Jika komputer anda memiliki sistem multi-boot OS dengan Windows dan Linux, dan Anda ingin menghapus Linux dengan aman dari Windows, tanpa kemudian menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Saya masih ingat ketika bertahun-tahun lalu saat masa-masa awal mencoba Linux, dan kemudian ada satu dua masalah yang membuat saya ingin menghapusnya, namun hanya bisa dari Windows. Lalu begitu saya menghapusnya langsung, tiba-tiba “pintu neraka” terbuka lebar, itu namanya belajar dari pengalaman yang pahit.
Mencoba Linux memang menyenangkan, namun mungkin orang akan khawatir jika sistem partisi mereka akan kacau dan tidak bisa kembali berjalan normal. Namun sebenarnya Linux bisa dihapus dengan aman dari Windows.
Namun tentunya, Anda harus – sedikitnya – paham tentang apa itu partisi, jika Anda benar-benar pemula, maka saya sarankan membaca pendahuluannya di Wikipedia tentang Partisi Sistem Berkas. Mengenal partisi adalah syarat minimal guna meyakinkan diri anda, bahwa Anda tahu apa yang sedang Anda kerjakan. Namun jika Anda sudah pernah/berpengalaman memasang Windows sendiri, mengatur partisi sendiri, maka hal ini tidak akan sulit.
Untuk memudahkan Anda menghapus Linux, maka perlu kita perlu tahu yang mana tabel partisi di sisi Windows dan mana yang jadi tabel partisi di sisi Linux. Coba perhatikan gambar keterangan partisi Linux yang saya ambilkan dari Desktop KDE 4.6.5 milik openSUSE berikut:
Gambaran partisinya cukup khas (klik gambar di atas untuk melihat ukuran yang lebih besar), partisi Linux openSUSE selalu terdiri dari Swap (tidak ditampilkan di atas), Root (hanya dengan tanda “/”) dan Home (ditandai “/home”) – Linux lain mungkin memberikan gambaran serupa atau berbeda, tapi pada intinya tetap sama. Saya memberikan tanda “Linux” di gambar di atas sehingga Anda bisa mudah mengenalinya.
Dalam kebanyakan sistem multi/dual-boot Windows-Linux, maka Linux-lah yang memegang kendali terhadap Boot Manager, atau tepatnya di mana Boot Loader akan dipasang. Boot Loader akan menentukan proses booting, yaitu mulai dijalankannya sebuah sistem operasi dalam komputer. Biasanya boot loader Linux seperti LILO atau GRUB, akan mengambil alih dan membuat sistem dijalankan dengan Linux sebagai penentu awal. Biasanya konfigurasi ini terletak di partisi root.
Jadi jika Anda menghapus Linux namun menyisakan konfigurasi boot loader, maka sistem anda tidak akan bisa dimulai. Sehingga langkah pertama yang ditempuh adalah mengalihkan proses booting awal ke Windows.
Masuklah ke Windows anda berikutnya, cara yang akan saya tuliskan hanya akan berfungsi pada Windows 6.0 ke atas (Windows Vista, 7 dan vNext – saya harap demikian), sedangkan untuk Windows 5.0 (Windows XP) ke bawah Anda perlu trik khusus, cobalah menggunakan GParted atau sejenisnya dengan prinsip yang serupa.
Pada Windows, Anda harus mengakses jendela Disk Management, jika tidak salah di Windows juga dikenal sebagai logical disk manager. Jendela ini bisa diakses melalui Control Panel di area System and Security. Anda akan mendapatkan jendela seperti gambar di bawah (klik untuk memperbesar gambar):
Ini adalah tabel partisi dari sudut pandang Windows, pada prinsipnya sama saja dengan yang terdapat di Linux. Perlu diketahui bahwa letak boot loader/manager pada Windows Vista dan 7 berlainan.
- Windows 7: Lokasi di partisi khusus bernama “System Reserved” (lihat tanda panah pada kedua gambar di atas), partisi ini dibuat pertama kali saat memasang Windows 7 pada komputer, dan besarnya sekitar 100 MB.
