A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Rasa belas kasih adalah sesuatu yang berharga yang dimiliki setiap bentuk kehidupan, termasuk manusia di dalam lingkarannya. Beberapa orang berkata bahwa kita harus bisa mengekspresikannya dalam kebebasan yang tidak terikat. Namun kadang tanpa sebuah kebijaksanaan yang meletup kuat dan mencerahkan dalam diri seseorang, rasanya welas asih hanya bisa menjadi pajangan di etalase ego semata.

Ah, mungkin tulisan itu terlalu keras. Mari kita lupakan saja.

Suatu hari seseorang sedang berjalan di tepi sungai yang sedang dilanda pasang karena banjir bandang, arus sungai yang kuat mengerus segala sesuatu yang dilaluinya tanpa ampun.

Setelah cukup lama berjalan, arus mulai melemah. Orang tersebut menemukan seekor ikan yang menggelepar malang di kubangan kecil di pinggir sungai. Orang itu merasa iba melihat ikan yang malang tersebut. Dengan pelan & lembut, diangkatnya ikan tersebut, dan diletakkannya di atas kain yang halus.

Ikan tersebut dibawanya pulang, diletakkannya secara perlahan dan diselimuti dengan kain hangat dan tebal, sedemikian hingga orang ini berharap ikan tersebut tidak kedinginan. Kemudian, ia menuangkan kopi panas ke mulut si ikan untuk menghangatkan tubuh ikan itu. Namun, tentu saja tidak perlu waktu lama untuk mengetahui bahwa ikan malang itu pun akhirnya mati.

Padahal, dengan sederhana orang ini sebenarnya memiliki kesempatan menyelamatkan ikan tersebut dengan langsung mengembalikannya ke sungai begitu ia menemukannya.

Ya, kadang belas kasih yang terikat dengan ego menumpulkan sisi kecerdasan manusia itu sendiri.

Adaptasi dari Chinna Katha II.52

  Copyright secured by Digiprove © 2010

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

11 tanggapan

  1. ganda Avatar
    ganda

    Ya, kadang belas kasih yang ter­ikat dengan ego menum­pulkan sisi kecerdasan manusia itu sendiri.

    Couldn't agree more.

    Suka

  2. TuSuda Avatar
    TuSuda

    Seringkali bertindak sederhana, menerima sesuai realitanya, akan lebih bermanfaat. 🙂

    Suka

  3. Mr,Kem Avatar
    Mr,Kem

    ketika seseorang panik biasanya memang sisi2 kecerdasan tidak berfungsi dengan baik..

    Suka

  4. Jarwadi Avatar
    Jarwadi

    ngngng … tema yang berat untuk saya baca sebagai sarapan 🙂

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Pak Jarwadi,

      Jika demikian dilupakan saja Pak :).

      Suka

  5. aldy Avatar
    aldy

    Belas kasihan ada tempatnya. Pemberian belas kasihan yang salah tempat justru mematikan bukannya menyelamatkan.

    Suka

    1. aldy Avatar
      aldy

      OOT,
      emailnya nyasar kemana, mas?

      Suka

    2. Cahya Avatar

      Pak Aldy,

      Namun kita sendiri masih banyak kekurangannya, karena kadang kita tidak tahu apa yang terbaik atau baik diberikan sebagai bantuan.

      Suka

Tinggalkan Balasan ke aldy Batalkan balasan