Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Mencicipi Firefox 4 Beta

Setelah kemarin saya mencicipi Internet Explorer 9 RC, sudah cukup puas dengan kecepatan yang dihasilkan. Kini saya mencicipi Mozilla Firefox 4 Beta 11, rilis beta terakhir saat ini (dapat diunduh di sini). Berkasnya pemasangannya sebesar 11 MB, cukup kecil untuk ukuran peramban modern. Jadi sembari menunggu peluncuran Opera Barracuda, tidak ada salahnya saya mencoba peramban ini.

Kesan pertama, tentu saja penampilannya yang sudah berubah jauh. Jika Anda menggunakan Windows Vista atau 7 dengan mesin aero yang aktif, tampilan akan sangat cantik – pun demikian saya tidak tahu bagaimana tampilannya di Windows XP. Saya rasa tampilan antar mukanya menjadi begitu familier karena sangat mirip dengan Opera 11.01 yang saya gunakan.

 

Gambar di atas adalah perbandingan tampilan antara Opera 11.01 dengan Firefox 4 Beta 11 yang saya jalankan di Windows Vista (klik gambar untuk melihat tampilan lebih besar).

Ada beberapa hal yang saya lihat mengadaptasi peramban modern lainnya, seperti Firefox Button (warna oranye di sudut kiri atas peramban) sangat mirip dengan Opera Button (warna merah), fungsinya pun serupa. Kemudian tombol segarkan (refresh) ada di ujung kanan bilah alamat (tempat mengetikkan URL), ini memberikan sensasi mirip dengan peramban Chromium (Google Chrome), demikian pula saya tidak melihat adanya ikon pemasok RSS di bilah alamat – seperti halnya Chromium juga, apa ini berarti peramban Firefox 4 tidak lagi dengan otomatis membaca pasokan RSS dari sebuah situs (secara aslinya)?

Pengaya (add-ons) tampaknya sekarang lebih rapi, semua ada di bagian atas, mungkin susunannya juga dapat disesuaikan. Hanya saja saya bertanya-tanya, kok tombol “Home” ada di atas kanan sambil terhimpit tombol-tombol pengaya ya, apa tidak salah setel?

Fitur lain yang ditambahkan adalah “Stay in Sync”, ini mirip dengan fitur “Opera Sync” jika Anda memiliki akun “my opera” namun bedanya lebih diperkuat dengan kunci inskripsi yang tidak dapat dipulihkan, jika Anda kehilangan kunci berarti Anda kehilangan sinkronisasi anda – agak mengerikan jadinya. Sistem sinkronisasi ini membuat Anda bisa mempertahankan berbagai fitur pada Firefox meski-pun nanti berganti komputer atau tiba-tiba komputer rusak dan Anda mesti memasang ulang komputer, dengan sinkronisasi, fitur-fitur tersebut dapat dipulihkan.

Fitur pengorganisasian tab sekarang sudah menyerupai yang ada di Opera 11. Bisa disusun dengan rapi. Tapi lama kelamaan kok saya melihat malah Firefox 4 seperti teknologi hasil kanibalisasi fitur peramban-peramban lainnya. Dan beberapa tambahan di mekanisme crash protection akan menghindari Firefox mengalami kemacetan walau saat membuka banyak tab sekaligus.

Bagaimana dengan kecepatan, saya rasa kecepatan yang dihasilkan secara subjektif tidak kalah dengan Opera 11.01 dan Internet Explorer 9, atau pun Google Chrome (tapi saya jarang pakai Chrome). Coba lihat gambar grafik di bawah.

Karena kecepatannya tersebut, saya rasa akan makin banyak pengguna Firefox sebelumnya tetap bertahan pada edisi ini. Lagi pula kecepatan antar peramban modern saat ini sudah semakin tipis, kecuali peramban yang memiliki sistem tweaking sehingga menghasilkan kecepatan dan penghematan bandwidth akan jadi pilihan yang berbeda.

Kalau tentang dukungan CSS3, HTML5 dan fitur web lainnya seperti SVG belum saya coba sepenuhnya. Tapi rasanya akan bisa dicicipi setelah rilis versi stabilnya. Jika Anda pengguna Mozilla Firefox, saya tidak menyarankan Anda berpindah ke peramban lain, karena kejutan di versi 4 nanti akan ada di luar bayangan anda.



