Saya baru meraba-raba kembali distro turunan debian ini setelah 5 tahun tidak menyentuhnya. Kesan saya secara keseluruhan sangat unik, tentu saja Ubuntu 10.10 ini sangat berbeda (dari segi antarmuka grafis) dengan OpenSuse 11.3 yang saya gunakan selama ini. Dekstopnya mirip dengan Fedora 14 (lha, memang sama-sama Gnome), tapi tidak serupa dengan OpenSuse. Katanya sih karena Ubuntu masih mempertahankan bentuk Desktop lama Gnome, sedangkan OpenSuse sudah membawa dekstop yang dikostumasi.
Dari segi aksesibilitas, saya akan memilih desktop OpenSuse. Tapi percayalah, Ubuntu tidak kalah untuk itu. Saya rasa saya tidak terbiasa dengan Ubuntu dengan tampilan Gnome yang masih kental. OpenSuse terkenal dengan sistem “one click“-nya, dalam hal ini mulai dari one-click install hingga one-click removing program. Tapi rasanya ini tidak saya temukan di Ubuntu.
Tapi Ubuntu memiliki lebih banyak koleksi paket repositori (ya iyalah, debian gitu loh). Sehingga ada lebih banyak kesempatan mencoba lebih banyak peranti lunak open source. Bagi Anda yang memang ingin Linux dalam bentuk sederhana, dukungan yang kuat, komunitas besar, dan banyak pilihan di dalamnya – saya bisa merekomendasikan Ubuntu untuk Anda. Dan rasanya bahkan bisa digunakan dengan mudah bagi mereka yang belum pernah menyentuh Linux sekalipun.
Sayangnya, ada beberapa hal yang membuat saya kurang cocok. Salah satunya adalah “Synaptic Package Manager“, secara default perlu 3x klik untuk membukanya, bandingkan dengan “Install & Remove Software” milik OpenSuse – cuma 2x klik untuk membukannya. Sehingga mungkin saya akan cenderung menggunakan terminal untuk mengelola program di Linux ini.
Ada beberapa perintah sederhana di Ubuntu untuk ini, berbeda dengan OpenSuse yang khas dengan zypper, maka Ubuntu sejak dulu dikenal dengan apt-get yang tangguh itu. Namun mesti diingat bahwa pengelolaan peranti lunak di mana-pun sebaiknya menggunakan kuasa admin.
Memasang program dengan terminal di Ubuntu sederhana, cukup dengan perintah:
apt-get install nama-paket-yang-diinginkan
Misalnya kita menginginkan untuk memasang klien pengunggah gambar ke ImagesHack.us (biasanya narablog dengan domain pribadi sering menggunakan ini), nama programnya adalah “Imageshack Uploader”, maka kita ketik perintah berikut di terminal:
apt-get install imageshack-uploader
Atau jika via admin, tinggal menambahkan “sudo” di depannya menjadi:
sudo apt-get install imageshack-uploader
Setelah itu masukkan password akun Ubuntu anda – jika belum dimasukkan, terminal akan menjabarkan paket yang diinstal bersama paket lain yang mungkin perlu juga dipasang sebagai pendukung. Jika diterima maka cukup ketik “Y” dan tekan “enter”.
Maka program ini pun akan langsung terpasang pada Linux Ubuntu anda.
Beberapa perintah dasar pada Ubuntu. Sumber: ubuntugeek.com.
Nah, bagaimana jika ingin menghilangkan program? Cukup menggunakan perintah kebalikan dari “install”, yaitu “remove”. Jika dijalankan akan menjadi:
apt-get remove nama-paket
Dan jika ada paket-paket yang sudah tidak terpakai lagi, kita tidak menghapusnya dengan perintah di atas. Tapi seandainya kita tidak tahu paket-paket apa saja yang bisa dihapus, maka gunakan perintah “autoremove
” sebagai pengganti “remove
“, atau jika tidak yakin cukup jalankan “Computer Janitor” via GUI – tapi kesannya malah jadi mengerikan.
Hmm…, itu perintah-perintah yang sangat “newbie“, ya – tapi saya memang seorang newbie linux, dan bukan native debian-pun. Jadi maklum saja ya, he he….
Tinggalkan Balasan