A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Pagi ini saya tidak sengaja menonton satu sesi sebuah acara kuis di televisi. Sebuah pertanyaan diajukan pada puluhan peserta kuis, pertanyaan pertama mengenai EYD, manakah yang benar penulisan antara kata ‘nomor’ & ‘nomer’. Tentu saja Anda bisa menduga bahwa sebagian peserta pasti ada yang dikeluarkan karena gagal menjawab dengan benar.

Ejaan yang disempurnakan memang sudah dikenalkan sejak bangku sekolah. Mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Pun demikian, siapa pun pasti akan menyadari bahwa di negeri dengan latar kebudayaan yang beraneka ragam ini, bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah dikuasai, mungkin di beberapa daerah sama sulitnya seperti menguasai bahasa asing dari mancanegara.

Untuk itulah kita belajar dan saya rasa akan selalu belajar tentang bagaimana berbahasa dalam realita. Karena lidah dan pola pikir kita sering terpleset mengikuti arus salah kaprah yang sudah menjadi siklus di negeri ini.

Gambar di atas adalah buku saku yang saya beli ketika masih duduk di SMP dulu. Masih tersimpan di rak buku lama saya walau dalam keadaan lusuh. Seingat saya dulu, belajar bahasa Indonesia itu susah-susah gampang, karena itu membuatnya menyenangkan untuk selalu dipelajari, sampai sekarang pun saya kadang masih suka membuka buku lusuh tersebut, karena terus terang, ingatan saya buruk jika harus berhadapan dengan bank kosakata dan kaidah/tata bahasa.

Saya rasa berbahasa dalam realita adalah pelajaran yang tidak akan pernah habisnya, karena setiap kali – saya selalu saja menemukan sesuatu yang baru dalam bahasa itu sendiri. Tentunya yang baik dan benar sehingga menjadi sebuah standar yang baik dalam komunikasi yang efektif dan efesien.

Dan inilah sebuah negeri yang kaya ragam bahasa dari pelbagai suku dan budaya, disatukan dalam sebuah bahasa bangsanya – bahasa Indonesia.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

13 tanggapan

  1. Suci gusri Avatar
    Suci gusri

    Batas ~ dinding pemisah.. Ah,jd pengen k Bali..

    Suka

  2. Cahya Avatar

    Suci,

    Menembus semua batas :P.

    Suka

  3. Suci gusri Avatar
    Suci gusri

    Bahasa kalbu…tink..tink..tink.. (ngedip-ngedip)

    cahya si kancil..sodaranya bajay…

    Suka

  4. Cahya Avatar

    Nandini,

    Menggunakan bahasa daerah masing-masing juga hal yang bagus kan :).

    Suka

  5. nandini Avatar

    saya lebih banyak bahasa Jawa dalam kehidupan sehari2… tapi sungguh, saya cinta bahasa Indonesia kok.. melebihi bahasa manapun… 😀

    Suka

  6. Cahya Avatar

    Matahari,

    Ya, mari sama-sama belajar :).

    Pak Aldy,

    Hi hi…, di tengah hutan bila perlu pakai isyarat tangan yang penting ngerti kan Pak, daripada teriak-teriak pakai bahasa baku, ndak sampai di kejauhan.

    Kadang bahasa yang baku tidak selalu efektif di pelbagai suasana :D.

    Suka

  7. aldy Avatar
    aldy

    Saya tidak perduli! bahasa yang saya gunakan baku atau tidak.

    Yang penting saya mengerti dan yang mendengarkan atau membaca paham 😀

    Suka

  8. matahari Avatar
    matahari

    saya juga masih harus banyak sekali belajar bahasa 😀

    Suka

  9. Cahya Avatar

    Suci,

    Iya deh, aku kan ga seimut pink piggy, tapi mbok ya jangan bajaj-lah kalau begitu, kancil apa biar lebih keren dikit :p.

    FaDhli,

    Sama, di sini campur aduk juga kan 🙂 – itulah warna di dunia blog :D.

    Suka

  10. Suci gusri Avatar
    Suci gusri

    Wkwkwk… Ngeles mulu kyk bajai..

    Suka

  11. FaDhLi Avatar
    FaDhLi

    Sampai saat ini saya rasa, saya masih belum sempurna menggunakan kaidah EYD mas. Itu bisa dilihat di postingan2 saya, bahasanya masih bercampur2 antara bahasa asing, bahasa daerah, dan bahasa yg lainnya..hehe 😀

    Suka

  12. Cahya Avatar

    Suci,

    Buduk kalau dari bahasa Indonesia diterjemahkan ke bahasa Inggris = 'dirty', jadi sepertinya ada dalam bahasa Indonesia, hanya saja baku atau tidak – kurang tahu juga, mungkin kata 'kumal' bisa lebih tepat karena buduk juga sering diartikan 'kusta' (sejenis infeksi herpes?).

    Suka

  13. Suci gusri Avatar
    Suci gusri

    Ya ampun.. Tu kamus buduk banget..

    Buduk bahasa apa ya??

    Suka

Tinggalkan Balasan ke matahari Batalkan balasan