Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Kapan Menghindari Olahraga

Orang-orang pasti sudah tahu bahwa olahraga baik untuk kesehatan tubuh, namun dalam beberapa situasi & kondisi itu mungkin bukanlah selalu merupakan ide yang baik. Beberapa rasa pegal dan nyeri bisa jadi membuat ide berolahraga ditolak mentah-mentah. Mengetahui kapan sebaiknya berolahraga dan kapan menundanya untuk mendapat kesempatan yang lebih baik bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Kuncinya adalah mampu mendengarkan tubuh anda sendiri, dan kadang tubuh anda bisa memberikan isyarat kapan waktu yang tepat untuk berolahraga.

Jika Anda Demam

Tinggalah di rumah dan beristirahat. Demam bisa jadi sebuah tanda bahwa sistem pertahanan/imunitas tubuh sedang berperang melawan suatu infeksi – dan tubuh tidak perlu ditambah bebannya dengan stres dan kelelahan dari berolahraga. Namun jika Anda memaksakan diri untuk sedikit meregangkan otot-otot anda, waspadailah temperatur tubuh yang meninggi dan dehidrasi, oleh karena volume cairan tubuh berkurang ketika Anda demam.

Anda juga mungkin tidak bisa mendapatkan hasil olahraga secara optimal. Karena demam membuat detak jantung anda saat istirahat menjadi lebih cepat dibandingkan dalam kondisi normal, ini membuat olahraga menjadi tidak efektif.

Anda sedang pilek

Jika tubuh anda menggigil kedinginan (meriang) dan pilek tidak berhenti, Anda bisa merasa menderita sekali, namun bukan berarti boleh olahraga sepenuhnya. Jika Anda mengalami pilek ringan atau masuk angin, tidak masalah untuk berolahraga ringan. Jika Anda berolahraga ke pusat kebugaran, jangan lupa bawa hand sanitizer (cairan antikuman) untuk mengelap semua permukaan alat yang Anda sentuh sehingga pilek (yang bisa disebabkan oleh kuman) tidak menular pada orang lain di pusat kebugaran.

Anda terserang flu

Pergilah ke ranjang dan rebahan, lupakan berolahraga. Tunda semua olahraga anda hingga tubuh anda pulih seperti sedia kala. Ketika flu juga mendatangkan demam, maka istirahat itu mutlak diperlukan.

Anda baru saja mendapat serangan asma

Flare-up (serangan) asma bisa disebabkan oleh infeksi pada saluran napas, tunda olahraga anda selama beberapa hari, dan kunjungi dokter jika gejala menetap. Namun jika dokter berkata bahwa olahraga aman bagi anda, dan asma anda terkontrol dengan baik, mungkin ada baiknya mulai berolahraga. Pastikan Anda memulai dengan pelan-pelan dengan pemanasan awal selama 10 menit. Dengan intensitas rendah hingga sedang, olahraga yang berselang-seling, atau renang indoor (gedung tertutup) bisa jadi pilihan yang baik jika Anda memilik asma yang dipicu oleh olehraga.

Selama berolahraga, hentikan kegiatan jika Anda merasa mulai kehabisan napas atau merasa lelah dan lemah. Selalu siapkan obat-obatan, artinya membawa serta obat asma anda ke tempat anda berolahraga, atau bahkan menggunakannya sebelum berolahraga sesuai dengan saran dokter.

Anda baru mengalami konkusio

Jangan sesekali berolahraga atau berpartisipasi dalam kegiatan fisik menyerupai olahraga hingga dokter anda berkata bahwa itu aman – meskipun Anda sudah merasa baikan. Konkusio adalah sebuah cedera otak yang tarumatis, dan otak anda perlu sembuh secara baik. Jika ada cedera kepala lain yang terjadi sebelum konkusio sembuh secara total, maka otak menderita potensi pembengkakan dan kerusakan yang mengerikan.

Cedera lama yang mengganggu

Tunda atau lewati jadwal olahraga anda dan segera kunjungi dokter. Ini biasanya bukanlah pertanda yang baik, khususnya jika Anda merasa nyeri ketika beraktivitas. Nyeri yang muncul tiba-tiba memerlukan perhatian medis segera.