9 tanggapan untuk “Mencicipi Firefox 4 Beta”

  1. tunggu tanggal mainnya pak dokter.. juli.. 🙂
    the real firefox4.. semoga memuaskan.. 🙂

    Suka

    1. Oke deh, tapi lama juga ya sampai Juli nanti. Saya juga sedang

      menunggu Opera Barracuda soalnya.

      2011/3/1, Disqus :

      Suka

  2. Kalau versi Firefox terbaru saya sudah beta 12 mas. Tapi namanya kok bukan Firefox, melainkan Minefield. Mungkin versi yang namanya Minefield itu saya unduh dari situs penyedia lain (saya lupa). Walau demikian, ada fitur updatenya, sehingga saya bisa terus memperbarui versi beta 4 tersebut (sejauh ini sudah versi beta 12).

    Antarmuka firefox 4 beta ini terlihat meniru Opera pada bagian menu bar-nya (dalam kondisi hidden). Yang berwarna orange itu maksud saya. Selain itu, sudah bisa dikustomisasi sehingga bisa dibuat lebih ramping. Saya mengkustomnya menjadi hanya 2 lapis pada antarmuka bagian atasnya. Biar halaman web yang saya buka terlihat lebih luas. Saya cuma menyisakan addres-bar dan tabs.

    Dari sisi kecepatan, Firefox 4 beta ini sudah lumayan bisa diandalkan. Kecepatan rendering beberapa elemen halaman web saya rasakan lebih baik sedikit daripada Chrome versi terbaru (11+).

    Sementara itu dulu penilaian saya. Ntar kepanjangan malah 🙂

    Oya, sedikit ralat. Fitur/tombol refresh pada Chrome letaknya di sebelah kiri address bar loh (bukan di sebelah kanan).

    Suka

    1. Mas Is,
      Saya unduh dari Firefox ID (pelokalan Indonesia), dan masih versi beta 11 sampai saat ini (tidak ada pembaruan lagi). Kalau ndak salah minefield itu dari versi alfa ya Mas? Berarti kalau diperbarui terus tetap bernama minefield?

      Saya belum sampai kustomasi, karena masih ingin membandingkan, jadi saya biarkan default. Ya, kalau dikustomasi seperti Mas Is, rasanya bagian penayangan halaman web bisa dibuat lebih lega.

      Oh ya, Chrome sekarang tombol "refresh" ada di kiri ya, kok seingat saya ada di kanan ya, mirip Safari 5 gitu. Apa dulu pernah di kana atau saya salah ingat ya? :D.

      Suka

    2. Saya kutip dari halaman http://support.mozilla.com/id/questions/778974

      Minefield is the name used for the development versions of Firefox, it is updated daily and contains the latest bleeding-edge changes and updates. Due to this it can be unstable at times. Unless you are happy testing development versions you should not use Minefield, instead stick with the Firefox 4 beta builds.

      Mungkin mas Cahya bisa menyimpulkan ya, soalnya bahasa Inggris saya buruk sekali 🙂 Tapi kalau menurut saya, Minefield itu mirip dengan Chromium (pra rilis Chrome yang memang masih perawan).

      Benar. Setiap saya perbarui, namanya tetap Minefield dan logonya pun beda (warna biru bergambar bola). Sama kayak Mozilla Firefox Developer yang dulu sempat muncul.

      Tombol refresh di kanan pada Chrome itu mungkin versi lawas kali yach 🙂

      Suka

  3. Masih bisa pakai personas ya bli?
    Aku belum coba, tapi pastinya mantap..semoga CSS3 lebih bisa di dukung lagi seperti pulse dan animasi..tapi belum ada sintaksnya nih gecko, buat pulse..

    Suka

    1. Sepertinya masih Mas, persona seperti standar skin/theme untuk Firefox. Saya belum tahu soal pulse, he he…, kita lihat saja nanti.

      Suka

  4. hmm..patut dicoba 🙂

    Suka

  5. boleh juga, sesekali dicoba versi barunya. thx sharingnya 🙂

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: