    1. Bli Made,
      Apa jika setiap membuka blog dialihkan ke halaman lain, ada kemungkinan website milik Bli Made sudah diretes sedemikian rupa. Saran saya silakan hubungi pihak hosting untuk masalah ini. Karena mereka yang bertanggung jawab untuk keamaan server dari serangan peretas. Saya rasa ini bukan masalah spam di borang komentar – CMIIW.

      Suka

  3. waduh saya nggak jadi memuji ah..ntar dikira spam lagi heheheheh..bagi saya yang newbie ini..boro-boro mikir spam..ada yang comment aja dah seneng..walaupun spam juga nggak masalah heheheheheh..saya pakai askimet…

    Suka

  4. Ngomong2, contoh blog spam seperti apa ya? 🙂

    Suka

  5. bli, ane mau tanya nih, (jawab via email yah) wp spam-free punya ane udah hampir 1500. kan buanyak banget dan berat2in server. nah, pengen ane delet tuh. tapi kok gak ada option deletednya yah? ane coba kosongkan spam yang ada di komentar biasa, eh malah gak ikut ke hapus, jadi bingung ane.

    Suka

    1. hanifilham,

      Rasanya selama saya pakai wp-spamfree, tidak ada komentar yang masuk di kolom spam. Biasanya komentar itu langsung langsung ditolak (karena sistem blacklist, atau time reading yang tidak sesuai).
      Kalau ada komentar awal yang menunggu moderasi, dan itu adalah spam yang belum dikenal, biasanya saya akan pilih opsi “spam” → dari kotak spam pilih “empty spam”. Selesai sudah.
      Karena memakai prinsip tidak ada false positif, jadi tidak ada komentar yang masuk ke folder spam secara otomatis, mereka akan langsung dihapus.

      Jadi pertanyaan 1500-an itu ada di bagian mana?

      Suka

  6. btw diluar topic

    menurut aku blog ini bagus , tapi knp harus ditutup juni kedepan?

    apa Cahya akan membuat blog baru atau ada kesibukan lain mungkin ?

    🙂

    Suka

    1. Mbak Decy,

      [OOT] Saya belum ada kepikiran untuk melanjutkan domain ini, makanya tergantung nanti ketersediaan dana, he he 😀

      Suka

    2. Kenapa domain ini tidak mau dilanjutkan? Bukannya sudah menjadi brand sendiri?

      Kalau benar tidak mau melanjutkan, juni nanti saya “tek/tag/panjer (bahasa baku-nya apa ya?)” ya? 🙂

      Suka

    3. Mas Rismaka,

      Lihat-lihat keadaan keuangan deh nanti, expired kan Juli nanti 🙂

      Suka

  7. hmmmm, saya sendiri sampai saat ini merelakan diri agak kerepotan demi kenyamanan pengunjung blog saya ketika berkomentar 🙂

    Suka

    1. Bli Wira,

      Itu bedanya narablog yang baik hati dan narablog yang kejam seperti saya 😆
      Kan saya sudah bilang saya miskin nurani di dunia maya, semiskin jatah bandwidth bulanan saya 😀

      Suka

  8. Saya agak bingung dengan judulnya, sepertinya kurang aksesibel deh 😆

    Kenapa tidak ditulis “memblokir” saja, daripada menggunakan kalimat blok blog spam… bla bla bla..

    Suka

    1. Mas Rismaka,

      He he…, mungkin karena menyesuaikan dengan algoritma mesin pencari di masa depan. Google sudah belajar mencari melalui bentuk kata dasar (walau saat ini hanya mendukung Bahasa Inggris), jadi kata bentukan apapun tetap yang terlacak adalah kata dasarnya. Jadi saat ini mungkin belum aksesibel, tapi di untuk mesin pencari dengan teknologi kecerdasan buatan di masa mendatang, ini layak dicoba 😀 *mimpi di pagi hari*

      Suka

  9. Saya masih setia dengan plugin quiz 45+2=47. Saya berani bilang, kalaupun saya tidak memasang akismet ataupun antispam yang lain, plugin quiz ini cukup bagi saya.

    Berdasarkan pengalaman, sejauh ini hanya beberapa (bisa dihitung dengan jari) komentar spam yang berhasil menembus (walau akhirnya masuk ke folder spam dulu untuk dimoderasi), namun itupun hanya berupa trackback2 yang tidak jelas saja. Sedangkan komentar spam sudah pasti tidak akan berhasil masuk.

    Kalau boleh tau, apa pertimbangan tidak memakai plugin semacam hitung2an mas? Bukankah itu jauh lebih mudah daripada terus menerus bermasalah dengan plugin antispam yang lain?