Bangun pagi dengan lemas setelah susah tidur

Biasanya orang setelah tidak tidur dengan pulas pada malamnya, maka saat bangun pagi ia merasa lemas dan enggan untuk bergerak. Lupakan itu, segera tendang selimut anda dan mulailah bergerak.

Sedikit olahraga pagi bisa jadi apa yang Anda perlukan setelah tidur yang tidak lelap untuk memicu tingkat energi anda dan menyiapkan anda untuk hari yang baru – aktivitas sepanjang hari. Namun jika Anda selalu kelelahan – bukan hanya sekadar agak merasa lelah & enggan bergerak, namun hingga ke titik di mana Anda tidak bisa bergerak – tinggalkan olahraga dan segera kunjungi dokter. Kekelahan yang ekstrem atau menetap bisa jadi merupakan tanda penyakit.

Nyeri tajam saat terakhir kali Anda berolahraga

Hindari dulu berolahraga hingga dokter bisa menemukan penyebab nyeri tersebut. Jika Anda bersikeras untuk berolahraga, Anda bisa membuat cedera yang lebih parah. Meski sering diharapkan merasa pegal-pegal pasca olahraga, namun tidak pernah bagus untuk mendapatkan nyeri.

Punggung anda sakit

Kurangi intensitas olahraga anda, lakukan dengan lebih santai untuk beberapa hari ke depan, dan jangan memaksakan diri. Lihatlah apakah nyeri punggung anda berkurang. Perhatikan apa yang kira-kira membuat nyeri punggung anda berkurang/membaik atau bertambah/memburuk. Apakah membungkuk atau memutar badan membuat Anda mengernyit kesakaitan atau mengatakan “aduh!”? Coba hindari gerakan yang memicu nyeri untuk mempercepat kesembuhan. Jika nyeri anda berlanjut atau mengganggu aktivitas harian anda, kunjungilah dokter.

Otot anda pegal

Anda masih bisa pergi ke pusat kebugaran, namun kerjakanlah olahraga yang memiliki intensitas ringan, seperti memilih berjalan daripada berlari. Cukup baik untuk melewatkan olahraga jika nyeri di otot terasa cukup parah. Dan jika otot-otot anda terasa begitu nyeri karena Anda memaksakan diri saat olahraga sebelumnya, kurangi dulu aktivitas olahraga anda, buatlah semua pandangan bahwa olahraga yang anda lakukan cukup masuk akal.

Anda sedang hamil

Tanyakan pada dokter anda tentang olahraga yang aman bagi kehamilan anda. Yoga, berenang, berjalan, dan olahraga rendah risiko lainnya bisa jadi bermanfaat selama kehamilan. Pastikan untuk tetap menjaga hidrasi, mengambil jeda/istirahat, dan hindari merasa kepanasan. Hindari olahraga yang membuat punggung dan perut anda meregang kencang. Olahraga yang tidak dianjurkan saat kehamilan meliputi, bermain ski termasuk ski air, bersepeda, atau berkuda, oleh karena ada risiko terjatuh dan cedera abdominal (perut).

Secara umum berolahraga tidak perlu terburu-buru. Karena efek kebugaran dan kesehatan didapatkan dari keteraturan dan pola olahraga yang benar, tidak ada efek instan olahraga bagi kesehatan. Anda perlu membiasakan diri secara tepat.

Jika Anda tidak terbiasa berolahraga sebelumnya, lakukanlah dulu olahraga ringan dengan pemanasan selama 15 hingga 30 menit, Jika tubuh anda merasa cukup fit untuk melakukan olahraga lanjutannya, lakukanlah olahraga lanjutkan ke tingkat sedang. Andalah yang paling memahami kondisi tubuh anda, jangan sampai berolahraga berlebih atau pada saat/situasi yang kurang tepat malah mengganggu kesehatan anda.

Diadaptasi dari “When not to exercise“.



18 tanggapan untuk “Kapan Menghindari Olahraga”

  1. kalau setelah demam bermain bola apakah itu berbahaya?

    Suka

    1. Dilihat kembali apa yang mendasari demamnya. Demam selesai belum tentu merupakan akhir dari perjalan suatu penyakit, sehingga secara global tidak disarankan langsung berolahraga. Jika ragu, konsultasikan kembali secara lebih mendetil dengan dokter :).

