A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Gangguan cemas adalah salah satu masalah kesehatan yang bisa jadi serius jika tidak dikelola dengan baik. Jika Anda menderita suatu gangguan cemas, Anda bisa jadi memerlukan bantuan profesional. Temui dokter anda untuk mendapatkan rujukan pada seorang ahli kesehatan jiwa.

Meski yang saya adaptasi dari “Understanding Anxiety Prevention” berikut ini bukanlah sebuah terapi untuk gangguan cemas, namun tips berikut dapat membantu mengurangi gejala-gejala cemas:

  • Jaga kesehatan tubuh anda dengan makan diet seimbang. Termasuk multivitamin jika And tidak sempat mengatur diet dengan baik.
  • Hindari alkohol, dan kurangi atau hilangkan konsumsi kopi dan gula.
  • Berikan diri anda waktu privat selama setidaknya 20 menit sehari. Misalnya melakukan relaksasi atau melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa nyaman sedemikian hingga bisa mengurangi tingkat kecemasan secara menyeluruh.
  • Lakukan penjadwalan yang baik pada kegiatan anda, lakukan hanya yang esensial menurut Anda. Dan hindari kegiatan yang membuat Anda sulit relaks dari waktu ke waktu.
  • Buatlah sebuah jurnal kecemasan. Peringkatkan tingkat kecemasan anda dari 1 – 10. Catat kejadian-kejadian di mana Anda menjadi cemas, dan pikiran-pikiran apa yang datang datang & pergi sebelum, saat dan setelah cemas berlalu. Coba lacak apa-apa yang menyebabkan kecemasan anda bertambah dan berkurang.
  • Jika Anda mulai tersengal-sengal (hiperventilasi), maka ambillah sebuah kantong kertas, atau sejenisnya dan hembuskan napas anda ke dalam kantong kertas tersebut lalu tarik napas kembali dengan menghirup udara yang Anda hembuskan ke dalam kantong kertas tadi. Ini akan menambah jumlah karbon dioksida yang Anda hirup, yang mana bisa membantu mengurangi desakan hiperventilasi. Menghirup dari kantong kertas bisa membantu mengurangi pusing dan rasa tidak nyaman yang mungkin Anda rasakan.

Beberapa klinisi memiliki aturan “rough rule of thumb” guna mencegah gangguan cemas: cobalah menghindari pelbagai makanan atau minuman yang berwarna cokelat (misalnya daging merah, cokelat, teh, kopi, soda dan anggur merah).

  Copyright secured by Digiprove © 2010 Cahya Legawa

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

6 tanggapan

  1. Jeng Tt Avatar

    thanks infonya Pak Dokter…

    Suka

    1. Cahya Avatar

      You're welcome Jeng Tt, but I am yet not a doctor 🙂

      Suka

  2. TuSuda Avatar
    TuSuda

    ya..karena setiap manusia biasa pasti memiliki perasaan cemas..was-was…maka dengan pengendalian diri dan membiasakan diri mengatasinya melalui sikap mental positif, tentu masalah kecemasan bisa diatasi dengan cara yang sangat sederhana sekali…. 🙂

    SALAM hangat dari Kendari…

    Suka

  3. febriosw Avatar
    febriosw

    Waktu privat sy pilih untuk berdoa sj. Daripada malah keinget ini itu yang bikin tambah cemas. 🙂

    Suka

  4. julie Avatar

    syukurlah aku jarang cemas
    sampe2 aku dulu sering dijuluki antianxietas hehehe

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Julie,

      Saya rasa setiap orang memiliki rasa cemas dalam dirinya, setidaknya suatu potensi untuk itu. Namun jika itu justru membuat gangguan pada aktivitas sehari-hari (tidak bisa dikelola secara mandiri), baru kita menyebutnya sebagai gangguan cemas :).

      Suka

Tinggalkan komentar