- Windows Vista: Lokasi berada di mana sistem Windows terpasang, umumnya kebanyakan orang memasang Windows di partisi kandar C:/ sehingga jika Windows Vista berada di sana, maka di sana juga (kemungkinan sangat besar) lokasi boot manager Windows.
Apa yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah menandai partisi tersebut sebagai sebagai partisi aktif, misalnya untuk Windows 7 – lakukan klik kanan pada kotak tabel partisi “System Reserved” (tanda panah), dan pilih “Mark Partition as Active” (lihat gambar di bawah).
Ingatlah, bahwa Anda harus melakukan ini dengan hati-hati, karena hanya partisi tersebut yang boleh ditandai aktif untuk keperluan ini. Jika Anda salah menandai partisi, maka bencana akan menunggu Anda di depannya.
Biasanya untuk urusan ini saya menjadi agak kompulsif dengan mengecek beberapa kali, apakah partisi yang tepat sudah ditandai sebagai partisi yang aktif. Jika sudah, maka bisa diuji dengan memulai ulang (restart) Windows anda, jika tepat, maka booting akan langsung masuk ke Windows tanpa melewati boot loader Linux.
Sampai pada tahapan ini juga sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki dual-boot, dan ingin memperbarui service pack Windows yang biasanya hanya mau dipasang jika boot utamanya adalah Windows.
Dan setelah tahapan ini, Anda tidak akan bisa mengakses kembali Linux anda secara default, kecuali ditanamkan kembali boot manager Linux dengan tepat menggunakan rescue disk (live CD/DVD) milik Linux. Namun ini juga berarti Anda aman menghapus semua partisi Linux (selain partisi Windows). Tinggal pilih delete volume, perhatikan gambar di bawah:
Nah, selesai sudah, Linux telah dihapus dengan aman dari komputer anda tanpa mengganggu Windows. Apa yang bisa dilakukan kemudian? Ya, Anda bisa melebarkan kembali partisi Windows anda atau membuat partisi baru dari ruang kosong yang tersedia (pilihan yang lebih aman), atau memasang kembali Linux lainnya yang ingin Anda cicipi (lebih menantang).
Jika cara ini tidak berhasil untuk Anda, menggunakan Windows lama seperti Windows XP atau jika Anda menggunakan GRUB yang lebih modern dibandingkan generasi pertama sebagai boot loader. Saya sarankan mencoba menggunakan tips ini yang memanfaatkan Minitool Partition Wizard.
UPDATE
Sejak era Windows 8 yang menggunaan EFI dan sejumlah distribusi Linux yang beralih ke GRUB 2 dengan EFI juga. Maka tips di atas tidak akan bisa digunakan kembali secara penuh. Anda dapat kehilangan bootloader jika menghapus secara tergesa-gesa. Pastikan DVD instalasi salah satu sistem operasi yang ingin dipertahankan tersedia, misalnya DVD instalasi Windows 8 atau Linux untuk membenahi bootloader jika sistem operasi tidak ditemukan saat menghapus partisi.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan media instalasi Windows 7 atau 8 baik itu DVD datau USB Flash Disk, dan melakukan boot dari media tersebut. Jangan menghapus partisi Linux terlebih dahulu seperti langkah di atas, pastikan dulu MBR dipulihkan ke Windows.
- Pada layar Install Windows, JANGAN pilih “Install Now”, tapi pilih “Repair your computer”; lalu klik “Next”.
- Saat pengaturan menunjukkan jendela “System Recovery Options” lalu pilih “Command Prompt”.
- Pada jendela “Command Prompt”, masukkan perintah:
bootsect /nt60 SYS /mbr
- Keluar dan restart.
- Pastikan boot loader sudah langsung masuk Windows, jika demikian, maka sekarang aman untuk menghapus partisi Windows dengan “Disk Management” seperti cara di atas.
Jika Anda ingin menyelamatkan semua partisi ketika terjadi kerusakan boot loader (pemuat boot), termasuk menyelamatkan Windows dan Linux sekaligus. Maka bisa menggunakan Rescatux & Super Grub2 Disk, Super Grub2 Disk hanya memuat beberapa fungsi sederhana seperti menyunting dan memperbaiki Grub, tapi Rescatux memiliki sejumlah fungsi lainnya termasuk menghapus sandi Windows.
Tinggalkan Balasan