Jika openSUSE memiliki YaST sebagai salah satu basis manajemen software-nya, maka saya bisa melihat bahwa Ubuntu Software Center memberikan kenyamanan serupa. Di dalam jendela Ubuntu Software Center, kita bisa memilih program apapun yang diinginkan asal tersedia, baik dari versi yang didukung Ubuntu dan komunitasnya, versi yang berasal dari partner kerja Cannonical seperti Adobe, hingga ke peranti lunak proprietary yang dapat dibeli di sana.
Hal ini akan sangat memudahkan pengguna Ubuntu untuk memasang dan membongkar program yang mereka inginkan, seperti add/remove software milik Windows. Keterangannya pun lumayan lengkap, setidaknya itu jenis software apa, dan data singkat software. Sayangnya memang tidak seperti Install/Remove Software milik openSUSE, kita tidak bisa melihat bahwa itu tepatnya berasal dari resource yang mana, jika di openSUSE – berasal dari repo yang mana.
Bahkan memasang peranti lunak ala Adobe AIR pun tidak sulit, hanya tinggal pilih “klik install”, sementara di openSUSE masih menggunakan command line. Ini sangat memudahkan para pengguna Linux Ubuntu itu sendiri. Rasanya nyaris sulit ditemukan kesulitan berarti saat menggunakan Ubuntu.
Jika memang ingin mulai melakukan eksplorasi dan migrasi dari Windows menuju Linux, maka Ubuntu adalah pilihan yang cocok. Atau Anda mungkin berpikir guna mencoba Linux Mint, turunan Ubuntu yang serba “Out of The Box“.
Tinggalkan Balasan