Ini adalah sebuah tes yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Helicobacter pylori, sejenis bakteri yang cukup sering menginfeksi perut dan merupakan salah satu penyebab utama ulkus (tukak) baik di lambung maupun usus dua belas jari (bagian awal dari usus halus).
Dasar tes ini adalah pada sifat atau kemampuan H. pylori dalam memecah urea (karena bakteri menghasilkan enzim urease), senyawa kimia yang tersusun dari nitrogen dan karbon, menjadi karbon dioksida yang kemudian diserap oleh usus dan dibuang melalui napas.
Ada beberapa hal yang Anda perlu perhatikan sebelum menjalani UHT ini, antara lain:
- Beritahukan dokter anda jika Anda sedang hamil, memiliki masalah jantung atau paru atau penyakit lainnya, atau jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
- Ada beberapa jenis obat-obatan yang tidak boleh Anda minum/gunakan setidaknya selama 2 minggu sebelum tes dilakukan, antara lain golongan antibiotik, inhibitor pompa proton atau bismuth, tanyakan pada dokter anda tentang obat-obatan ini agar lebih jelas.
- Gunakan hanya obat-obatan yang telah disetujui dokter anda pada saat melakukan tes. Minum obat dengan hanya sedikit air saja. Jangan menghentikan obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter anda.
- Jangan minum (termasuk air putih) atau makan dalam beberapa jam sebelum tes dilakukan.
Menjelang tes, petugas kesehatan yang membantu Anda akan menjelaskan prosedur yang diperlukan dan mungkin mengajukan beberapa pertanyaan sebelum tes dilakukan. Petugas akan mengambil sampel napas awal pada awal tes, baik dengan meniup sejenis balon atau meniupkan gelembung ke dalam sejenis cairan.
Untuk tes ini, pasien akan menelan sebuah kapsul yang berisi urea yang terbuat dari suatu isotop karbon, baik karbon 14 radioaktif maupun karbon 13 non-radioaktif.
Jika H. pylori terdapat di dalam lambung, maka urea akan dipecah dan diubah menjadi karbon dioksida. Lalu karbon dioksida ini akan diserap oleh dinding lambung dan masuk ke peredaran darah untuk kemudian dilepas melalui paru-paru. 15 menit pasca pemberian dosis isotop karbon, napas akan kembali diambil sampelnya (ini bisa berbeda/bervariasi tergantung dari masing-masing prosedur pemeriksaan). Lalu sampel-sampel napas tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti.
Sederhananya, jika isotop terdeteksi dalam napas, maka itu berarti H. pylori ada di dalam lambung. Jika isotop tidak ditemukan, maka H. pylori bisa dikatakan tidak ada. Sehingga tes ini juga bisa digunakan untuk mengetahui efektivitas atau keberhasilan terapi, apakah terapi berhasil melenyapkan H. pylori dari dalam lambung dan membuat tes yang sebelumnya positif menjadi negatif.
Mengapa digunakan “Urea Breath Test“? Karena ini adalah salah satu tes mendeteksi keberadaan H. pylori yang cepat, tidak invasif, dan akurat. Dan dinyatakan tidak ada komplikasi yang ditimbulkan oleh tes ini.
Sumber bacaan:
- Urea Breath Test (UBT) | Medicine.Net (Bahasa Inggris).
- The Urea Breath Test and H. Pylori | WebMD (Bahasa Inggris).
- Mauro, Marina. 2006. 13C urea breath test for Helicobacter pylori: Determination of the optimal cut-off point in a Canadian community population. Pulsus Group Inc. Availabe at: The Canadian Journal of Gastroenterology, via PubMed.
Tinggalkan Balasan