    Suka

    1. Mas Rismaka,

      Mungkin karena tidak saya tidak begitu menyukai matematika 😀 (orang bilang blog kan mencerminkan pemiliknya). Lagi pula rerata sekarang antispam sudah bisa melindungi blog dari spambot tanpa tambahan math antispam atau captcha antispam, tentu tambahan fitur tersebut memiliki keunggulan tersendiri.
      Saya lebih suka konfigurasi seperti akismet+recaptcha daripada akismet+mathantispam misalnya, karena saya membaca lebih baik daripada berhitung 😀

      Tapi kalau hanya math antispam tanpa sistem mesin antispam seperti akismet, wp-spamfree, defensio dll, apa bisa menanggulangi spam manual seperti yang dibahas Mbak Isnuansa? Karena math antispam setahu saya hanya membedakan antara manusia dan mesin, bukan antara spammer dan komentar sehat – cmiiw.

      Tidak ada sistem yang sempurna, namun kita menggunakan yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi kita 😉

      Suka

  10. Masih bertahan dengan mbah Aki saja Mas Cahya, kalau sempat dimoderasi ya dikerjakan, kalau tidak ya tunggu satu dua hari kedepan 😉

    Suka

  11. mengingat nice dan great sering jd kata2 spam..
    mungkin nggak mau pake kata2 itu lagi..
    ntar dianggap spam..

    terima kasih infonya .. 🙂 ….

    Nice.. upsssssssss salah.. artikelnya bagus bgt ^_^

    Suka

    1. delia,

      Memuji mungkin menjadi salah satu ciri khas spammer luar (dan dalam) negeri. Kalau mereka tidak memuji, mungkin mereka takut akan ditolak, atau mungkin ada narablog yang jatuh dalam perangkap pujian palsu? 😆
      Belakangan saya juga mulai menjumpai ada satu atau dua komentar spam dengan sikap seolah-olah mengkritisi isi blog, tapi memberikan pranala spam, yah… pokoknya makin unik dah 😀

      Suka

  12. Saat ini saya menggunakan plugin invisible captcha. Nggak pake captcha sih. Pengalaman selama menggunakannya, semua komentar spam (yang berisi banyak link) pasti nggak bisa lolos. Tapi kekurangannya, komentar spam tersebut masuk folder khusus dulu. Tidak langsung dihapus. Jadi mesti hapus secara manual.

    Kadang komentar biasa pun masih tertangkap. Untung saja masih masuk folder spam, sehingga bisa diloloskan. Suatu saat saya mungkin akan kembali menggunakan Wp spam free jika jumlah komentar spam sudah mencapai puluhan-ratusan per hari 🙂

    Saat ini baru belasan saja/hari.

    Suka

    1. Mas Is,

      Kadang tidak masalah belasan atau pun beberapa, tetap saja perlu waktu melihat ke folder spam. Apalagi kalau cuma sebiji-sebiji kadang malas juga.

      Yang namanya moderasi komentar itu – pingin kalau bisa – tidak perlu sampai turun tangan oleh admin langsung (kecuali komentar pertama kali).
      Prinsipnya kalau sehat loloskan, kalau spam tolak atau hapus secara otomatis, biar tidak ada istilah pending comment untuk dimoderasi.

      Memang dasarnya saya agak malas untuk hal-hal seperti itu.

      Suka

  13. hehehe, jd inget kuliah mas bahasannya. Eh btw, sapa bilang gak populer sih? 😀

    Suka

    1. wigati,

      He he, maaf saya tidak pandai menyampaikan sesuatu, makanya blog ini tidak populer 😆

      Suka

  14. Dengan terpasangnya perangkat itu, diharapkan pengunjung termotivasi untuk memberikan komentar secara bijak sehingga bisa menguatkan isi tema tulisan blog. Hal ini terkadang menjadi tantangan karena komentar yang positif, bisa saja terperangkap antispam.
    Saat ini saya masih memakai akismet, dan tidak melakukan setting khusus agar bisa memblokir kata kunci tertentu pada setiap komentar. Sepertinya perlu pertimbangan khusus untuk mengganti dengan jenis lainnya yang lebih efektif

    Suka

    1. Dokter Putu,

      Kalau admin-nya masih punya waktu untuk mengayomi komentar yang tertahan di moderasi dan kecurigaan spam satu per satu sih tidak masalah.
      Sayangnya waktu di blogsphere-pun tidak banyak, hanya sekadar waktu senggang, jadinya saya memilih jalan singkat nan kejam, dengan “membunuh” spam bahkan sebelum dia dilahirkan di dunia maya ini, hi hi 😀

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: