Dalam dunia kesehatan, nyeri adalah salah satu alasan adanya gangguan & keluhan kesehatan. Namun tentu saja ada beberapa hal yang rasanya tidak salah untuk diketahui seputar nyeri – terutama yang kronis, jadi apakah itu fakta ataukah mitos?
Misalnya, apakah cuaca mempengaruhi nyeri, atau apakah memang benar seorang wanita bisa menghadapi rasa nyeri lebih baik dari laki-laki? Nah, mari kita lihat yang mana fakta & yang mana mitos (diambil dari tayangan salinda “Managing Chronic & Recurring Pain”).
Cuaca Dapat Mempengaruhi Nyeri
Fakta, jika nyeri sendi anda bertambah ketika udara/cuaca menjadi dingin atau saat turun hujan, itu bukanlah khayalan anda. Meski beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, perubahan pada tekanan barometrik dapat menyebabkan beberapa orang – khususnya mereka yang terkena arthritis – merasakan nyeri yang bertambah pada persendian.
Para ahli menduga bahwa perubahan tekanan barometrik juga berpengaruh pada tekanan di dalam sendi.
Wanita Dapat Lebih Menangani Nyeri Daripada Pria
Fakta, wanita dianugerahi kemampuan mengandung & melahirkan, bukti dari kemampuannya dalam beradaptasi dengan nyeri. Wanita dan laki-laki menoleransi nyeri secara berbeda. Wanita melakukan mekanisme koping (penanganan) lebih banyak untuk menghadapi nyeri.
Wanita mencari pertolongan untuk nyerinya dan membaik lebih cepat daripada laki-laki. Namun ahli berkata bahwa nyeri adalah sebuah pengalaman yang pribadi, sedemikian hingga sulit untuk membandingkan persepsi seseorang terhadap nyeri dengan persepsi orang lainnya.
Istirahat Baik untuk Nyeri Punggung
Mitos. Meski istirahat secukupnya diresepkan oleh dokter, namun lebih baik untuk tetap aktif. Para ahli berkata bahwa istirahat total adalah salah satu yang paling buruk yang bisa dilakukan untuk nyeri punggung kita.
Jika Anda tidak aktif, tubuh anda secara cepat menjadi terkondisi seperti itu – dan menyebabkan nyeri yang lebih hebat ketika anda bergerak. Batasi gerak ketika nyeri akut menyerang, namun lanjutkan aktivitas harian dan berolahraga sesuai saran dokter seoptimal mungkin.
Berat Badan Turun Baik untuk Nyeri Kronis
Fakta. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, maka berkurangnya berat badan bermakna lebih sedikit beban yang ditanggung oleh tubuh anda – dan lebih sedikit nyeri – pada sendi dan punggung. Menurunkan berat badan juga membantu mengatasi nyeri punggung yang diakibatkan oleh kelelahan otot.
Olahraga Dapat Mengurangi Rasa Nyeri
Fakta. Meski nyeri membuat orang kesulitan berolahraga, namun tetap aktif adalah salah satu yang bisa membuat Anda tetap merasa lebih baik. Olahraga dapat membuat Anda mengurangi berat badan, tidur nyenyak, dan meningkatkan gairah – yang mana semuanya dapat mengurangi nyeri.
Olahraga membantu menguatkan otot, dan mengurangi kekakuan sendi, serta mengembalikan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Olahraga ringan yang rendah tekanan dan benturan /tumbukan bisa membantu, seperti berjalan, renang, yoga, merupakan awal yang baik.
Jika Tidak Ditemukan Sebab Medis, maka Sakit Ada di Kepala
Mitos. Jika Anda tidak bisa menemukan penyebab jelas seseorang mengapa dia merasa sakit, itu tidak berarti dia berbohong atau tidak merasa sakit sama sekali. Tidak ada tes yang dapat mengukur rasa nyeri, tidak ada alat pencitraan (seperti rontgen, usg, dan lain sebagainya) yang dapat menunjukkan nyeri, dan tidak ada instrumen yang bisa melokalisir lokasi nyeri secara pasti. Ini tidak berarti nyeri tidak dapat diterapi. Kadang tidak diperlukan penyebab pastinya untuk bisa memulai terapi nyeri.
Anda Tidak Perlu Khawatir akan Nyeri Ringan
Mitos. Banyak orang percaya bahwa nyeri merupakan sesuatu yang kita mesti hidup bersamanya. Namun nyeri sebaiknya tidak tak diacuhkan. Bahkan jika nyeri anda membaik dengan obat antinyeri yang bisa didapatkan di apotek secara bebas, namun jangan ragu berkonsultasi pada dokter jika nyeri anda menetap selama dua minggu atau lebih, atau memburuk dalam perjalanannya, atau jika nyeri mengganggu aktivitas harian anda.
Sikap Dapat Mempengaruhi Nyeri
Fakta. Membiarkan nyeri anda bisa jadi membuatnya bertambah buruk. Mereka yang fokus terhadap nyeri mereka cenderung membawa hasil tidak lebih baik dari mereka yang memiliki sikap proaktif dalam upaya menemukan cara menanggulangi nyeri.
Nyeri dapat mengarahkan seseorang pada depresi & kecemasan, yang mana dapat membuat nyeri memburuk. Pertimbangkan konseling untuk membantu mengatasi nyeri anda.
No Pain, No Gain
Mitos. Ini adalah kata-kata lama yang bermakna jika tidak sakit maka tidak ada yang bisa diperoleh. Meski boleh saja bekerja hingga anda merasa kelelahan, namun penting untuk tahu kapan harus berhenti.
Nyeri adalah cara tubuh anda berkomunikasi bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi. Sewajarnya anda tidak merasakan nyeri ketika bekerja atau berolahraga. Namun jika Anda merasakannya, berhenti & istirahatlah sejenak. Tetaplah berada dalam batas aman, ketahui batas ketahanan anda sendiri.
Nyeri adalah Bagian Wajar dari Penuaan
Mitos. Seperti halnya uban & kerut, sedikit nyeri adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian seseorang. Namun nyeri kronis – yang menambah penderitan dan mengurangi kualitas hidup – bukanlah sesuatu yang seharusnya ada.
Kebanyakan orang harusnya bisa hidup dengan terbebas dari nyeri meski dengan bertambahnya usia. Jika Anda terganggu oleh nyeri kronis, silakan hubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut, tidak penting berapapun usia anda.
Anda Akan Ketagihan dengan Obat Antinyeri
Mitos. Ketika diminum sesuai dengan anjuran, maka obat antinyeri yang diresepkan sangatlah jarang menyebabkan ketagihan. Namun, jika seiring dengan banyaknya obat, tubuh anda secara fisik bisa tergantung dengan obat antinyeri. Ini bukanlah berarti bahwa seseorang ketagihan, orang bisa jadi memiliki gejala penarikan jika menghentikan obat secara sembarangan. Ini merupakan respons yang bisa terjadi jika menggunakan obat antinyeri selama beberapa hari. Dokter anda bisa membantu berhenti minum obat secara aman.
Tinggalkan Balasan