      Suka

  2. Menambahkan satu lagi :

    Saat tidak baik untuk berolah raga adalah ketika sedang malas akut (loh)

    Suka

  3. Pak Jarwadi,
    Ndak apa-apa begitu Pak, asal dijaga jangan sampai berkembang jadi malas yang kronis :D.

    Suka

  4. Asop,
    Ndak apa-apa, asal ndak berkembang jadi flu saja :).
    Berkeringat sedikit kadang perlu untuk melawan penurunan kondisi tubuh :lol:.

    Suka

  5. Hmmmm.. iya nih, kadang saya bingung juga kapan saya harus menghindari olahraga… 😀 Dulu, saya pernah olahraga pas “sedikit pilek”. Gak parah-parah amat sih, cuma meler dan hidung gak buntu. Gak apa2 kan ya… 😀

    Suka

  6. Mas Agung,
    Mungkin perlu pemanasan lebih awal, setidaknya 10-20 menit termasuk peregangan, apalagi olahraga dengan raket termasuk yang “high impact“, jangan buru-buru pukul-pukul bola dulu ke arena :D.

    Suka

  7. Meskipun kemarin sempat cidera saat main Futsal, kaki terkilir dan sampai dua kali di antar ke tukang ‘urut’, keinginan untuk memegang raket & turun ke lapangan tidak bisa dihindarkan :D. Lumayan di akhir game aku teriak karena kakiku ‘kram’ hehe..

    Suka

  8. saya sering tuh li setiap habis begadang, dan minggu paginya langsung lari pagi… bahaya kah?

    Suka

  9. Sekarang dalam kondisi layak olahragapun, tidak pernah berolah raga.

    Waktu tersita hanya untuk kerja 😦

    Suka

  10. Mas Hakim,
    Apa Mas Hakim punya keluhan kesehatan spesifik atau sedang dalam pengobatan tertentu?
    Jika tidak dan justru memberi efek yang menyegarkan bagi tubuh, mengapa tidak, olahraga saja.
    Bukankah kesegaran bangun tidur ditentukan oleh kualitas tidur daripada kuantitasnya :).

    Suka

  11. Pak Aldy,
    Sudah di tengah hutan begitu sih setara dengan olahraga Pak. Maknanya olahraga kan menggerakkan tubuh untuk kesehatan, kalau kita sering bergerak dan sehat dengan sendirinya – ya walau tidak formal, bolehlah dibilang olahraga.

    Suka

  12. Benar, yang terpenting pilihlah jenis ataupun jadwal olahraga yang sesuai kapasitas dan kondisi fisik personal.

    Salam dari Kendari… 🙂

    Suka

  13. Nandini,

    Kalau demam masih bisa dibantu, kalau tenggelam masih bisa dibantu, kalau demam sambil tenggelam, saya angkat tangan deh 😀 – makanya jangan bandel :P.

    Suka

  14. gyahahaa.. terima kasih Bli membuat postingan khusus untuk pasien yang bandel seperti saya.. 😀

    tapi kalo sekedar menemani berolahraga kan tidak apa2.. *carialasan*

    Suka

  15. yups…., intinya harus tahu waktu dan situasi ya

    Suka

  16. Mbak Titut,
    Well, do you thing you got a primary dysmenorrhea (its common problem for women when get menstruation). Dan ndak ada hubungannya dengan ndak punya uang (masa PhD ndak ada uang, hi hi).

    Well, some studies (I think) shows that some exercise could help relief this pain. You may do sit-ups and regular crunches, but reverse crunches help women get their lower abdominal muscles strengthener (its good too).

    If you wish, Mbak Titut, you may practice Yoga regularly, especially the posture that give strength and stability for pelvic. People said it could help combat the pain/dysmenorrhea.

    Jalan-jalan memang olehraga yang baik Mbak, tapi jika dikaitkan dengan nyeri haid, rasanya tidak begitu membantu. Kalau pusing dan badan pegal-pegal, ya itu efek samping proses bulanan itu sendiri. Mbak Titut-lah yang paling tahu kondisi tubuh sendiri.

    Suka

  17. Kalau mau mens, badanku pegel2 semua. Terus perut juga mules. Kadang juga pusing *hhmm kok sindromnya mirip orang ga punya uang?*

    Boleh ga olah raga? atau harus? btw, tp tiap hari aku emang jalan kan kemana2? does it count?

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: