WordPress adalah sebuah komunitas narablog yang cukup ramai di internet. Salah satu tempat favorit bagi banyak orang untuk nge-blog. Saya juga memiliki sebuah blog di WordPress.com dan blog ini sendiri menggunakan mesin WordPress saat ini.
Automattic menyediakan server blog yang baik, ruang yang cuma-cuma, dan perlindungan privasi yang cukup memuaskan. Banyak narablog yang menyukai menggunakan WordPress untuk tempat nge-blog pribadi-nya, karena tentu saja menjadikan wp.com sebagai lahan bisnis berarti melanggar perjanjian pengguna akhir WordPress.
Sebagai pengguna tentu setidaknya kita perlu ikut menjaga komunitas, beberapa pengguna yang memiliki keahlian di dalam pengembangan web akan turut menyumbangkan ide di ranahnya. Namun pengguna biasa seperti saya mungkin tidak dapat memberikan sumbangsih sebesar itu, namun sebagai upaya turut menjaga komunitas ada beberapa hal yang dapat saya lakukan.
Blog dengan domain WordPress.Com memiliki kontrol komunitas yang unik & mudah digunakan. Katakan saja seperti fitur halaman pelaporan konten dewasa. Halaman ini memudahkan kita melaporkan blog-blog yang memuat konten (baik teks atau pun multimedia) yang berbau dewasa (tidak hanya sebatas pornografi) ke pihak WordPress.
Ada memang oknum/pihak yang sengaja menulis atau mengunggah konten dewasa ke dalam blog mereka, berbagai motifnya bisa jadi, baik dari sekadar untuk bersenang-senang, mencari popularitas, hingga menjebak pengunjung dan mengarahkannya ke situs tertentu. Namun saya tidak begitu peduli dengan motifnya, karena yang termuat dalam blog itu tetap saja sesuatu yang tidak baik. Dan saya rasa, saya tidak akan suka ada konten dewasa di sepanjang blog WordPress – demikian juga penyedia jasa dari pihak WordPress jelas-jelas tidak menginginkannya.
Ketika ada waktu luang, semisal saat menunggu unduhan. Kadang saya cukup “usil” untuk mengobrak-abrik arsip WordPress guna menemukan artikel konten dewasa. Dan entah karena si pengunggah ini kelewat cerdas atau sebaliknya, mereka membredeli tulisan mereka dengan berbagai kata kunci yang bisa dengan mudah ditemukan – bahkan dengan metode asal tembak.
Mungkin itu seperti senjata makan tuan, kata kunci mereka saya gunakan untuk menemukan artikel mereka dan kemudian melaporkan ketidakpantasannya ke WordPress (tentu dengan rinciannya). Ha ha, mencari dengan kata kunci dewasa bukan untuk menikmati halamannya, tapi untuk melenyapkan blognya – kejam memang, tapi seperti petani jika ingin ladang bagus, maka gulma harus disingkirkan.
Sayangnya, saya tidak memiliki banyak waktu untuk hal-hal semacam ini, jadi sumbangan saya dalam menjaga komunitas WordPress hanya sebatas ini, melaporkan blog dengan konten dewasa atau mengandung unsur spam. Paling hanya bisa saya kerjakan sekali dalam satu bulan, dan sekali proses saya bisa memasukkan belasan alamat blog bermasalah ini. Katakanlah seperti musim berburu, dari pada saya menembaki dan membunuh satwa di alam terbuka, mending saya berburu blog bermasalah dan membunuhnya di alam maya. Am I a predator? He he….
Kemudian tinggal menunggu satu atau dua hari, laporan balik pun datang dari pihak WordPress yang mengonfirmasikan bahwa blog-blog tersebut telah ditutup karena mengandung konten yang tidak pantas. Bulan ini setidaknya lebih dari 10 blog ditutup setelah saya laporkan.
Ada baiknya jika kita tergantung pada pihak lain untuk menjaga komunitas kita. Kalau dibiarkan saja, jumlah blog dengan konten dewasa akan bertambah banyak di internet, hasil-hasil (pasca didramtisir) nanti malah keluar laporan pelarangan blog karena lebih banyak efek buruknya dibandingkan efek baiknya.
Jadi untuk pengguna WordPress.com, apakah yang sudah Anda lakukan untuk menjaga komunitas anda?
Tinggalkan Balasan